SUBULUSSALAM – Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Kota Subulussalam Anjlok total, menjadi yang terendah se Provinsi Aceh, Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Subulussalam (AMPeS) menyoroti kinerja Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) setempat.
Hal tersebut, berdasarkan data yang di peroleh AMPeS, sehingga memberikan keritikan, dinilainya, Kadisdikbud Kota Subulussalam tidak becus mengurus pendidikan di Kota setempat.
Informasi anjloknya RLS pendidikan Subulussalam, di himpunnya melalui Badan Pusat Stastik (BPS) wilayah di 23 (Dua Puluh Tiga) Kabupaten dan Kota. Kota Subulussalam menjadi yang terendah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dipuncak, diduduki oleh Kota Banda Aceh menjadi Kota dengan RLS tertinggi di Aceh, selanjutnya di ikuti dengan Kota Sabang dan di susul dengan Kota Lhokseumawe.
Mardiansyah, meminta Pelaksana Tugas (Plt) Kadisdikbud, Muhammad syahrul Harahap, agar turun dari jabatannya karena pihak AMPeS menilai Kadisdikbud Subulussalam belum mampu membawa pendidikan Subulussalam lebih baik lagi.
“Jika tidak mampu menjadi salah satu figur kemajuan pendidikan di Kota Subulussalam, maka silahkan turun undur diri dari jabatan Kadisdikbud,” kata Mardiansyah, Minggu, (10/12/23).
Lanjut Mardiansyah, AMPeS pun berharap, agar Bus Sekolah segera di proses dan beroperasi seperti biasanya, agar pihaknya tidak perlu berbondong-bondong ke kantor Gubenur untuk menyuarakan hal tersebut.
Masih kata Mardiansyah, Juru Bicara (Jubir) AMPeS,” banyak faktor yang membuat anjloknya RLS Subulussalam, sehingga membuat Kota Subulussalam menjadi yang terendah.
“Faktor penyebab Kota Subulussalam menjadi RLS yang terendah karena minim nya Fasilitas di setiap sekolah-sekolah yang ada di pinggiran Kota Subulussalam, sehingga menjadi kurang minatnya anak-anak untuk belajar,” jelas Mardiansyah. (*)
sumber:linear.co.id
~mat84r~