Limbah Berbahaya Dikirim Seperti Paket Biasa, DLHK Subulussalam Disorot

Redaksi Bara News

- Redaksi

Rabu, 21 Mei 2025 - 04:41 WIB

50561 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Subulussalam — Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Subulussalam menuai kecaman luas setelah mencuatnya dugaan pelanggaran serius dalam penanganan limbah industri. Sampel limbah dari kawasan Lae Batu Batu, yang diduga kuat berasal dari aktivitas industri, diketahui dikirim ke laboratorium hanya melalui jasa pengiriman paket, tanpa pengawasan petugas ataupun prosedur ketat yang semestinya diberlakukan. Kejadian ini terungkap pada Senin, 20 Mei 2025, dan segera memicu reaksi keras dari masyarakat serta pemerhati lingkungan.

Pengiriman yang dilakukan tanpa pendampingan petugas ini dinilai mencerminkan ketidaksiapan dan kelalaian dalam menangani potensi bahaya limbah. Kritik datang dari berbagai elemen, yang menilai bahwa DLHK telah abai terhadap prinsip kehati-hatian. Limbah bukanlah barang biasa yang bisa dikirim begitu saja tanpa perlakuan khusus—terutama jika sampel tersebut menjadi dasar analisis untuk menentukan tingkat pencemaran lingkungan.

Warga Lae Batu Batu merasa semakin kehilangan kepercayaan terhadap lembaga yang seharusnya bertanggung jawab atas perlindungan lingkungan. Mereka menyoroti lemahnya pengawasan serta lambannya respons terhadap dugaan pencemaran yang sudah lama dilaporkan. Perubahan warna air sungai, bau menyengat, dan kematian biota air menjadi indikasi awal yang selama ini diabaikan.

Sejumlah aktivis lingkungan turut menyuarakan keprihatinan. Mereka menyebut, pengiriman sampel tanpa standar operasional prosedur (SOP) yang jelas adalah tindakan yang tidak bisa ditoleransi. Risiko kontaminasi silang, perubahan komposisi zat dalam sampel, hingga potensi manipulasi hasil analisis menjadi sangat mungkin terjadi. Lebih jauh, tindakan ini juga membuka celah bagi pihak-pihak tertentu untuk mengaburkan fakta pencemaran sebenarnya.

Kasus ini memperlihatkan bahwa DLHK Subulussalam belum memiliki sistem kerja yang akuntabel dan transparan. Tidak adanya penjelasan resmi kepada publik terkait proses pengiriman tersebut semakin memperkuat dugaan bahwa ada sesuatu yang disembunyikan. Banyak pihak mendesak agar pemerintah kota segera turun tangan, membentuk tim independen untuk menyelidiki dugaan pelanggaran ini, serta memastikan bahwa proses penanganan limbah ke depan dilakukan sesuai dengan peraturan dan standar ilmiah yang berlaku.

Desakan juga menguat agar hasil analisis laboratorium dari sampel yang telah dikirim dipublikasikan kepada publik secara terbuka. Jika terbukti terjadi pencemaran, maka langkah hukum harus segera ditempuh terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab. Selain itu, evaluasi total terhadap SOP internal DLHK dianggap sebagai langkah mendesak yang harus segera dilakukan.

Kejadian ini telah menjadi pukulan telak bagi DLHK Subulussalam. Di tengah meningkatnya kekhawatiran masyarakat akan kerusakan lingkungan dan ancaman terhadap kesehatan, lembaga ini justru menunjukkan praktik yang jauh dari standar. Publik menuntut perbaikan menyeluruh—bukan hanya klarifikasi, tapi tindakan nyata, tegas, dan transparan demi mengembalikan kepercayaan yang sudah telanjur runtuh. (*)

Berita Terkait

Warga Dusun Lae Mbetar Keluhkan Gangguan Keamanan dan Maraknya Aksi Pencurian
Polres Subulussalam Usut Kasus Pelemparan Mobil Wartawan, AKBP Muhammad Yusuf Tegaskan Komitmen Tegakkan Hukum
Surat Terbuka dari Sikalondang: Seruan Warga agar Pemerintah Desa Hadir di Tengah Kegelisahan Malam
Teror Terhadap Wartawan di Subulussalam: Mobil Dirusak, Keluarga Trauma – UU Pers Dipertaruhkan
Wartawan di Subulussalam Diduga Jadi Korban Teror Terkait Pemberitaan Soal Kriminalitas
Intimidasi Jurnalis Dibungkus Alasan Kesehatan, Kebebasan Pers Dilecehkan
Polres Subulussalam Serahkan Tersangka Kasus Pelecehan Seksual ke Kejaksaan
Brimob Aceh Kunjungi Koramil Sultan Daulat, Pererat Sinergi TNI-Polri di HUT TNI ke-80

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 01:29 WIB

CSIS, Sentralisasi, dan Bayang Separatisme

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 01:27 WIB

Ketika Kejujuran Dikorbankan, Loyalitas Dipertuhankan

Jumat, 24 Oktober 2025 - 18:51 WIB

ASWIN Nagan Raya Bantah Isu Ancaman terhadap Wartawan Nagan Raya: “Berita Tidak Berdasar dan Tidak Terverifikasi”

Jumat, 24 Oktober 2025 - 17:31 WIB

Terkait Salah Satu Berita Media Online Ancaman Terhadap Wartawan Di Nagan Raya,Jangan Sebarkan Berita Hoaks.

Jumat, 24 Oktober 2025 - 16:31 WIB

Kejati Aceh Launching Adhiyaksa Peduli Stunting Aceh Tahun 2025 Di Nagan Raya

Kamis, 23 Oktober 2025 - 22:07 WIB

Ketika Polri Jadi Parcok: Krisis Etika dan Bayang Kekuasaan

Kamis, 23 Oktober 2025 - 22:01 WIB

Raja Sayang Wabup Nagan Raya Terima Ribuan Paket Bantuan Untuk Penanggulangan Bencana

Kamis, 23 Oktober 2025 - 21:50 WIB

TRK Bupati Nagan Raya Tinjau Penemuan Batu Giok Raksasa di Beutong

Berita Terbaru

OPINI

CSIS, Sentralisasi, dan Bayang Separatisme

Sabtu, 25 Okt 2025 - 01:29 WIB

OPINI

Ketika Kejujuran Dikorbankan, Loyalitas Dipertuhankan

Sabtu, 25 Okt 2025 - 01:27 WIB