Banda Aceh – Tgk. Muhammad Nur, M.Si, menyerukan seluruh elemen masyarakat Aceh untuk bersatu mendukung kepemimpinan pasangan Mualem-Dek Fath. Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa persatuan adalah kunci untuk membawa Aceh menuju kemajuan yang lebih baik. “Pemuda, tokoh masyarakat, dan ulama harus bersatu. Tidak ada lagi kubu-kubu 01 atau 02. Kini saatnya kita fokus membangun Aceh bersama,” ujar Tgk. Muhammad Nur, Selasa (25/12/2024).
Ia mengajak masyarakat untuk menghapus perbedaan yang pernah terjadi selama proses demokrasi. Menurutnya, pilihan politik masa lalu tidak boleh menjadi penghalang untuk bersatu demi kemajuan Aceh. “Jika ada luka, mari kita obati bersama. Baik kubu 01 maupun 02, tujuannya sama, yaitu ingin melihat Aceh lebih baik dan maju,” tambahnya.
Tgk. Muhammad Nur juga mengingatkan bahwa Aceh telah melalui banyak tragedi, mulai dari tsunami hingga konflik politik berkepanjangan. Ia menekankan pentingnya meninggalkan perpecahan dan fokus mengejar ketertinggalan untuk membawa Aceh sejajar dengan daerah lain di Indonesia. “Kita harus kejar pembangunan dan kemakmuran di bumi Aceh di segala lini,” ujarnya penuh semangat.
Salah satu isu yang menjadi perhatian utama adalah kemiskinan. Tgk. Muhammad Nur menyadari bahwa kemiskinan merupakan tantangan yang dihadapi hampir semua negara, termasuk Aceh. Namun, ia menegaskan bahwa langkah konkret harus segera diambil untuk mengurangi angka kemiskinan di Aceh.
“Hari ini, isu kemiskinan masih menjadi sorotan di Aceh. Kita wajib bekerja keras agar angka kemiskinan terus berkurang. Aceh harus keluar dari daftar daerah termiskin di Indonesia,” tegasnya.
Menurut Tgk. Muhammad Nur, kepemimpinan Mualem-Dek Fath memiliki visi yang kuat untuk mengatasi permasalahan ini. Dengan bersatunya masyarakat Aceh, ia optimis berbagai program pembangunan dan pengentasan kemiskinan akan berjalan lebih efektif.
“Persatuan adalah fondasi untuk membangun Aceh yang lebih baik. Dengan dukungan penuh dari semua elemen masyarakat, saya yakin Aceh akan maju dan rakyatnya semakin sejahtera,” tutup Tgk. Muhammad Nur.