Banda Aceh – SMP Islam Cendekia Darussalam adakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama 3 hari (10-12/07/2024) yang dbuka langsung kepala sekolah tersebut, Sazali S.Pd.
“Selain mengenalkan siswa/i baru mengenai lingkungan sekolah, di hari ke-dua kita gandeng Kougetsu Library on Wheel” ujar Sazali dalam kata sambutannya.
Menurutnya, di hari kedua MPLS, SMP Islam Cendekia Darussalam mengundang Kougetsu Library on Wheel yang merupakan Mobile Library yang digagas oleh Kougetsu School Association.
Dalam kegiatan itu siswa membaca buku yang menurut mereka menarik, tidak hanya membaca buku saja, siswa juga diminta untuk mempresentasikan tentang apa yang mereka baca di depan teman-teman.
“Jadi siswa baru dikenalkan dengan pustaka keliling yang digagas oleh Kougetsu School Association, setelah membaca mereka diwajibkan membagi hasil bacaannya kepada teman-temannya,” lanjut Sazali
Sazali berharap melalui MPLS ini siswa baru akan diperkenalkan budaya dan nilai-nilai sekolah, termasuk norma-norma perilaku yang diharapkan bagi para siswa yang nantinya akan membantu siswa untuk lebih mudah berintegrasi dengan lingkungan sekolah dan menerapkan perilaku yang sesuai dengan budaya sekolah.
“MPLS ini kita harapkan bukan hanya ritual tahunan tanpa makna, kita ingin siswa/i cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah,” sambung Sazali yang juga dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Aceh Besar.
Khususnya di hari kedua ini, Pihak sekolah mengundang Kougetsu Library on Wheel yang merupakan salah satu program dari Kougetsu School Association untuk memotivasi siswa tentang pentingnya membaca.
Membaca buku tidak hanya di perpustakaan sekolah, tetapi bisa dimana aja. Kita ingin siswa tahu bahwa membaca itu merupakan kegiatan yang menyenangkan dan mempunyai manfaat luar biasa.
“Kita gandeng Kougetsu Library on Wheel dalam kegiatan, karena kita berharap generasi penerus bangsa ini lebih mencintai buku, dan membaca sesuatu yang menyenangkan”, lanjut Sazali.
Di hari ketiga (12/07/2024) MPLS SMP Islam Cendekia Darussalam memaparkan program unggulan sekolah dan menyajikan materi tentang Bullying atau perundungan karena pihak sekolah menganggap bullying memiliki dampak yang perlu diwaspadai yang bisa mempengaruhi Kesehatan mental korban maupun pelaku, seperti memicu gangguan emosi, masalah mental, penurunan prestasi dan lain sebagainya.
“Hari terakhir MPLS kita paparkan program unggulan, selain itu kita sajikan materi bullying sebagai upaya pencegahan agar sekolah menjadi tempat yang aman dan nyaman bersosialisasi dan belajar, tutup Sazali.