Blangkejeren, Baranews– Pemerintah Kabupaten Gayo Lues menggelar doa bersama untuk keselamatan bangsa Indonesia, yang berlangsung khidmat di Bale Pendopo Bupati Gayo Lues. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Bupati Gayo Lues, Suhaidi, S.Pd., M.Si., dengan dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, tokoh ulama, serta masyarakat setempat, pada Selasa (2/9/2025).
Dalam sambutannya, Bupati Suhaidi menekankan bahwa doa bersama merupakan wujud kepedulian masyarakat Gayo Lues terhadap kondisi bangsa saat ini. “Kita semua berharap melalui doa ini, bangsa Indonesia diberikan keselamatan, keberkahan, serta dijauhkan dari segala musibah,” ujarnya.
Bupati kemudian menyinggung kondisi nasional belakangan ini, khususnya gejolak demonstrasi dan pembakaran yang terjadi di berbagai daerah sejak 25 Agustus lalu. Ia menyebut, koordinasi telah dilakukan bersama Kapolres Gayo Lues dan pihak TNI untuk memastikan keamanan dan ketertiban. “Saya tanya ke Pak Kapolres, kondisi terakhir hari ini beliau menyampaikan mudah-mudahan sudah aman. Artinya situasi sudah dapat dikendalikan oleh Bapak TNI dan pihak aparat kita,” jelasnya.
Ia menambahkan, pemerintah pusat melalui Menteri Dalam Negeri telah menginstruksikan seluruh pemerintah daerah untuk menghentikan kegiatan seremonial hingga kondisi negara benar-benar kondusif. “Seharusnya pada tanggal 13 ini kita akan melaksanakan tawajuh akbar dan zikir akbar, serta maraton 10 km untuk anak-anak. Namun instruksi Mendagri harus kita patuhi dan kegiatan ini kami evaluasi,” ujarnya.
Bupati Suhaidi menegaskan bahwa keputusan menunda atau melanjutkan kegiatan, termasuk pertandingan olahraga atau kegiatan hiburan, akan ditentukan melalui kesepakatan bersama demi keselamatan warga. “Kalau nanti tidak ada kegiatan ini, energi anak-anak kita tetap akan diarahkan ke hal-hal positif lainnya,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Bupati mengungkapkan bahwa ide pelaksanaan doa bersama muncul sebagai bentuk upaya menjaga keselamatan Aceh dan bangsa Indonesia. Ia berharap kegiatan ini dapat memperkuat kebersamaan, kesadaran spiritual, dan persatuan masyarakat. “Alhamdulillah, rencananya langsung kita laksanakan hari ini. Kita undang para tengku guru dan kepala SKPK, dan akan ada tausiah serta doa yang bisa kita dengarkan bersama sebelum menunaikan salat Magrib berjamaah di sini,” ujarnya.
Bupati menutup sambutannya dengan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. “Terima kasih atas kehadiran Bapak-bapak, Tengku Guru, dan seluruh masyarakat yang hadir di Balai Pendopo ini dalam rangka berdoa bersama untuk kebaikan Aceh dan bangsa Indonesia. Billahi taufik walhidayah,” tutupnya.
Kegiatan doa bersama berlangsung hingga menjelang waktu salat Magrib dan diakhiri dengan silaturahmi antara jajaran pejabat, tokoh agama, dan masyarakat, menegaskan pentingnya doa sebagai bagian dari upaya menjaga keselamatan dan persatuan bangsa. (Abdiansyah)