Wakil Menteri Sosial Tegaskan Bantuan Sosial Bukan Untuk Dinikmati Terus-Menerus, Melainkan Sebagai Sarana Pemberdayaan

Redaksi Bara News

- Redaksi

Minggu, 25 Mei 2025 - 02:57 WIB

50267 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, 24 Mei 2025 — Wakil Menteri Sosial Republik Indonesia, Agus Jabo Priyono, menegaskan bahwa bantuan sosial (bansos) yang selama ini disalurkan oleh pemerintah bukanlah bentuk jaminan permanen yang dapat dinikmati terus-menerus, melainkan merupakan sarana sementara yang bertujuan untuk mendorong kemandirian dan pemberdayaan masyarakat. Penegasan ini disampaikan Agus dalam sebuah diskusi publik bertajuk “Menata Ulang Arah Kebijakan Bantuan Sosial” yang digelar di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (24/5).

Dalam pernyataannya, Agus menyebut bahwa salah satu tantangan mendasar yang dihadapi pemerintah dalam pelaksanaan program bansos adalah masih mengakarnya pola pikir ketergantungan di kalangan sebagian masyarakat penerima. Ia menilai bahwa adanya rasa nyaman dalam menerima bantuan tanpa diiringi upaya untuk meningkatkan kualitas diri dapat menghambat proses pembangunan sosial yang berkelanjutan.

“Ini adalah problem pola pikir yang belum clear sehingga masyarakat merasa nyaman menerima bansos-bansos dan cenderung enggan meningkatkan kapasitas diri,” ujar Agus. Ia menekankan pentingnya perubahan paradigma di tingkat akar rumput agar bansos tidak menjadi jebakan ketergantungan, melainkan sebagai jembatan menuju kehidupan yang lebih mandiri.

Agus menambahkan, Kementerian Sosial secara aktif dan konsisten melakukan edukasi serta sosialisasi program pemberdayaan masyarakat di berbagai wilayah, baik di perkotaan maupun pedesaan. Bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, ia mengaku rutin melakukan kunjungan langsung ke lapangan hampir setiap minggu untuk menyampaikan pesan penting mengenai pentingnya keluar dari “zona nyaman bantuan sosial.”

“Kami turun langsung ke titik-titik di berbagai wilayah Indonesia untuk menjelaskan bahwa program sosial ini harus dimaknai sebagai peluang, bukan sebagai akhir dari perjuangan hidup,” katanya.

Dalam upaya memperkuat pesan ini, Kementerian Sosial menggandeng Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) guna memperluas jangkauan sosialisasi dan meningkatkan efektivitas komunikasi publik. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat narasi tentang pentingnya transisi dari ketergantungan menuju kemandirian, khususnya di kalangan masyarakat penerima manfaat program bansos.

“Melalui pendekatan komunikasi strategis bersama PCO, kami ingin membangun narasi positif bahwa bansos bukanlah hak abadi, melainkan bantuan sementara yang harus dimanfaatkan secara bijak untuk memperbaiki kondisi sosial-ekonomi,” lanjut Agus.

Pernyataan Wamensos ini juga sejalan dengan arah kebijakan sosial nasional yang saat ini menitikberatkan pada pendekatan pemberdayaan berbasis potensi lokal, pelatihan keterampilan, serta akses terhadap lapangan kerja dan wirausaha produktif. Dalam konteks ini, bansos tidak hanya dipandang sebagai instrumen perlindungan sosial, tetapi juga sebagai pijakan awal dalam membangun daya tahan ekonomi keluarga miskin dan rentan.

Agus juga mengingatkan bahwa keberhasilan program bantuan sosial tidak semata-mata diukur dari jumlah masyarakat yang menerima bantuan, melainkan dari seberapa besar dampaknya dalam mengubah kehidupan penerima menjadi lebih mandiri, sejahtera, dan produktif. Ia menekankan bahwa indikator yang lebih tepat adalah berkurangnya jumlah penerima bansos karena mereka berhasil keluar dari garis kemiskinan, bukan karena diputuskan dari program secara administratif.

Pemerintah, kata Agus, terus melakukan evaluasi berkala terhadap efektivitas program-program bansos. Evaluasi ini tidak hanya mencakup data teknis penyaluran, tetapi juga menyentuh aspek kultural dan psikososial yang mempengaruhi keberhasilan program. Di sisi lain, ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, serta lembaga swadaya masyarakat (LSM), untuk turut serta dalam membangun semangat kemandirian dan etos kerja di tengah masyarakat.

“Bantuan sosial hanyalah salah satu instrumen. Tapi perubahan mentalitas adalah kunci keberhasilan jangka panjang. Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan,” tutup Agus.

Dengan penekanan pada aspek pemberdayaan, pemerintah berharap seluruh penerima bantuan sosial dapat bertransformasi menjadi pelaku pembangunan yang mandiri, tangguh, dan tidak lagi bergantung pada intervensi negara secara terus-menerus. Bansos harus menjadi awal dari perubahan, bukan akhir dari perjalanan. (*)

Berita Terkait

Pulau-Pulau yang Diperebutkan: Akhir Kisruh Aceh-Sumut dan Jejak Kepentingan di Baliknya
BNN Berikan Penghargaan kepada Bea dan Cukai atas Kolaborasi dalam Pengungkapan 2 Ton Sabu
Kapolri Pimpin Upacara Pemuliaan Nilai-Nilai Tribrata, Kukuhkan Semangat Pengabdian Bhayangkara di HUT ke-79
Polri Perkuat SDM Unggul Hadapi Era Digital, Kalemdiklat Tekankan Peran AI Menuju Indonesia Emas 2045
Fadli Zon Disorot: Pernyataan Kontroversial Soal Pemerkosaan Massal 1998 Dinilai Mengingkari Luka Sejarah
Kejaksaan Agung Sita Rp 11,8 Triliun dari Wilmar Group Terkait Kasus Dugaan Korupsi Fasilitas Ekspor CPO
Utang Telah Lunas, Tapi Proposal Damai Ditolak: Pilar Putra Mahakam Soroti Kejanggalan Proses PKPU
Sah! Empat Pulau Sengketa Resmi Milik Aceh, Gubernur Sumut dan Aceh Teken Kesepakatan di Jakarta

Berita Terkait

Minggu, 15 Juni 2025 - 06:50 WIB

TK IT Az-Zahra Takengon Gelar Pentas Seni dan Wisuda Angkatan XIII, Bunda PAUD Apresiasi Peran Pendidikan Anak Usia Dini

Sabtu, 14 Juni 2025 - 00:28 WIB

Kebakaran Hebat di Timangan Gading, Dua Rumah Ludes Terbakar, Satu Rumah Terdampak

Kamis, 5 Juni 2025 - 03:32 WIB

Wakil Ketua DPRK Ingatkan Pemkab Aceh Tengah Perketat Pengawasan Harga Bahan Pokok Jelang Iduladha 1446 H

Kamis, 29 Mei 2025 - 02:44 WIB

Jelang Idul Adha, DPRK Aceh Tengah Ingatkan Pentingnya Seleksi Hewan Kurban Sehat

Jumat, 23 Mei 2025 - 04:04 WIB

Jelang PORA, Pemda, DPRK Dan KONI Aceh Tengah Gelar Rapat Koordinasi

Kamis, 22 Mei 2025 - 18:40 WIB

Coffee Shop Portola Grand Renggali Hotel Jadi Saksi Pengumuman Pemenang Umrah

Kamis, 22 Mei 2025 - 12:48 WIB

Terungkap! Ruko di Aceh Tengah Jadi Markas Penimbunan BBM Ilegal

Senin, 19 Mei 2025 - 14:32 WIB

Ketua Yayasan Ubudiyah dan Rombongan PPA Temui Bupati Aceh Tengah, Bahas MoU Pendidikan dan Ekspor Kopi ke China

Berita Terbaru

ACEH TENGGARA

Kakek di Aceh Tenggara Diduga Cabuli Cucu Kandung Berulang Kali

Kamis, 19 Jun 2025 - 01:11 WIB