Kemensos Perkuat Akurasi Penyaluran Bansos dengan Data Tunggal

Redaksi Bara News

- Redaksi

Jumat, 19 September 2025 - 13:36 WIB

50111 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banyuwangi — Kementerian Sosial terus berbenah untuk meningkatkan ketepatan penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Mulai triwulan II tahun 2025, Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) resmi digunakan sebagai basis utama pendataan penerima bansos, menggantikan sistem lama yang dinilai belum optimal.

Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Sosial, Joko Widiarto, menyampaikan bahwa selama ini masih ditemukan warga mampu yang menerima bantuan, sementara warga miskin terlewat dari daftar penerima. Hal ini menjadi perhatian serius kementerian.

“Apakah ada orang kaya dapat transfer? Ada. Apakah ada yang miskin belum dapat? Ada juga. Karena itu, Kemensos tidak tinggal diam. Kami berbenah dan terus memperbaiki data,” kata Joko dalam Sosialisasi Portal Perlindungan Sosial yang digelar di Aula Pendopo Bupati Banyuwangi, Kamis (18/9/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lebih lanjut, Joko menjelaskan bahwa DTSEN kini menjadi rujukan lintas kementerian dan lembaga dalam program-program pengentasan kemiskinan. Dengan data tunggal ini, setiap individu memiliki profil tingkat kesejahteraan yang digunakan sebagai dasar penyaluran bantuan.

“Sekarang pemerintah punya satu data. Di situ sudah ada tingkat kesejahteraan masyarakat. Jadi yang memang mampu, kami keluarkan dari daftar penerima,” ujarnya.

Perubahan signifikan mulai terlihat dalam program bantuan pangan nontunai (BPNT) dan bantuan sembako. Lebih dari dua juta orang yang terindikasi mampu telah dicoret dari daftar dan digantikan oleh warga miskin yang sebelumnya belum tersentuh bantuan.

Kementerian Sosial juga mendorong kolaborasi antarinstansi serta memanfaatkan teknologi dalam mempercepat dan memperluas jangkauan bantuan. Digitalisasi dianggap sebagai kunci untuk memperbaiki sistem dan mengurangi kekeliruan dalam penyaluran.

“Kalau berjalan sendiri, kita memang bisa cepat. Tapi kalau bersama-sama, kita bisa lebih jauh. Nah, kalau bersama-sama dan didukung digital, insyaallah kita bisa lebih cepat sekaligus lebih jauh,” kata Joko.

Ia juga mengingatkan bahwa masyarakat miskin yang belum terdaftar tetap memiliki peluang untuk mengajukan permohonan bantuan melalui Dinas Sosial setempat atau pemerintah desa. Prosesnya kini lebih mudah karena terintegrasi secara digital, termasuk melalui aplikasi yang dapat diakses melalui gawai.

“Semua ini supaya bansos lebih tepat sasaran,” kata Joko menegaskan. (*)

Berita Terkait

Presiden Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN Gantikan Erick Thohir
Massa Demo Tuntut Bupati Pati Sudewo Dipecat, Bawa Meme dan Bendera One Piece
Jokowi Blak-blakan Pernah Arahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode
Digitalisasi Bansos di Banyuwangi Jadi Langkah Awal Menuju Data Tunggal Nasional
Kepala BNPB: Situasi Nabire Aman Terkendali, Warga Diminta Tetap Waspada
Satpol PP Didorong Bangun Citra Baru yang Humanis dan Pro Rakyat
Kemlu: Temuan PBB tentang Genosida di Gaza Jadi Momentum Tuntut Akuntabilitas Israel
DPR Setujui 10 Calon Hakim MA, KY Tekankan Kekurangan Hakim Ad Hoc HAM

Berita Terkait

Jumat, 19 September 2025 - 02:53 WIB

Lima Tersangka Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Ditahan KPK, Tiga Orang Dijemput Paksa di Semarang

Kamis, 18 September 2025 - 18:54 WIB

Kejagung Sita Aset Rp35 M Milik Eks Pejabat MA Terkait Kasus TPPU

Jumat, 5 September 2025 - 00:19 WIB

Kejagung Tetapkan NAM Menteri Pendidikan 2019–2024 sebagai Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Alat TIK

Rabu, 3 September 2025 - 00:16 WIB

KPK Tahan Pemilik Grup BJU Terkait Dugaan Korupsi Fasilitas Kredit LPEI Senilai Rp1,7 Triliun

Jumat, 22 Agustus 2025 - 23:45 WIB

KPK Tetapkan 11 Tersangka dalam Dugaan Korupsi Sertifikasi K3, Wamenaker Turut Terjerat

Rabu, 20 Agustus 2025 - 17:14 WIB

KPK Dalami Rapat Pansus DPR Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji 2024

Kamis, 14 Agustus 2025 - 23:37 WIB

Polda Aceh Naikkan Status Kasus Dugaan Korupsi Rp5,3 M di Dinkes Aceh Tengah ke Penyidikan

Kamis, 14 Agustus 2025 - 02:42 WIB

Kejaksaan Tinggi Aceh Tahan Sekda, Anggota DPRK, dan Mantan Kadis Pertanian Aceh Jaya Tersangka Korupsi Program Peremajaan Sawit Rakyat Senilai Rp 38,4 Miliar

Berita Terbaru

NAGAN RAYA

PT Socfindo Seumanyam Nagan Raya Salurkan PMT di Tiga Desa

Jumat, 19 Sep 2025 - 15:47 WIB