76 Jembatan Rusak Dihantam Banjir, Gayo Lues Lumpuh dan Derita Kerugian Capai Rp 1 Triliun

Redaksi Bara News

- Redaksi

Senin, 8 Desember 2025 - 21:00 WIB

50296 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

GAYO LUES Bencana banjir bandang yang menerjang Kabupaten Gayo Lues, Aceh, menyisakan kerusakan infrastruktur dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebanyak 76 unit jembatan dilaporkan hanyut dan rusak berat, selain 24 ruas jalan yang tergerus dan tertimbun material longsor. Pemerintah daerah mencatat total kerugian mencapai lebih dari Rp 1 triliun.

Kerusakan ini meliputi 12 jembatan rangka baja, 52 jembatan gantung, 13 jembatan komposit, serta sejumlah jembatan lainnya, termasuk baja WF dan jembatan tipe B. Semuanya merupakan penghubung vital antar desa, kecamatan, hingga lintas kabupaten. Jembatan-jembatan tersebut sebelumnya menjadi jalur utama mobilitas warga, akses ke sentra ekonomi, serta jalur distribusi logistik dan pelayanan publik.

Bupati Gayo Lues, Suhaidi, S.Pd., M.Si., dalam keterangannya mengungkapkan keprihatinan mendalam atas dampak luas dari bencana tersebut. Ia menyebut, Pemerintah Kabupaten Gayo Lues tidak memiliki kemampuan sumber daya maupun anggaran untuk memulihkan infrastruktur yang rusak dalam waktu dekat tanpa bantuan langsung dari pemerintah pusat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Per hari ini, kami mendapatkan data dari Dinas PUPR bahwa total ada 76 jembatan yang rusak dan hanyut. Itu data sementara dari lapangan,” ujar Suhaidi. “Jembatan-jembatan ini selama ini digunakan masyarakat untuk aktivitas harian mereka, termasuk mengakses fasilitas umum, sekolah, layanan kesehatan, dan pusat produksi.”

Hingga dua pekan pascabencana, masih terdapat 40 desa di empat kecamatan yang berada dalam kondisi terisolasi. Kondisi medan yang berat dan infrastruktur yang rusak membuat banyak wilayah belum dapat dijangkau kendaraan bermotor. Jalur menuju desa-desa tersebut hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki, menyeberangi sungai menggunakan tali pengaman, atau sarana darurat lainnya.

Kepolisian bersama TNI, pemda, dan relawan masih berupaya menyalurkan bantuan logistik ke wilayah terdampak. Pengiriman dilakukan secara bertahap, menggunakan metode darurat, termasuk rakit kayu dan sepeda motor modifikasi. Jalur distribusi utama dari Aceh Tenggara menuju Gayo Lues hingga saat ini terus diupayakan untuk dibuka, karena jalur tersebut menjadi satu-satunya akses utama logistik dengan estimasi suplai hingga 95 persen kebutuhan harian warga.

Kerusakan tidak hanya terjadi pada jembatan dan jalan. Infrastruktur dasar lainnya juga terdampak signifikan. Suhaidi menyebut sekitar 60 desa mengalami kerusakan jaringan air bersih, dan lebih dari 50 unit saluran irigasi rusak berat. Hal ini mengganggu pasokan air bersih bagi ribuan warga yang saat ini berada di pengungsian maupun yang masih bertahan di wilayah masing-masing.

Sementara itu, pasokan listrik sempat terputus total. Saat ini listrik baru pulih di sekitar 40 persen wilayah dan masih dijalankan secara bergilir. Sistem kelistrikan di Gayo Lues bergantung pada pembangkit diesel lokal, karena belum tersambung dengan jaringan listrik Sumatera. Keterbatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi tantangan utama. Jika distribusi BBM tidak masuk dalam waktu tiga hari mendatang, pemadaman total dikhawatirkan kembali terjadi, karena pasokan untuk pembangkit listrik dinilai sangat kritis.

“PLN di Gayo Lues berdiri sendiri dan menggunakan daya dari PLTD. Jika BBM tidak segera masuk, maka dalam tiga hari ke depan kemungkinan listrik Gayo Lues akan padam total,” kata Suhaidi.

Data sementara menunjukkan 24.616 jiwa atau 6.239 kepala keluarga terdampak langsung dan tersebar di berbagai titik pengungsian. Meski bantuan mulai masuk, pendistribusian terkendala akses ke daerah-daerah yang masih tertutup material banjir dan longsor. Bantuan beras dari Badan Pangan Nasional sebanyak 171 ton telah tiba dan terus disalurkan secara bertahap ke daerah terdampak, menggunakan berbagai moda transportasi yang tersedia, hingga harus dijinjing oleh relawan untuk mencapai desa-desa yang terputus.

Komunikasi juga menjadi kendala besar. Gayo Lues sempat tidak terjangkau jaringan telekomunikasi nasional akibat rusaknya infrastruktur jaringan. Kini, sebagian komunikasi penting dilakukan menggunakan perangkat darurat seperti Starlink, untuk menghubungkan pemerintah daerah dengan provinsi dan pusat.

Dalam kondisi darurat ini, Bupati Suhaidi memprioritaskan pembukaan akses utama dari Aceh Tenggara sebagai langkah mendesak karena jalur tersebut menjadi tumpuan utama logistik dan penyelamatan warga. Ia juga berharap perhatian pemerintah pusat semakin besar, tidak hanya dalam bentuk bantuan logistik, tetapi juga dukungan anggaran dan peralatan berat untuk percepatan perbaikan infrastruktur.

“Kami berupaya semaksimal mungkin, tapi skala bencana ini terlalu besar untuk ditangani sendiri. Kami perlu langkah cepat dan dukungan luas agar masyarakat tidak semakin terpuruk,” tutur Suhaidi.

Bencana di Gayo Lues menjadi pengingat bahwa wilayah-wilayah terpencil dengan ketergantungan tinggi pada satu jalur transportasi sangat rentan saat terjadi bencana alam. Pemulihan bukan hanya soal perbaikan jalan dan jembatan, tetapi juga soal menyelamatkan kehidupan, menjaga pasokan dasar, dan memulihkan jaringan sosial-ekonomi warga yang lumpuh oleh situasi darurat berkepanjangan. (RED)

Berita Terkait

Jum’at Berkah: Lembaga Pejuang Srikandi Aceh Peduli Tanggap Darurat Bencana Salurkan Bantuan Sosial
Gubernur Aceh Larang Pengambilan Kayu Banjir Bandang, Tegaskan Potensi Pelanggaran Lingkungan
Gubernur Aceh Minta Aparat Selidiki Dugaan Hilangnya 80 Ton Bantuan Bencana
Bea Cukai Perluas Titik Distribusi Bantuan untuk Bener Meriah
Bea Cukai Lhokseumawe Salurkan Bantuan Kemenkeu Aneuk Nanggroe untuk Korban Banjir di Langkahan
Gayo Lues Terisolasi: Jalan Putus, Logistik Terhenti, Warga di Titik Genting
Bupati Ajak ASN Gayo Lues Jadi Relawan Bencana di Kecamatan Masing-Masing
Kapolres Gayo Lues dan BPJN Aceh Tinjau Lokasi Jalan Amblas Akibat Banjir

Berita Terkait

Senin, 8 Desember 2025 - 15:54 WIB

Kajian BEM FH UNISBA“Membaca Ulang Pasal-Pasal KUHAP Yang Simpang Siur“

Kamis, 4 Desember 2025 - 18:54 WIB

Prabu Foundation Gelar Diskusi Penguatan Toleransi dan Pengawasan Medsos di Kalangan Anak

Rabu, 3 Desember 2025 - 18:56 WIB

Eks Napiter Roki Apris Dianto Tekankan Peran Keluarga dan Sekolah Cegah Radikalisme Anak

Selasa, 2 Desember 2025 - 15:26 WIB

Melawan Radikalisme, Eks Napiter Ustad Ismail Hasan Ikrar Jaga Kamtibmas dan Kawal Perayaan Natal 2025

Jumat, 7 November 2025 - 03:30 WIB

Ketika Pemerintah Salah Arah: Dari Peluang Emas Menjadi Ancaman Bangsa

Berita Terbaru

Muhsin (Pj. Presma USM)

BANDA ACEH

Tarif Melonjak di Tengah Bencana: Presma USM Suarakan Kekecewaan

Jumat, 12 Des 2025 - 23:49 WIB

BENER MERIAH

Presiden Prabowo Tinjau Daerah Bencana Kabupaten Bener Meriah

Jumat, 12 Des 2025 - 22:26 WIB