Gayo Lues – Sebanyak 1.191 mahasiswa Universitas Samudra (Unsam) Kota Langsa secara resmi dilepas untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di 11 kecamatan di Kabupaten Gayo Lues. Pelepasan berlangsung di halaman Kantor Bupati Gayo Lues, Kamis (12/06/2025), yang diterima langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gayo Lues, H. Jata, SE., MM.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unsam, Dr. Asnawi, S.Pd., M.Pd., dalam sambutannya menyatakan bahwa para peserta KKN dibagi ke dalam 120 kelompok dengan anggota per kelompok antara 9 hingga 10 orang. Selain itu, pendampingan diberikan oleh 40 dosen yang turut mendampingi kegiatan mahasiswa di lapangan.
“Selogan perguruan tinggi saat ini adalah perguruan tinggi berdampak. Harapannya pelaksanaan KKN ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Gayo Lues, baik secara langsung maupun tidak langsung,” ujarnya.
Kegiatan KKN yang akan berlangsung selama beberapa minggu ke depan ini dirancang tidak hanya sebagai bagian dari kurikulum pendidikan tinggi, tetapi juga sebagai wadah pengabdian nyata bagi mahasiswa terhadap masyarakat dan pembangunan daerah. Para mahasiswa dituntut untuk mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi sosial budaya di desa tempat mereka ditugaskan.
Sekda Kabupaten Gayo Lues, H. Jata, SE., MM, menyambut para mahasiswa dengan pesan yang mengandung nilai-nilai toleransi, adaptasi sosial, dan tanggung jawab moral selama melaksanakan tugas KKN di lapangan. “Saya mengingatkan kepada adik-adik sekalian, Gayo Lues adalah daerah yang sangat menghargai keberagaman. Meskipun mungkin ada perbedaan keyakinan dan latar belakang budaya, kami berharap kalian dapat berbaur dan menghormati masyarakat yang ada,” kata Sekda.
Lebih lanjut, Sekda juga mengingatkan agar mahasiswa tetap menjaga sikap dan berkomunikasi dengan baik, khususnya bagi mereka yang berasal dari latar belakang berbeda secara keagamaan. “Saya melihat tadi ada beberapa yang tidak memakai jilbab, itu tidak menjadi masalah di sini. Yang penting kita saling menghormati dan menjaga persatuan,” tambahnya.
Sekda juga memberikan ruang bagi mahasiswa untuk menyampaikan apabila menghadapi permasalahan seperti intimidasi atau perlakuan diskriminatif selama berada di desa. “Segera laporkan kepada pemerintah daerah jika ada kendala. Pemerintah di sini adalah orang tua kalian, yang siap membantu menyelesaikan masalah dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Selain itu, Sekda menekankan visi Kabupaten Gayo Lues yang dikenal sebagai ‘negeri seribu hafizh’ sebagai peluang untuk berkontribusi dalam bidang pendidikan keagamaan. “Bagi adik-adik yang memiliki metode atau inovasi baru, kami sangat terbuka untuk membantu pembentukan kelompok-kelompok penghafal Al-Qur’an di desa-desa. Ini bagian dari upaya kita bersama membangun generasi yang religius dan berprestasi,” ujar Sekda.
Pesan penting lainnya disampaikan bagi mahasiswa yang memiliki latar belakang di bidang pertanian. Sekda berharap agar ilmu yang diperoleh selama kuliah bisa diaplikasikan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di desa-desa. “Kami berharap kalian dapat menjadi agen perubahan dengan membagikan pengetahuan dan teknologi baru agar hasil pertanian masyarakat meningkat, yang tentu saja berdampak pada kesejahteraan mereka,” tegasnya.
Pelepasan KKN ini menjadi momentum penting bagi sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam upaya pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Gayo Lues. Para mahasiswa diharapkan dapat menimba pengalaman, mengembangkan kemampuan sosial, dan memberikan kontribusi nyata selama berada di tengah masyarakat.
Di sisi lain, masyarakat desa yang menerima para mahasiswa pun diharapkan dapat membuka diri dan memberikan dukungan agar pelaksanaan KKN berjalan lancar dan efektif. Dengan demikian, KKN bukan sekadar tugas akademik, tetapi menjadi proses pembelajaran dan pengabdian yang bermanfaat bagi semua pihak. (Abdiansyah)