Polri Buka Fakta: Ijazah Jokowi dari UGM Asli dan Terverifikasi

Redaksi Bara News

- Redaksi

Kamis, 22 Mei 2025 - 15:10 WIB

50484 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta | Setelah melalui penyelidikan menyeluruh dan proses verifikasi laboratorium, Kepolisian Republik Indonesia memastikan bahwa ijazah sarjana Presiden Joko Widodo yang diterbitkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah asli. Kepastian ini disampaikan langsung oleh Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Polisi Djuhandhani Rahardjo Puro, dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis, 22 Mei 2025 di Mabes Polri, Jakarta.

“Ijazah Presiden Joko Widodo dari UGM adalah dokumen asli. Kami telah melakukan pemeriksaan fisik dan laboratoris terhadap dokumen tersebut dan mencocokkannya dengan ijazah milik mahasiswa lain dari angkatan yang sama. Hasilnya identik,” kata Brigjen Djuhandhani di hadapan awak media.

Menurutnya, penyidik berhasil mengamankan ijazah asli atas nama Joko Widodo dengan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 1681/KT/Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada. Dokumen tersebut diterbitkan pada bulan November 1985, dan telah dikonfirmasi keasliannya berdasarkan struktur dokumen, format penulisan, serta jenis kertas dan tinta yang digunakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Konfirmasi keaslian ijazah juga datang langsung dari pihak Universitas Gadjah Mada. Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani, dalam pernyataan tertulis pada 15 April 2025 menyatakan bahwa Joko Widodo benar-benar merupakan alumnus Fakultas Kehutanan UGM angkatan tahun 1980 dan lulus pada tahun 1985.

“Bapak Joko Widodo tercatat sebagai mahasiswa aktif UGM dan seluruh dokumen akademiknya lengkap. Kami memiliki arsip dari awal pendaftaran, transkrip nilai, skripsi, hingga berita acara ujian akhir. Semua valid dan terdokumentasi,” ujar Iva Ariani.

Lebih lanjut, UGM menegaskan bahwa selama proses verifikasi, pihak kampus telah membuka akses kepada penyidik untuk melihat dan memeriksa langsung dokumen-dokumen yang dibutuhkan.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo sendiri telah menunjukkan secara langsung dokumen pendidikan miliknya kepada penyidik Polda Metro Jaya. Langkah itu dilakukan sebagai bentuk transparansi penuh dalam menjawab keraguan publik.

“Saya tunjukkan ijazah saya sejak SD sampai UGM. Tidak ada yang ditutupi. Kita harus membiasakan diri bersikap terbuka kepada publik,” ujar Presiden Jokowi saat ditemui di Istana Negara, Senin (21/4).

Menanggapi tudingan yang sempat berkembang, Jokowi mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak memiliki dasar atau bukti sahih. “Kalau setiap informasi hoaks terus dipelihara, negara ini akan sibuk membahas yang tidak produktif,” katanya.

Dengan telah terpenuhinya seluruh unsur pembuktian dan tidak ditemukan indikasi pelanggaran hukum, Bareskrim Polri secara resmi menghentikan penyelidikan atas dugaan pemalsuan ijazah tersebut.

“Tidak ada unsur pidana dalam perkara ini. Maka penyelidikan kami nyatakan ditutup,” tegas Brigjen Djuhandhani.

Kasus ini mencuat setelah adanya laporan masyarakat yang meragukan keaslian ijazah Presiden. Namun, setelah serangkaian klarifikasi dari pihak kampus, laboratorium forensik, hingga Presiden sendiri, kasus ini berakhir tanpa ditemukan pelanggaran hukum apa pun. Kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu liar, terutama yang disebarkan tanpa fakta atau niat baik.

Dengan hasil penyelidikan yang tuntas dan pernyataan dari sumber-sumber resmi, publik diharapkan kembali fokus pada pembangunan dan dialog kebangsaan yang lebih sehat dan konstruktif. (*)

Berita Terkait

Kemenkeu Tetapkan Nilai Dolar AS Rp16.426 untuk Pelunasan Pajak dan Bea Masuk 17–23 September 2025
PWI Pusat Kukuhkan “Kabinet Persatuan” 2025–2030, Teguhkan Etika dan Perkuat Ekosistem Pers Nasional
Satelit Nusantara 5 Meluncur, Indonesia Memasuki Babak Baru Konektivitas Digital
JK Dorong Perpanjangan Dana Otsus Aceh: Demi Setara dengan Daerah Lain
JK Minta Dana Otsus Aceh Diperpanjang, Ingatkan Akar Konflik Bukan Syariat
JK Soroti Aceh Jadi Provinsi Termiskin di Sumatra Meski Terima Rp100 T Dana Otsus
JK Hadiri Rapat DPR, Usul Perpanjangan Dana Otsus Aceh dan Ingatkan MoU Helsinki
JK Hadiri Rapat di DPR, Soroti Konflik dan Ketidakadilan Ekonomi di Aceh

Berita Terkait

Rabu, 17 September 2025 - 16:42 WIB

Pemilihan Urang Tue Kampung Porang 2025 Berlangsung Tertib, Warga Empat Dusun Tetapkan Perwakilan Baru untuk Periode 2025–2031

Selasa, 16 September 2025 - 23:35 WIB

Terima Kunjungan Komisi IV DPRA, Pemkab Gayo Lues Usul Pembebasan 10.000 Ha Lahan untuk APL

Selasa, 16 September 2025 - 23:31 WIB

Asisten III Setdakab Gayo Lues Lantik 14 ASN Fungsional, 12 Diantaranya Pimpin Puskesmas

Selasa, 16 September 2025 - 23:26 WIB

Wabup Gayo Lues Tegaskan Penertiban Kendaraan Dinas, Larang Pemakaian BBM Subsidi

Senin, 15 September 2025 - 23:05 WIB

Kapolsek Blangkejeren Jadi Inspektur Upacara di SMK Negeri 1 Gayo Lues

Senin, 15 September 2025 - 22:22 WIB

Bupati dan Wakil Bupati Gayo Lues Silaturahmi dengan Petani, Dorong Peningkatan Perkebunan Kopi

Senin, 15 September 2025 - 16:23 WIB

Kapolres Gayo Lues Jadi Inspektur Upacara di SMA Negeri 1 Blangkejeren, Sampaikan Pesan Kapolda Aceh

Minggu, 14 September 2025 - 23:13 WIB

Bupati Gayo Lues Suhaidi Lepas 1.300 Peserta Lari Marathon 5K dan 10K dalam Peringatan Haornas ke-42

Berita Terbaru