Mahasiswa Dorong Penguatan ESG dalam Industri Tambang, IMM Aceh Gelar FGD Kolaboratif

Redaksi Bara News

- Redaksi

Rabu, 16 Juli 2025 - 00:56 WIB

50297 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDA ACEH, BARA NEWS  — Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Aceh menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Kolaborasi Mahasiswa dalam Mendorong Penerapan Prinsip ESG pada Sektor Pertambangan” di Banda Aceh, Selasa (15/7/2025). Kegiatan ini menghadirkan berbagai elemen penting, mulai dari mahasiswa, akademisi, hingga pelaku industri pertambangan di Aceh.

Forum diskusi ini menjadi ruang dialog strategis dalam merespons dinamika sektor pertambangan, khususnya dalam kaitannya dengan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) — sebuah kerangka kerja keberlanjutan yang semakin diakui dalam tata kelola perusahaan modern.

Ketua Umum DPD IMM Aceh dalam sambutannya menegaskan peran penting mahasiswa dalam memperkuat kesadaran publik terhadap isu-isu besar yang menyangkut masa depan daerah. Salah satunya adalah sektor pertambangan yang tidak hanya menyangkut soal ekonomi, tetapi juga ekologi dan etika pengelolaan sumber daya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Mahasiswa harus membuka cakrawala ke arah yang lebih maju, dengan memahami bagaimana sektor pertambangan tidak hanya mengejar profit, tetapi juga harus bertanggung jawab secara lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG),” ujarnya.

Tiga narasumber utama hadir dalam diskusi tersebut, masing-masing dari unsur legislatif, industri, dan akademik, memberikan perspektif yang saling melengkapi.

Dari unsur legislatif, Nurchalis, S.P., M.Si., anggota Komisi III DPRA, menekankan bahwa pengawasan terhadap operasional tambang di Aceh harus dilakukan secara serius dan tidak bersifat seremonial semata. Menurutnya, penerapan ESG harus berjalan bersamaan dengan penguatan regulasi dan pelibatan masyarakat sipil.

“Penerapan ESG tidak boleh sekadar simbolik. Regulasi harus diperkuat dan pengawasan terhadap perusahaan tambang harus melibatkan unsur masyarakat, termasuk mahasiswa. Kita di Aceh butuh lapangan kerja, tapi itu tidak berarti perusahaan bisa main-main. Harus ada keseimbangan antara ekonomi dan keberlanjutan,” tegas Nurchalis.

Sementara itu, Tengku Khaddafi, S.P., M.P., selaku Division Head CSR PT Mifa Bersaudara, menyampaikan langkah-langkah konkret yang telah dilakukan perusahaannya dalam mendukung prinsip ESG.

“Kami di PT Mifa tidak hanya fokus pada produksi, tapi juga berkomitmen untuk mendukung pemberdayaan masyarakat sekitar dan menjaga keseimbangan lingkungan,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa PT Mifa menjalankan berbagai program lingkungan, sosial, hingga beasiswa bagi masyarakat di wilayah operasional, khususnya Aceh Barat. Menurutnya, ESG bukan lagi sekadar tren, tetapi keniscayaan bagi perusahaan yang ingin bertahan dalam jangka panjang.

Dari sisi akademisi, Ir. Nurul Kamal, M.Sc., dari Teknik Pertambangan Universitas Syiah Kuala (USK), turut memberikan apresiasi terhadap praktik ESG yang dijalankan oleh PT Mifa. Ia menilai bahwa perusahaan tersebut menjadi contoh positif bagi pelaku tambang lainnya di Aceh.

“Jika membicarakan ESG, PT Mifa merupakan contoh terbaik dan sangat tepat dalam penerapan prinsip tersebut. Dari beberapa perusahaan tambang yang ada di Aceh, menurut saya PT Mifa yang paling konsisten dan cukup baik menjalankannya,” ungkapnya.

FGD ini diharapkan menjadi momentum awal yang mendorong sinergi konkret antara mahasiswa, akademisi, dan pelaku industri. IMM Aceh melalui forum ini menekankan pentingnya kesadaran kolektif dalam memastikan bahwa sektor pertambangan di Aceh berjalan dengan prinsip keadilan, keberlanjutan, dan tata kelola yang baik.

“IMM Aceh ingin menjadi bagian dari perubahan positif, terutama dalam mengawal praktik pertambangan yang tidak hanya memberi manfaat ekonomi, tetapi juga memperhatikan keberlangsungan lingkungan dan sosial,” tutup Ketua Umum IMM Aceh. (red)

Berita Terkait

Wakil Rektor II USM Ikuti Workshop Tata Kelola Perguruan Tinggi yang Digelar IAI Wilayah Aceh
Polda Aceh Gelar Operasi Patuh Seulawah 2025, Fokus pada Tujuh Pelanggaran Prioritas
Festival Band Hari Bhayangkara ke-79 Resmi Ditutup, Polres Aceh Tengah Raih Juara Pertama
Pemkab Gayo Lues Terima DAK BKKBN untuk Dukung Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
Bea Cukai Aceh Ungkap 4,5 Ton Narkotika Semester Pertama 2025, Separuh dari Total Nasional
Polda Aceh Gelar Kapolda Cup 2025, Total Hadiah Rp60 Juta Diperebutkan
BenQ dan Datascrip Perkuat Pengadaan Digital Berbasis Produk Lokal di Aceh
M Hawanis Ketua LSM Rambu Darat Apresiasi Dinas ESDM Aceh, Sumur Minyak Rakyat Menuju Legalitas

Berita Terkait

Rabu, 16 Juli 2025 - 11:45 WIB

Bupati Aceh Tenggara Terima Forum Membangun Desa, Sejumlah Isu Masyarakat Dibahas

Rabu, 16 Juli 2025 - 01:50 WIB

Polres Aceh Tenggara Tangkap Dua Pelaku Curas Terhadap Anak di Bawah Umur di Kecamatan Bambel

Rabu, 16 Juli 2025 - 01:17 WIB

Bupati Aceh Tenggara Buka MPLS SMKN 1 Kutacane: Ajak Siswa Jadi Generasi Unggul dan Berakhlak

Selasa, 15 Juli 2025 - 01:51 WIB

Polres Aceh Tenggara Tangkap Dua Pria Diduga Pengedar Sabu, Barang Bukti Diamankan dari Pinggang Pelaku

Senin, 14 Juli 2025 - 13:54 WIB

Polres Aceh Tenggara Gelar Apel Operasi Patuh Seulawah 2025, Wujudkan Tertib Lalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas

Minggu, 13 Juli 2025 - 22:26 WIB

Operasi Patuh Seulawah 2025 Dimulai: Polisi Fokus pada 7 Pelanggaran Prioritas

Jumat, 11 Juli 2025 - 16:12 WIB

DPW LSM Korek Aceh Desak Keseriusan Pemerintah Aceh Tenggara dalam Pemberantasan Narkoba

Jumat, 11 Juli 2025 - 12:19 WIB

Masyarakat louser minta bpn buka peluang untuk mensukseskan program ptsl

Berita Terbaru