Bener Meriah Baranewsaceh.co | Ratusan hektar lahan sawah produktif milik masyarakat kecamatan Syiah Utama kabupaten Bener Meriah terpaksa di telantarkan akibat tidak adanya aliran air yang mengaliri areal sawah mereka. Hal ini di sebabkan karena jebolnya tanggul atau irigasi yang berada di kampung Kerlang Kecamatan Syiah Utama Kabupaten Bener Meriah.
Reje Kampung Kerlang Syamsuddin (45) saat di konfirmasi media ini di Samar Kilang, Minggu (17/09/2023) menjelaskan. Jebolnya tanggul irigasi di kampung Kerlang sudah berlangsung selama 2 tahun yang lalu dan sejak saat itu masyarakat dari dari 8 (delapan) desa sebagai pemilik lahan terpaksa mengalih fungsikan dengan bercocok tanam jagung.
Reje Syamsuddin berharap pemerintah segera melakukan perbaikan agar masyarakat kembali dapat bercocok tanam padi di areal persawahan tersebut. Apalagi menurut Syamsudin tekanan inflasi mengharuskan masyarakat untuk memiliki ketahanan pangan. Ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu Camat Syiah Utama Mustakim saat di hubungi media ini mengatakan. Tahun kemarin pihaknya bersama BPBD Bener Meriah melakukan perbaikan, akan tetapi tanggulnya kembali jebol di hantam banjir. Rencananya dalam minggu ini pihaknya bersama masyarakat dan BPBD Bener Meriah akan melakukan perbaikan dengan cara bergotong royong sembari menunggu proses perbaikan lebih lanjut, kerena menurut Mustakim sebagai camat Syiah Utama. Tahun lalu pihak PUPR Bener Meriah sudah menurunkan konsultan ke lokasi jebolnya irigasi Ucapnya
Bersamaan Erwinsyah kepala Dinas PUPR Bener Meriah saat di konfirmasi media ini mengatakan. Terkait irigasi yang berada di kampung Kerlang Syiah Utama. Saat ini masih dalam tahap pengusulan anggaran melalui sumber dana yang ada, APBN, APBA, dan APBK. Ucapnya. Mengingat ini sangat urgen sebagai bekal ketahanan pangan, kita berharap usulan ini dapat terealisasi. Tutupnya.
Sementara itu berdasarkan informasi yang berhasil kami himpun Luas areal sawah yang terlantar di seputaran Kerlang Syiah Utama di perkirakan mencapai 200 hektar dengan estimasi satu hektar lahan dapat menghasilkan sebanyak 270 kaleng padi bersih, dengan berat dalam satu kaleng mencapai 11 Kilogram.
Bila 200 hektar di kalikan 270 kaleng, berarti dalam kawasan kampung Kerlang Samar Kilang dapat menghasilkan 54.000 (lima puluh empat ribu) kaleng padi atau sebanyak 594 ton gabah kering dalam satu musim. Sedangkan dalam satu tahun biasanya masyarakat menanam padi sebanyak dua kali. Pertanyaannya adalah : Perlukah irigasi kampung Kerlang untuk di perbaiki…?. (Hamdani)