Disusun Oleh : Nabila Yulianda (2012019036)
Mahasiswa Fakultas Syariah, Prodi Hukum Ekonomi Syariah
IAIN Langsa, 2022
Aceh sebagaimana daerah-daerah lain di Indonesia juga memiliki menu khas, Itu juga adalah sebagai warisan budaya nenek moyang kita yang harus di jaga dengan baik agar dapat lesatri sampai pada anak cucu kita. Sebab arus globalisasi yang akan terus melanda ini bukan tidak mungkin warisan budaya seperti itu akan hilang. Gaya hidup yang serba instan saat ini memiliki kontribusi akan hilangnya warisan budaya seoerti kuliner ini. Ini harus diantisipasi agar jati diri bangsa yang berlandaskan kultur yang khas tidak akan hilang. Demikan pula dengan Aceh.
Aceh Memiliki banyak macam jenis kuliner yang muncul di setiap perayaan besar seperti perayaan akbar, Maulid Nabi, hari pernikahan dan tahun baru Islam, yang di selengarakan oleh masyarakat Aceh, banyak sajian kuliner yang tersaji disana. Salah satunya seperi kuliner khas aceh yang terkenal adalah “Kuah Beulangong”. Kuah Beulangong adalah makanan khas Aceh Besar berupa kuah merah sejenis gulai yang mengunakana daging sapi atau kambing di campur sayur seperti nagka muda, pisang muda, atau batang pisang muda.
Makanan ini disebut kuah beulangong karena proses masakannya mengunakan belanga yang berukuran besar orang Aceh menyebutnya denagan sebutan Beulangong hingga menampung lebih dari 200 porsi. Dan membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk memasaknya, Kuah Beulangong tidak cukup dimasak oleh satu orang saja, butuh beberapa tenaga untuk memasaknya. Selaian lezat, masakan Kuah Beulangong juga mempunyai khas tersendiri dalam memasaknya. Jenis kuliner Aceh yang satu ini hanya boleh dimasak oleh kaum lelaki saja. Hal ini juga dipengaruhi oleh latar belakang da juga filosofi kuliner tersebut yang selalu dilakukan turun temurun, bahkan dalam urusan masak sekalipun.
Pada Jaman dulu munculnya Kuah Beulangong ini saat para petani mengadakan kebduri di saat panen besar-besaran, mereka memotong kambing atau sapi lalu kemudian di masak di dalam beulanga yang besar di tengah sawah. Dan para petani jaman dulu menyebutnya dengan nama “Kuah Blang”. Diaman “Blang” merupakan bahasa Aceh yang bermakna sawah, sementara apinya mengunakan jerami padi yang dibakar.
Cara membuat masakan Kuah Beulangong khas Aceh ini terbilang sangat mudah. Biasanya daging yang digunakan oleh orang Aceh, kebanyakan mengunakan kambing Hal ini dikarenakan ada ciri khas tersendiri pada kambing tersebut, selain dagingnya empuk saat dimakan, aroma kuahnya mameh (nikmat), bigitulah orang Aceg menyebutnya. Tetapi tidak jarang juga oarang mengunakan daging lembu untuk acara-acara yang lebih besar di karna kan danging lembu mempunyai porsi yang lebih banyak dagingnya, tapi tidak kalah enak juga jikalau memakai dagaing lembu.
Cara memasak Kuah Beulangong ini tidak terlalu sulit. Cukup Menyediakan Daging yang sudah dopotong kecil-kecil lalu dicuci bersih dan dimasukan ke dalam kuali yang besar atau di sebut dengang Beulangong. Lalu diaduk dengan bumbu seperti kelapa gongseng, kelapa giling, cabai mereh, cabai kering, cabai rawit, bawah putih, jahe, kunyit, ketumbar gongseng, kemiri, lengkuas, dan dicampu bumbu rahasi yang membuat cita rasa kuah beulagong ini menjadi khas, dan masih banyak bumbu lainnya yang semunya digiling, dan jangan lupa diberi garam secukupnya. Tambahkan air secukupnya dan masak hingga setengan matang, sampai bumbunya sempurna dan meresap ke dalam dangingnya.
Selanjutnya masukan potongan nangka muda beserta bawang yang dirajang dan ditambahkan air asam dari buah menteu, sejenis jeruk berukuran besar. Tambahakan air dan biarkan hingga masak. Kelapa gongseng yang terutama dalam bumbu, menyebabkan aroma masakan Kuah Beulangong sangat khas. Yang membedakan Kuah Beulagaong dengan gulai kari lainya, selain mengunakan bumbu rahasia dia tidak mengunakan santan diganti dengan kelapa giling dan kelapa gongseng.
Selain itu, masakan yang membutuhkan waktu masak dua jam ini juga mengambarkan kebersamaan dan silaturahmi antar keluarga dan warga. Ini digambarkan dengan memasak bersama dan makan bersama, dan harus diamasak dengan porsi yang sangat besar dan dimakan bersama-sama. Saat Kuah Beulangong masak, terkadang seoran pemasak akan membagikan langsung jatah kepada orang-orang dari kuali besar itu. Kuah Beulangong memang nikmat kalau dimakan sedang panas-panasnya. Tidak perlu tambah lain, cukup nasi putih hangat lalu disiram dengan kuah Beulagong yang harum.
Sekarang kuliner Kuah Beulangong itu sendir bisa dijumpai di warung-warung makan khas Aceh. Selain lezat Kuah Beulangong ini banyak peminatnya. Terutama orang Aceh sendiri, mereka tidak bosan untuk makan Kuah Beulangong.
Jika anda ingin merasakan sensasi menikmati santapan kuliner khas aceh kuah beulangong, anda tidak perlu langsung ke Aceh Besar, sekarang sudah ada di daerah kota Langsa disalah satu rumah makan “Dapu Kupi” dikawasan Jl. Islamic Centre No.3, Birem Puntong, Kec. Langsa Baro, Kota Langsa. Disana terkenal sebagai tempat menikmati kuah beulangong yang sangat lezat.