Banda Aceh – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Home Universitas Serambi Mekkah (USM) berhasil lolos dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Program ini menjadi ajang bergengsi yang mendorong organisasi kemahasiswaan untuk berkontribusi nyata dalam pembangunan masyarakat.
Mengusung tema “Optimalisasi dan Pelestarian Destinasi Wisata Budaya Berbasis Sejarah Tsunami melalui Konsep Seni Teater Seudati”, Teater Home USM menyoroti pentingnya menjaga nilai-nilai budaya lokal sekaligus membangun kesadaran sejarah melalui pendekatan seni pertunjukan.
Ketua UKM Teater Home, Anisah, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini. “Kami sangat bangga bisa mewakili Universitas Serambi Mekkah dalam program nasional ini. Melalui seni teater, khususnya Seudati yang sarat nilai historis dan spiritual, kami ingin memperkuat narasi budaya lokal serta mengenang tragedi tsunami sebagai bagian dari identitas dan pembelajaran kolektif,” ungkap Anisah, Senin (21/7/25)
Kegiatan ini akan berfokus pada revitalisasi salah satu destinasi wisata budaya yang memiliki keterkaitan sejarah dengan tsunami Aceh 2004. Dalam pelaksanaannya, Teater Home akan menggandeng komunitas lokal, pelaku seni, serta tokoh masyarakat guna memperkuat pendekatan partisipatif dan keberlanjutan program.
Dosen pendamping program, Dr. Susanti, SP., M.Si., menyampaikan apresiasinya atas kerja keras dan kreativitas mahasiswa. “Ini adalah bentuk nyata bagaimana mahasiswa tidak hanya berkarya di panggung, tapi juga hadir di tengah masyarakat, membawa pesan budaya, sejarah, dan pemulihan pasca-bencana melalui seni,” ujar beliau.
Rektor Universitas Serambi Mekkah, Dr. Teuku Abdurahman, SH., Sp.N., juga memberikan dukungan penuh terhadap program ini sebagai wujud penguatan kapasitas mahasiswa dalam bidang seni, budaya, dan pengabdian masyarakat.
Melalui keterlibatannya di PPK Ormawa, UKM Teater Home diharapkan dapat menjadi contoh organisasi mahasiswa yang tidak hanya aktif secara internal, tetapi juga berdampak positif secara sosial dan kultural bagi masyarakat Aceh.(*)
