BANDA ACEH | Demi menunjang fasilitas mahasiswa berkebutuhan khusus, Universitas Serambi Mekkah (USM) bekerja sama dengan Direktorat Pembelajaran, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) melaksanakan Bimbingan Teknis Tutor Pendidikan Khusus di Aula Dr. Mr. Teuku Haji Moehammad Hasan USM (12/10/23).
Acara yang dibuka langsung oleh Rektor Universitas Serambi Mekkah Dr. Teuku Abdurahman, SH, Sp.N., ini juga dihadiri oleh Anggota Komisi X DPR RI Hj. Illiza Sa’aduddin Djamal, SE., Koordinator Pembelajaran Belmawa Dewi Wulandari, Ketua Tim Kerja Fasilitasi Mutu Akademik dan Kemahasiswaan LLDikti Wilayah XIII Masykur, ST., M.Pd., serta para tamu undangan.
Dr. Teuku Abdurahman dalam sambutannya, mengatakan bahwa USM merupakan kampus yang siap menerima mahasiswa berkebutuhan khusus dan juga siap memberikan fasilitas sesuai dengan mahasiswa normal.
“Intinya, mari kita semua memberi perhatian, memberi motivasi kepada mereka supaya mereka juga bisa maju, supaya mereka juga bisa berkembang dan lebih lagi bisa meningkatkan mutu kualitas dan prestasi tentunya”, ujar Rektor.
Masykur, ST. M.Pd., selaku Ketua Tim Kerja Fasilitasi Mutu Akademik dan Kemahasiswaan LLDikti Wilayah XIII Aceh, mengucapkan terimakasih kepada Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Ditjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, serta kepada Universitas Serambi Mekkah yang bersedia menjadi tuan rumah dari kegiatan ini.
Lebih lanjut Masykur menyapaikan, bahwa LLDikti Wilayah XIII Aceh terus mendorong adanya beasiswa khusus bagi anak-anak disabilitas.
Koordinator Pembelajaran Belmawa, Dewi Wulandari menjelaskan pelatihan tersebut diadakan untuk meningkatkan kualitas layanan pembelajaran kepada mahasiswa disabilitas di perguruan tinggi. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas, Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2020 tentang akomodasi yang Layak untuk peserta didik penyandang disabilitas, dan Permenristekdikti No. 46 Tahun 2017 tentang pendidikan khusus dan layanan khusus di perguruan tinggi.
“Jadi, ada memang mahasiswa yang berkebutuhan khusus (penyandang disabilitas). Itu juga bermacam-macam ada yang fisik misalnya tunanetra dan bawaan genetik seperti autisme. Nah ini kan memerlukan penanganan khusus,” jelasnya.
Oleh karena itu, Dewi mengungkap dosen-dosen harus punya keterampilan khusus untuk menangani keberagaman mahasiswa yang berkebutuhan khusus (penyandang disabilitas). Dengan adanya pelatihan tutor pendidikan khusus ini, mahasiswa berkebutuhan khusus (penyandang disabilitas) bisa merasakan perhatian yang sama dengan mahasiswa lain.
“Untuk itu kami melatih dosen-dosen lebih peka dan perhatian kepada mereka yang berkebutuhan khusus (penyandang disabilitas),” ungkapnya.
Anggota Komisi X DPR RI Hj. Illiza Sa’aduddin Djamal, SE., yang menjadi keynote speaker pada kegiatan tersebut menyampaikan bahwa anak-anak normal dan anak-anak disabilitas sama-sama ciptaan Allah S.W.T. “Tentunya semua orang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing dan ini bisa kita lihat banyak anak-anak disabilitas yang mengukir prestasi dan bahkan pemikiran anak-anak disabilitas jauh lebih suci dari anak-anak normal”, tuturnya
Selain itu Hj. Illiza menyampaikan, “Aceh merupakan daerah syariat yang tidak membeda-beda kondisi fisik, banyak Qari tuna netra asal Aceh yang berhasil mengukir prestasi baik ditingkat nasional maupun internasional”, tutup Anggota Komisi X DPR-RI dari Fraksi PPP ini. (DN)