Rapat Panas Komisi IX, Menkes Budi Ditegur soal Penyampaian yang Mengundang Polemik

Redaksi Bara News

- Redaksi

Rabu, 28 Mei 2025 - 06:43 WIB

50174 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta  – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menerima kritik keras dari anggota DPR RI dalam rapat kerja bersama Komisi IX yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (26/5). Kritik tersebut datang dari anggota Fraksi NasDem, Irma Suryani Chaniago, yang menilai sejumlah pernyataan Menkes selama ini kerap menimbulkan kegaduhan dan kontroversi di ruang publik.

Irma dengan tegas mengingatkan Menkes untuk lebih mengontrol cara penyampaian pesan agar tidak menimbulkan salah paham dan kegaduhan yang tidak perlu. “Pak Menkes tolong dikontrol penyampaiannya, Bapak bikin gaduh!” tegasnya di depan para anggota DPR dan pejabat Kemenkes.

Kritik ini merujuk pada beberapa pernyataan kontroversial yang pernah dilontarkan Menkes Budi Gunadi, salah satunya adalah analogi mengenai ukuran celana jeans pria yang dikaitkan dengan risiko kematian dini akibat obesitas sentral. Pernyataan ini memicu perdebatan luas karena dianggap tidak sensitif dan menyinggung banyak pihak. Selain itu, komentar Menkes yang mengaitkan tingkat pendapatan seseorang dengan kecerdasan dan kesehatan juga menuai reaksi keras dari berbagai lapisan masyarakat.

Wakil Ketua Komisi IX DPR, Charles Honoris, menambahkan bahwa komunikasi seorang pejabat publik, khususnya di bidang kesehatan, harus sangat berhati-hati dan bijaksana. “Pak Menkes harus bijak dalam berkomunikasi. Jangan sampai niat baik justru menimbulkan polemik dan salah persepsi yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat,” ujar Charles.

Menurut Charles, pemerintah perlu memperbaiki cara menyampaikan pesan kepada publik agar informasi kesehatan yang disebarkan tidak hanya akurat tetapi juga mudah diterima tanpa menimbulkan kontroversi. “Ini penting supaya edukasi kesehatan berjalan efektif dan dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat,” katanya.

Beberapa anggota DPR lainnya juga menyoroti perlunya Kementerian Kesehatan meningkatkan sensitivitas sosial dalam penyampaian informasi, terutama di era media sosial di mana setiap pernyataan dapat dengan cepat menyebar dan menimbulkan reaksi berantai.

Meski Menkes Budi Gunadi belum memberikan tanggapan resmi atas kritik tersebut, banyak kalangan mengharapkan kementerian segera merumuskan strategi komunikasi yang lebih baik dan lebih edukatif agar misi kesehatan nasional tidak terganggu oleh kegaduhan publik.

Sementara itu, pengamat komunikasi politik menyambut baik teguran DPR ini sebagai langkah yang tepat untuk mengingatkan pejabat publik agar lebih cermat dalam menyampaikan informasi, terutama yang menyangkut isu sensitif seperti kesehatan masyarakat.

“Komunikasi publik itu harus dilandasi empati dan kepekaan sosial agar pesan yang disampaikan tidak menimbulkan stigma atau kesalahpahaman,” ujar Dr. Rini Wulandari, pakar komunikasi dari Universitas Indonesia.

Rapat kerja yang berlangsung hari ini menjadi momentum penting bagi Kementerian Kesehatan dan seluruh pejabat publik untuk mengevaluasi kembali cara berkomunikasi dengan masyarakat agar pesan-pesan kesehatan dapat tersampaikan dengan efektif dan diterima secara positif tanpa menimbulkan kegaduhan yang kontraproduktif. (*)

Berita Terkait

Pulau-Pulau yang Diperebutkan: Akhir Kisruh Aceh-Sumut dan Jejak Kepentingan di Baliknya
BNN Berikan Penghargaan kepada Bea dan Cukai atas Kolaborasi dalam Pengungkapan 2 Ton Sabu
Kapolri Pimpin Upacara Pemuliaan Nilai-Nilai Tribrata, Kukuhkan Semangat Pengabdian Bhayangkara di HUT ke-79
Polri Perkuat SDM Unggul Hadapi Era Digital, Kalemdiklat Tekankan Peran AI Menuju Indonesia Emas 2045
Fadli Zon Disorot: Pernyataan Kontroversial Soal Pemerkosaan Massal 1998 Dinilai Mengingkari Luka Sejarah
Kejaksaan Agung Sita Rp 11,8 Triliun dari Wilmar Group Terkait Kasus Dugaan Korupsi Fasilitas Ekspor CPO
Utang Telah Lunas, Tapi Proposal Damai Ditolak: Pilar Putra Mahakam Soroti Kejanggalan Proses PKPU
Sah! Empat Pulau Sengketa Resmi Milik Aceh, Gubernur Sumut dan Aceh Teken Kesepakatan di Jakarta

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 18:51 WIB

Kapolda Aceh Ikuti Upacara Pemuliaan Nilai-Nilai Luhur Tribrata Secara Virtual Bersama Kapolri

Rabu, 18 Juni 2025 - 18:43 WIB

Upacara Pemuliaan Nilai-Nilai Tribrata, Kapolda Aceh Pimpin Penyucian Pataka “Machdum Sakti”

Rabu, 18 Juni 2025 - 18:40 WIB

Refleksi Spiritual Jelang Hari Bhayangkara ke-79, Polda Aceh Gelar Zikir dan Doa Bersama

Rabu, 18 Juni 2025 - 18:26 WIB

Kajati Aceh Yudi Triadi Beri Arahan ke CPNS: “Jadilah Pribadi yang Bermanfaat dan Bisa Dipercaya”

Rabu, 18 Juni 2025 - 16:59 WIB

BMKG Aceh Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang di Puluhan Wilayah

Rabu, 18 Juni 2025 - 13:05 WIB

Tarmizi Age Gugat Kepastian Implementasi MoU Helsinki: “Kapan Bendera Aceh Bisa Berkibar di Tanah Rencong?”

Rabu, 18 Juni 2025 - 12:44 WIB

Bea Cukai Aceh Perkuat Komitmen Kesetaraan Gender melalui Sharing Session Pengarustamaan Gender

Rabu, 18 Juni 2025 - 12:29 WIB

Bea Cukai Aceh Tegaskan Peran Strategis dalam Rakernis Ditpolairud Polda Aceh 2025

Berita Terbaru

ACEH TENGGARA

Kakek di Aceh Tenggara Diduga Cabuli Cucu Kandung Berulang Kali

Kamis, 19 Jun 2025 - 01:11 WIB