BNNK Gayo Lues Gaungkan Kopi Sebagai Senjata Lawan Ganja: Sinergi Pemda dan Masyarakat dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045 Tanpa Narkoba

Redaksi Bara News

- Redaksi

Kamis, 19 Juni 2025 - 13:37 WIB

50554 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

GAYO LUES – Perang melawan narkotika terus digelorakan di Kabupaten Gayo Lues. Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Gayo Lues mengambil langkah strategis dengan menggandeng pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat untuk mendorong budidaya kopi sebagai alternatif pengganti tanaman ganja yang masih dijumpai di sejumlah wilayah dataran tinggi tersebut.

Dalam forum komunikasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) yang digelar di Logon Caffe, Kamis (19/6/2025), Kepala BNNK Gayo Lues, Fauzul Iman, ST., M.Si menyampaikan tekad lembaganya untuk terus menekan praktik kultivasi tanaman terlarang melalui pendekatan berbasis potensi lokal.

“Kita berkomitmen bersama Bupati Gayo Lues untuk menjadikan kopi sebagai primadona. Ini bukan sekadar komoditas unggulan, tapi juga strategi untuk menekan penanaman ganja,” ujar Fauzul dalam sambutannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Fauzul, salah satu tantangan terbesar dalam pemberantasan narkoba di Gayo Lues adalah keberadaan ladang ganja tersembunyi yang berada di wilayah-wilayah terpencil dan sulit dijangkau. Untuk itu, BNNK akan melakukan pemetaan wilayah rawan guna mengambil tindakan dini dan mendorong transformasi ekonomi masyarakat.

“Langkah awal kita adalah mengidentifikasi wilayah rawan peredaran narkoba dan zona tanaman terlarang, kemudian kita dorong alternatif pertanian yang sah dan menguntungkan seperti kopi,” ungkapnya.

Lebih jauh, Fauzul menekankan bahwa penyalahgunaan narkotika di Gayo Lues tidak terbatas pada ganja saja, tetapi juga jenis-jenis narkoba lainnya seperti sabu-sabu dan ekstasi. Karena itu, BNNK mendorong kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah desa, tokoh agama, institusi pendidikan hingga aparat hukum.

“Semua pihak harus bekerjasama. Ini bukan hanya tugas BNNK, tapi tanggung jawab bersama untuk menyelamatkan masyarakat, khususnya generasi muda, dari ancaman narkoba,” kata Fauzul.

Ia juga mengaitkan misi besar ini dengan cita-cita nasional Indonesia Emas 2045, di mana generasi muda Indonesia diharapkan menjadi sumber daya unggul yang bebas dari bahaya narkotika.

“Kami berniat untuk bersama-sama menyelamatkan generasi muda dalam menghadapi Indonesia emas 2045. Tanpa generasi sehat dan bersih dari narkoba, kita tidak akan pernah sampai ke sana,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dan Linmas Kabupaten Gayo Lues, Roni Ismunandar, dalam kesempatan yang sama, menyatakan dukungannya terhadap langkah strategis BNNK. Menurutnya, pemberantasan narkoba memerlukan penguatan koordinasi dan komunikasi lintas sektor.

“Semua sektor harus terlibat aktif, tidak cukup hanya penindakan hukum. Perlu pendekatan kultural, edukatif dan partisipatif,” ujar Roni.

Ia juga mendorong penguatan peran desa dalam upaya pencegahan narkoba. Melalui regulasi dan kebijakan desa, pemerintah lokal dapat memberikan kontribusi nyata dalam membentengi warganya dari bahaya narkotika.

“Kita perlu memberdayakan desa melalui program konkret, mulai dari pendidikan bahaya narkoba, penyuluhan keagamaan, hingga pengawasan sosial di tingkat komunitas,” jelasnya.

Roni juga menegaskan pentingnya dukungan anggaran dan kebijakan dari legislatif daerah untuk memperkuat peran BNNK dan aparat penegak hukum.

“Dukungan kebijakan dan anggaran itu penting, tapi lebih penting lagi pengawasan sosial dari masyarakat. Karena narkoba itu masuk ke rumah kita tanpa ketok pintu,” ucapnya.

Ia berharap forum komunikasi P4GN yang digelar ini tidak hanya menjadi seremonial, tetapi menghasilkan rumusan strategi yang konkret dan berkelanjutan.

“Forum ini harus mampu melahirkan langkah-langkah strategis yang implementatif dan konsisten, karena ancaman narkoba ini bukan musuh kecil,” tutupnya.

Di tengah banyaknya tantangan yang dihadapi oleh Gayo Lues, kopi mulai diposisikan bukan hanya sebagai komoditas ekonomi, melainkan juga sebagai simbol perjuangan. Masyarakat diharapkan dapat melihat budidaya kopi sebagai jalan keluar dari ketergantungan ekonomi terhadap ganja yang ilegal dan berisiko hukum.

Gayo Lues selama ini dikenal memiliki kualitas kopi arabika yang potensial dan diminati pasar ekspor. Melalui program pendampingan dan insentif pertanian, BNNK bersama Pemerintah Kabupaten berharap masyarakat akan beralih secara sukarela dan berkelanjutan.

Langkah ini merupakan bagian dari pendekatan “soft power” dalam pemberantasan narkoba—tidak hanya dengan penegakan hukum, tetapi dengan memberikan alternatif nyata dan menjanjikan bagi para petani dan pemuda desa.

Dengan strategi ini, Gayo Lues ingin membuktikan bahwa perang melawan narkoba bisa dimenangkan bukan hanya dengan senjata, tapi juga dengan secangkir kopi. (Abdiansyah)

Berita Terkait

Brimob Aceh Kembangkan Rumah Karya Penyulingan Minyak Sere Wangi di Gayo Lues
Terlunta Bersama Dua Anak, Ibu Muda Korban KDRT Asal Gayo Lues Menjerit Butuh Bantuan untuk Pulang
ADD Tahap II Mandek di Gayo Lues: BPMK Dituding Hambat Roda Pembangunan Desa, Ada Apa dengan ‘Proses Input’ Tanpa Ujung?
Dinas BPMK Gayo Lues: Biang Kerok Keterlambatan Gaji Perangkat Desa?
Pemkab Gayo Lues Genjot Penyusunan Renstra 2025-2029, Target Rampung 15 Juli
Kapolres Gayo Lues Pimpin Apel Operasi Patuh Seulawah 2025: Dorong Budaya Tertib Berlalu Lintas di Aceh
Polsek Blangkejeren Gerak Cepat Padamkan Kebakaran Lahan di Belakang MTsN 2 Blangbengkik
Mahkamah Syar’iyah Blangkejeren Vonis 155 Bulan Penjara Pelaku Perkosaan Anak

Berita Terkait

Rabu, 16 Juli 2025 - 00:56 WIB

Mahasiswa Dorong Penguatan ESG dalam Industri Tambang, IMM Aceh Gelar FGD Kolaboratif

Selasa, 15 Juli 2025 - 07:30 WIB

Polda Aceh Gelar Operasi Patuh Seulawah 2025, Fokus pada Tujuh Pelanggaran Prioritas

Selasa, 15 Juli 2025 - 07:27 WIB

Festival Band Hari Bhayangkara ke-79 Resmi Ditutup, Polres Aceh Tengah Raih Juara Pertama

Senin, 14 Juli 2025 - 19:44 WIB

Pemkab Gayo Lues Terima DAK BKKBN untuk Dukung Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting

Senin, 14 Juli 2025 - 09:02 WIB

Bea Cukai Aceh Ungkap 4,5 Ton Narkotika Semester Pertama 2025, Separuh dari Total Nasional

Minggu, 13 Juli 2025 - 22:20 WIB

Polda Aceh Gelar Kapolda Cup 2025, Total Hadiah Rp60 Juta Diperebutkan

Jumat, 11 Juli 2025 - 20:03 WIB

BenQ dan Datascrip Perkuat Pengadaan Digital Berbasis Produk Lokal di Aceh

Jumat, 11 Juli 2025 - 11:49 WIB

M Hawanis Ketua LSM Rambu Darat Apresiasi Dinas ESDM Aceh, Sumur Minyak Rakyat Menuju Legalitas

Berita Terbaru

BENER MERIAH

Potret Buram Dunia Pendidikan Aceh di Tengah Gelontoran Dana Otsus

Rabu, 16 Jul 2025 - 22:37 WIB