Aceh Tenggara – Senin, 16 Juni 2025 | Peristiwa berdarah mengguncang Desa Uning Sigugur, Kecamatan Babul Rahmah, Kabupaten Aceh Tenggara. Senin dini hari, sekitar pukul 01.30 WIB, enam orang menjadi korban dalam tragedi pembunuhan brutal. Empat di antaranya tewas di tempat, sementara dua lainnya menderita luka berat dan telah dilarikan ke rumah sakit.
Menanggapi kejadian mengerikan itu, Bupati Aceh Tenggara, H. Muhammad Salim Fakhry, langsung turun ke lokasi bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), termasuk Dandim 0108/Aceh Tenggara, Wakapolres, dan aparat gabungan lainnya. Ia menyatakan duka cita yang mendalam dan menyebut insiden ini sebagai peristiwa yang sangat mengganggu ketenteraman warga.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Sekitar jam setengah dua pagi tadi kami mendapat laporan dari Camat. Saya langsung ke lokasi bersama Pak Dandim, Pak Waka, Kudu Adep, DR, dan unsur lainnya,” kata Salim Fakhry dari lokasi kejadian.
Bupati mengonfirmasi bahwa pelaku masih dalam pengejaran. “Anak-anak pelaku belum tertangkap. Kami sudah instruksikan kepada seluruh aparat untuk segera menangkap pelaku. Ini sangat meresahkan masyarakat,” ujarnya.
Keresahan warga semakin terasa. Sejumlah warga mulai berjaga-jaga secara swadaya di pinggir jalan dengan membawa parang dan alat-alat tajam. “Kalau pelaku ini tidak segera ditemukan, maka warga di sekitar Kecamatan Babul Rahmah akan terus dilanda ketakutan,” ucap Bupati dengan nada prihatin.
Berdasarkan informasi yang diperoleh media, berikut ini adalah data korban dalam peristiwa berdarah tersebut:
-
Elvi, perempuan, 16 tahun, petani, warga Desa Rambung Tubung, Kec. Babul Rahmah. (Meninggal Dunia)
-
Laura, perempuan, 16 tahun, petani, warga Desa Uning Sigugur, Kec. Babul Rahmah. (Meninggal Dunia)
-
Nayan, laki-laki, 50 tahun, petani, warga Desa Uning Sigugur, Kec. Babul Rahmah. (Meninggal Dunia)
-
Pajeri, laki-laki, 2 tahun, warga Desa Rambung Tubung, Kec. Babul Rahmah. (Meninggal Dunia)
-
Dayat, laki-laki, 26 tahun, petani, warga Desa Uning Sigugur. (Luka berat – tangan putus akibat bacokan)
-
Matiah, perempuan, 51 tahun, warga Desa Rambung Tubung. (Luka bacok di bagian kepala)
Hingga sore ini, aparat gabungan TNI-Polri terus melakukan penyisiran di wilayah sekitar guna menangkap pelaku. Keamanan di sekitar desa diperketat untuk mencegah kemungkinan serangan susulan atau aksi balasan. Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara juga menjamin penanganan kasus ini akan dilakukan secara cepat, transparan, dan berkeadilan.
“Jangan bertindak sendiri. Serahkan pada kami dan aparat penegak hukum. Kami menjamin pelaku akan segera ditangkap dan diproses sesuai hukum,” tegas Salim Fakhry.
Tragedi ini menyisakan luka mendalam bagi masyarakat Aceh Tenggara. Kehilangan nyawa, termasuk seorang balita dan dua remaja perempuan, membuat suasana duka menyelimuti desa dan sekitarnya. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan dukungan psikologis dan bantuan bagi keluarga korban, serta mengawal penanganan kasus ini hingga tuntas. (*)