Aktivis Lingkungan dan Masyarakat Adat Yoyon Pardianto Didorong Maju Pilkada Aceh Selatan, Ini Alasannya

Redaksi Bara News

- Redaksi

Jumat, 5 Juli 2024 - 22:01 WIB

50140 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tapaktuan – Persoalan hutan, masyarakat adat hingga optimalisasi alokasi dana desa untuk kesejahteraan rakyat merupakan hal serius di Aceh Selatan yang semestinya diperhatikan oleh pemerintahan daerah berjuluk negeri pala itu.

Koordinator Gerakan Pemuda Negeri Pala (GerPALA), Fadhli Irman mengatakan tercatat pada tahun 2022, kabupaten Aceh Selatan kehilangan tutupan hutan mencapai 1.704 Ha. Persoalan itu sangat serius dan semestinya harus menjadi Pemerintahan Aceh Selatan ke depan.

Belum lagi, lanjut Irman, banyaknya perusahaan di Aceh Selatan yang tidak memenuhi tanggung jawabnya dan tidak beroperasi sesuai dokumen analisis dampak lingkungan (AMDAL). Bahkan, persoalan potensi konflik masyarakat adat dengan pihak perusahaan yang relatif tinggi, baik itu mengenai Persoalan tapak batas kepemilikan tanah hingga pencemaran lingkungan yang terjadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Melihat kondisi itu, maka diperlukan sosok pemimpin Aceh Selatan yang konsisten untuk membela hak-hak masyarakat termasuk masyarakat adat dan juga menjaga kelestarian alam di bumi pala Aceh Selatan. Jangan sampai belum apa-apa banner sosialisasinya saja dipaku di pohon-pohon, ini jelas merusak lingkungan,” ungkap Fadhli Irman.

Tak hanya itu, GerPALA juga menilai pengelolaan alokasi anggaran dana desa selama ini juga belum maksimal dilakukan untuk menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat di gampong-gampong. “Untuk itu, pemimpin ke depan harus komit dalam memfasilitasi penggunaan dana desa agar dapat dimaksimalkan penggunaannya untuk kemaslahatan masyarakat di gampong-gampong bukan justru diintervensi dan dicampuri terlalu jauh untuk hal-hal yang justru sifatnya tidak berdampak kepada kepentingan masyarakat desa/gampong,” jelasnya.

Irman menyebutkan, melihat rekam jejak dan komitmen terhadap persoalan diatas maka salah satu aktivis yang konsisten terhadap persoalan itu adalah Yoyon Pardianto, S.Sos yang merupakan mantan Presiden Mahasiswa UNIDA yang aktif di Jaringan Komunikasi Masyarakat Adat (JKMA) dan juga koordinator Green Forum of Aceh (G-FoN Aceh) yang fokus terkait persoalan lingkungan hidup.

“Jika bicara secara komitmen terkait persoalan lingkungan dan masyarakat adat maka kami menilai sosok Yoyon Pardianto sangat ideal memimpin Aceh Selatan. Kami yakin beliau akan fokus dalam menjaga lingkungan, mendorong kesejahteraan masyarakat di gampong-gampong serta siap menghadirkan kebijakan mengembalikan kejayaan nilam dan pala di bumi Aceh Selatan. Untuk itu, kami mendorong saudara Yoyon Pardianto maju pada Pilkada Aceh Selatan 2024 ini demi mengembalikan marwah kejayaan negeri pala,” pungkasnya.

Berita Terkait

Pembatalan Tender Lanjutan Pembangunan RSUD-YA, Bukti Pemerintah Aceh Main-main dengan Hak Hidup Rakyat
Diduga Ada Indikasi Persaingan Bisnis di Balik Isu Makanan Berbelatung di MUQ Aceh Selatan
Aceh Selatan Sudah Finalkan Laporan Realisasi DOKA Tahap I
Bupati Aceh Selatan Diingatkan, Memimpin Daerah Bukanlah Mengelola Perusahaan
Petugas Masak MUQ Aceh Selatan Klarifikasi Isu Makanan Santri: “Kami Masak Sehari Tiga Kali, Sesuai Prosedur”
Aceh Selatan Tertinggal Realisasi Penyaluran DOKA 2025, GerPALA Minta Bupati Mirwan Lebih Fokus dan Serius Kelola Pemerintahan
Pemkab Aceh Selatan Tanggapi Serius Persoalan MUQ, Bupati Mirwan: Jadikan Momentum Perbaikan
Bupati H Mirwan MS : Jadikan Masukan dan Kritikan sebagai Obat untuk Kemajuan Aceh Selatan

Berita Terkait

Jumat, 19 September 2025 - 03:25 WIB

Gugatan Tutut Soeharto ke Menkeu Dicabut, Purbaya: Beliau Kirim Salam, Saya Balas Salam

Jumat, 19 September 2025 - 03:22 WIB

Ahli di Sidang MK: 4.351 Polisi Rangkap Jabatan Sipil, Kesempatan Warga Sipil Hilang!

Jumat, 19 September 2025 - 03:14 WIB

Nurhadi Tegaskan 5.000 Titik Dapur MBG Fiktif Harus Diusut Tuntas: Jangan Korbankan Gizi Anak Bangsa

Jumat, 19 September 2025 - 02:53 WIB

Lima Tersangka Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Ditahan KPK, Tiga Orang Dijemput Paksa di Semarang

Jumat, 19 September 2025 - 02:41 WIB

200 Siswa di Banggai Kepulauan Diduga Keracunan Setelah Makan Gratis, RS Trikora Penuh

Jumat, 19 September 2025 - 02:36 WIB

KPK Ingatkan Potensi Korupsi Dana Rp200 Triliun di Bank Himbara: “Jangan Sampai Kredit Fiktif Terulang”

Kamis, 18 September 2025 - 20:27 WIB

Pemerintah Tegaskan Kuota Impor BBM untuk SPBU Swasta Sudah Dinaikkan

Kamis, 18 September 2025 - 20:21 WIB

GAPPRI Sambut Positif Kajian Penurunan Tarif Cukai oleh Menkeu Purbaya

Berita Terbaru