Gayo Lues | Warga Desa Cike, Kecamatan Kute Panyang, Kabupaten Gayo Lues, dikejutkan oleh peristiwa tragis bunuh diri yang terjadi pada Kamis pagi, 12 Juni 2025. Seorang perempuan berinisial Rda (40), ditemukan meninggal dunia dalam keadaan bersimbah darah di atas tempat tidurnya.
Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh ibu kandung korban, Nra (65), sekitar pukul 06.00 WIB setelah melaksanakan salat subuh di masjid yang berada tepat di depan rumahnya. Saat pulang, ia mendapati anaknya dalam kondisi tergeletak telentang dengan luka di leher serta darah berceceran di sekitar tempat tidur. Kondisi ini langsung membuat Nra panik dan berteriak memanggil warga sekitar.
Korban, Rda, merupakan seorang ibu rumah tangga sekaligus petani di desa tersebut. Menurut keterangan keluarga, korban telah lama mengalami gangguan kejiwaan. Jasmaniar, anak korban yang berusia 18 tahun, menyebutkan bahwa ibunya sering menangis sendiri dan berjalan ke aliran sungai yang berada tidak jauh dari rumah mereka. Hal ini menunjukkan bahwa korban mengalami kesulitan secara psikologis dalam beberapa waktu terakhir.
Pada saat kejadian, seluruh anggota keluarga, termasuk suami korban, SK (45), dan ketiga anak mereka, berada di dalam rumah. Diduga korban mengakhiri hidupnya dengan cara memotong leher menggunakan pisau cutter berwarna biru yang ditemukan di lokasi kejadian. Pisau tersebut diduga menjadi alat yang digunakan dalam peristiwa bunuh diri ini.
Setelah kejadian, warga sekitar segera mendatangi rumah korban untuk membantu dan memastikan keadaan. Pihak keluarga pun langsung melaporkan peristiwa tersebut kepada aparat kepolisian setempat. Tim kepolisian kemudian mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), melakukan pengumpulan barang bukti dan dokumentasi sebagai bagian dari proses penyelidikan.
Kapolres Gayo Lues AKBP Hyrowo melalui Kasatreskrim Iptu Muhammad Abidinsyah membenarkan kejadian tersebut. Dalam keterangannya yang disampaikan melalui telepon seluler pada Kamis pagi, 12 Juni 2025, Iptu Muhammad Abidinsyah menjelaskan bahwa saat ini pihak kepolisian masih berada di lokasi melakukan penyelidikan dan identifikasi terhadap korban untuk memastikan penyebab kematian dan mengumpulkan keterangan lebih lanjut dari saksi-saksi.
Peristiwa bunuh diri ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Desa Cike. Kondisi korban yang diketahui sudah lama mengalami gangguan kejiwaan menjadi salah satu faktor yang diduga kuat mempengaruhi tindakan tragis tersebut. Pihak kepolisian juga mencatat bahwa keluarga korban menolak untuk dilakukan visum dan telah membuat surat pernyataan penolakan visum tersebut.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan proses penyelidikan kepada aparat berwenang. Masyarakat diharapkan dapat saling menjaga dan memberikan dukungan kepada keluarga korban di tengah masa sulit ini. (RED)