Kutacane, Baranews | Suasana duka menyelimuti Aceh Tenggara setelah peristiwa pembunuhan keji yang terjadi di Desa Uning Sigugur, Kecamatan Babul Rahmah, Senin 16 Juni 2025. Enam orang menjadi korban dalam tragedi ini. Lima di antaranya telah dinyatakan meninggal dunia, sementara satu korban lainnya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit di Kutacane.
Bupati Aceh Tenggara, dalam pernyataan resminya yang disampaikan langsung kepada publik didampingi oleh Dandim 0108/Aceh Tenggara dan Wakapolres Aceh Tenggara, menyatakan bahwa seluruh masyarakat Aceh Tenggara saat ini tengah berduka atas insiden tragis tersebut. Dengan suara penuh keprihatinan, Bupati mengawali pernyataannya dengan salam dan doa.
“Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Kepada seluruh masyarakat Aceh Tenggara, saya Bupati, didampingi Pak Dandim dan Pak Waka Polres. Hari ini kita berduka. Mari kita ucapkan Innalillahi wa inna ilaihi raji’un,” ujar Bupati di hadapan masyarakat dan awak media.
Ia menegaskan bahwa peristiwa tragis itu terjadi di Desa Uning Sigugur, Kecamatan Babul Rahmah. Saat pernyataan tersebut disampaikan, korban yang tercatat mencapai enam orang, dengan lima di antaranya telah meninggal dunia dan satu lainnya masih dirawat secara intensif di rumah sakit Kutacane.
“Karena setengah jam yang lalu terjadi pembunuhan di Desa Uning Sigugur, Kecamatan Babul Rahmah. Hari ini ada enam korban. Lima sudah meninggal dunia. Satu masih dirawat di rumah sakit, jauh di kota Caneg (Kutacane),” lanjut Bupati.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa hingga saat ini motif pembunuhan masih belum bisa dipastikan. Bupati menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus kepada aparat keamanan, baik Polres Aceh Tenggara maupun Kodim 0108. Ia meminta seluruh warga agar tidak terprovokasi dan tidak ikut menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Adapun motifnya belum bisa dipastikan. Kita serahkan sepenuhnya kepada aparat keamanan, khususnya kepada Polres Aceh Tenggara dan Dandim 0108 Aceh Tenggara. Insya Allah dalam waktu dekat, kita doakan supaya aparat keamanan kita cepat menangkap pelaku ini. Semoga pelaku ini sadar dan segera menyerahkan diri.”
Bupati juga memberikan penekanan kepada masyarakat agar tidak sembarangan membuat pernyataan atau menyebarkan spekulasi yang dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Mengingat pelaku masih belum tertangkap, ia meminta semua pihak untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya pada kabar yang simpang siur.
“Kepada seluruh warga, diharap tenang. Jangan terprovokasi. Hati-hati, karena pelaku belum tertangkap. Sekali lagi, jangan kita mengeluarkan statement yang tidak-tidak sebelum pelaku ini ditangkap oleh aparat keamanan.”
Sebagai bentuk tanggung jawab moral dan kepedulian terhadap situasi yang sedang terjadi, Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban dan menyerahkan sepenuhnya penyelesaian kasus ini kepada pihak berwenang. Ia menutup pernyataannya dengan doa agar pelaku segera tertangkap dan situasi kembali kondusif.
“Saya kira ini untuk menenangkan seluruh warga Aceh Tenggara. Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara dan masyarakat Kabupaten Aceh Tenggara, serta aparat keamanan kita, kita doakan semoga pelaku secepatnya dapat ditangkap. Demikian keterangan kami resmi sebagai Bupati Aceh Tenggara. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.”
Pernyataan tersebut menjadi bentuk sikap tegas Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara dalam menghadapi tragedi kemanusiaan yang menguncang daerah tersebut. Pemerintah berharap masyarakat tidak terhasut oleh kabar yang belum pasti dan tetap menjaga suasana damai di tengah duka mendalam.
Sementara itu, aparat kepolisian dibantu TNI terus melakukan upaya pengejaran terhadap pelaku yang identitasnya belum diungkap secara publik. Pemerintah daerah juga menyatakan akan memberikan pendampingan dan perhatian khusus kepada keluarga korban, serta mendukung penuh upaya penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan ini. (*)