Gayo Lues — Penanganan bencana di Kabupaten Gayo Lues, Aceh, masih terus berlangsung seiring dengan belum sepenuhnya pulihnya kondisi desa-desa terdampak banjir bandang yang terjadi dua pekan lalu. Sebagai bagian dari upaya mempercepat pemulihan, Bupati Gayo Lues, Suhaidi, mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gayo Lues untuk turut menjadi relawan di kecamatan mereka masing-masing.
Ajakan ini disampaikan Bupati Suhaidi saat memimpin apel gabungan di halaman Pendopo Bupati Gayo Lues, Senin (8/12/2025). Dalam arahannya, Ia menegaskan pentingnya keterlibatan langsung para ASN sebagai pelayan masyarakat, terutama di tengah situasi krisis pascabencana.
“Luka ini hingga saat ini masih belum pulih dan masih butuh sentuhan-sentuhan dari kita semua. Jumlah ASN di Gayo Lues lebih kurang 3.500 orang, kalau saja semua ASN ini bergerak dan memberikan perhatian serta bantuan kepada semua korban, maka saya yakin para korban tidak mungkin akan kelaparan,” ujar Suhaidi di hadapan para peserta apel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, semangat gotong royong dan kepedulian sosial sangat dibutuhkan di masa sulit seperti sekarang. Ia pun menyatakan keyakinannya bahwa banyak ASN yang telah bergerak membantu secara sukarela tanpa menunggu perintah. Namun untuk memperkuat koordinasi dan pemerataan bantuan, Bupati meminta Penjabat Sekretaris Daerah (Plt Sekda) agar menugaskan para ASN secara terstruktur untuk mendampingi wilayah-wilayah terdampak.
“Saya yakin, hampir semua kecamatan kita memiliki ASN. Mari kita menjadi relawan untuk kecamatan kita masing-masing. Mudah-mudahan kita juga mendapatkan informasi dari desa-desa yang hari ini masih belum bisa kita jangkau,” lanjutnya.
Dengan kondisi medan yang sulit dan beberapa desa yang masih terisolasi, kehadiran ASN di setiap wilayah dinilai penting, baik sebagai tenaga bantuan langsung maupun sebagai penghubung informasi antara desa dan pusat pemerintahan daerah.
Ia juga menegaskan bahwa status ASN sebagai pelayan publik mengharuskan mereka untuk tanggap terhadap kebutuhan masyarakat, terlebih dalam kondisi darurat. ASN, katanya, tidak seharusnya menunggu instruksi untuk terlibat dalam pelayanan kemanusiaan.
“Untuk itu saya tekankan, mari kita pantau dan awasi keluarga kita yang ada di desa, yang ada di kecamatan, dan pastikan saudara kita masing-masing itu tidak kelaparan,” tegas Suhaidi.
Upaya keterlibatan aktif ASN ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan, terutama dalam memastikan logistik, bahan makanan, dan kebutuhan dasar lainnya dapat segera sampai ke masyarakat. Selain itu, keterlibatan mereka juga berfungsi sebagai pendamping psikososial bagi warga yang mengalami trauma akibat bencana.
Bencana banjir bandang yang melanda Gayo Lues telah menyebabkan kerusakan parah di sejumlah wilayah dengan lebih dari 3.000 rumah mengalami kerusakan, puluhan jembatan terputus, dan banyak desa masih terisolasi karena akses jalan tertutup longsoran tanah. Pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk mempercepat bantuan dan perbaikan infrastruktur dasar.
Dalam suasana pemulihan yang panjang ini, kolaborasi seluruh elemen masyarakat, termasuk ASN, diharapkan menjadi kekuatan utama dalam membangkitkan kembali kehidupan warga di daerah terdampak. (Abdiansyah)


































