Generasi Muda Gayo Sebagai Benteng Terakhir Dalam Menjaga Seni Dan Budaya Gayo

Redaksi Bara News

- Redaksi

Kamis, 19 Desember 2024 - 06:58 WIB

503,719 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Birra Sidqi

Gayo adalah negeri yang sangat kaya baik secara alam maupun seni dan budayanya, kita sebagai pemuda yang dilahirkan di tanoh gayo patut bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh allah SWT kepada kita karena tidak semua orang  dapat merasakan kenikmatan alamiah yang disandingkan dengan pagar agamannya secara turun temurun dari nenek moyang, maka dari itu sangat penting rasannya peran pemuda di  dalam menjaga dan memperkenalkan seni dan  budayanya ke khalayak umum sebagai rasa cintanya terhadap sang khaliq yang telah memberikan separuh surgannya kepada kita.

Secara umum  seni di artikan sebagai segala sesuatu yang di buat oleh manusia yang memiliki unsur keindahan. Seni mampu membangkitkan emosi atau perasaan orang lain melalui wirasa dan wiraga. Sedangkan budaya adalah cara hidup yang berkembang pada suatu kelompok yang dilakukan secara terus menerus dan di kerjakan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Namun ketika kita melihat keadaan saat ini banyak pemuda atau generasi baru yang sudah terkontaminasi dengan budaya luar yang datang dan bahkan sangat disayangkan ketika sosok pemuda kehilangan jati diri sebagai generasi penerus dari nenek moyangnya yang seharusnya melestarikan seni dan budaya daerah sebagai warisan leluhur di karnakan minimnya pengetahuan tentang filterisasi atau batasan dari budaya asing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lemahnya peran pemuda dalam menjaga dan melestrikan seni dan budaya daerah masing-masing bisa dilihat dari keseharian pemuda di keaktifanya dalam menjaga dan mempertunjukan seni dan budayanya yang seakan-akan malu untuk mempertontonkannya  ke khayalak umum di karenakan dari adannya trend gaya hidup budaya modern kebarat-baratan lalu mereka kurang mengenal budaya daerah negeri sendiri dan mengakibaatkan hilangnya warisan yang sangat kaya nilainya itu. Lantas bagaimana seharusnya peran pemuda menyikapi hal itu dalam menjalankan perannya sebagai benteng terakhir di dalam mempertahankan seni dan budaya?

 

1.Mengenal seni dan budaya

Kenali dulu sebelum menyayanginya, hal ini bisa kita terapkan bagi seni dan budaya gayo. Generasi muda perlu mengenal kesenian dan kebudayaanya yang beraneka ragam. Dengan mengenal, kita akan lebih mudah untuk tertarik dan mempelajarinya.

2.Menangkal agar tidak di akui sisi oleh pihak lain

Dengan kekayaan seni dan budaya gayo, sering kali membuka kemungkinan bagi daerah lain untuk megakuinya, pemuda sebagai generasi penerus wajib ikut serta dalam upaya menjaga dan melestarikan seni dan budaya dengan memperaktekkan dan melaksanakannya di kehidupan sehari-hari seperti halnya dalam berkomunikasi denga bahasa gayo dengan sedaerahnya dan sebagainnya sehingga budaya kita tidak akan bisa mudah di ambil atau di akui oleh daerah lain.

3.Menimbulkan kesadaaran untuk mempertahankan warisan budaya

Demi menjaga seni dan budaya, generasi muda gayo wajib membangun kesadaran untuk merawat,mempertahankan,serta melanjutkan apa yang sudah menjadi warisan budaya gayo agar tetap berkembang.

4.mempunyai rasa bangga

Generasi muda harus ikut serta dalam melestarikan seni dan budaya dengan menggunakan dan mempopulerkan produk asli dri hasil kerajinan tangan anak bangsa contonya menggunakan “kerawang” (baju,peci,tas,aksesoris,dll) dalam berbagai acara resmi.

5.Memperkenalkan  keragaman seni dan budaya pada seluruh dunia

Memperkenalkan seni dan budaya kepada seluruh dunia akan menumbuhkan kebanggaan atas kekayaan seni dan budaya yang dimiliki.

Generasi muda adalah harapan masa depan bagi masing-masing daerahnya, oleh karena itu di pundak generasi mudalah yang menentukan nasib suatu bangsa di pertaruhkan.

Berita Terkait

Kuota Partai, Pendamping Desa dan Korupsi Kebijakan Menteri Yandri
TNI di Persimpangan Politik Reformasi
Nepal, Indonesia, dan Modus Baru Pembunuhan Demokrasi
Gara Gara Tidak Ada Ambulance : Keluarga Pasien Salah Paham Dengan Pihak RSUD SIM. Ini Kata Kapolsek Kuala
Untuk Akses Transportasi Anak Sekolah Keuchik Panyang Serahkan Satu Unit Raket Baru
Prajurit Yonif TP 856/SBS Laksanakan Patroli di Tempat Keramaian Di Nagan Raya
Said Multazam Warga Desa Ujong Fatihah Terima Bantuan Sembako Dari Brimob Aceh Batalyon C Pelopor
Box ATM Bank Aceh Syariah Depan PLTU 1-2 Nagan Raya Sudah Mulai Aktif. Warga Sudah Bisa Mulai Transaksi 

Berita Terkait

Jumat, 19 September 2025 - 14:40 WIB

Jokowi Blak-blakan Pernah Arahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode

Jumat, 19 September 2025 - 13:59 WIB

Digitalisasi Bansos di Banyuwangi Jadi Langkah Awal Menuju Data Tunggal Nasional

Jumat, 19 September 2025 - 13:52 WIB

Gempa M6,6 Guncang Nabire, Warga Panik Keluar Rumah dan Sejumlah Fasilitas Umum Rusak

Jumat, 19 September 2025 - 13:39 WIB

Satpol PP Didorong Bangun Citra Baru yang Humanis dan Pro Rakyat

Jumat, 19 September 2025 - 13:36 WIB

Kemensos Perkuat Akurasi Penyaluran Bansos dengan Data Tunggal

Jumat, 19 September 2025 - 13:17 WIB

Kemlu: Temuan PBB tentang Genosida di Gaza Jadi Momentum Tuntut Akuntabilitas Israel

Jumat, 19 September 2025 - 13:09 WIB

DPR Setujui 10 Calon Hakim MA, KY Tekankan Kekurangan Hakim Ad Hoc HAM

Jumat, 19 September 2025 - 13:05 WIB

Wali Kota Prabumulih Disanksi Tertulis oleh Kemendagri akibat Pelanggaran Mutasi Jabatan

Berita Terbaru

ACEH BARAT DAYA

Babinsa Kawal Penyaluran 2.861 Paket MBG di Kuala Batee Abdya

Jumat, 19 Sep 2025 - 14:02 WIB