Gayo Lues — Pemerintah Kabupaten Gayo Lues terus memperkuat upaya pencegahan stunting melalui program Orang Tua Asuh (OTA) dan edukasi gizi yang diberikan sejak dini kepada masyarakat. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi komprehensif untuk menekan angka stunting yang masih menjadi perhatian serius di wilayah tersebut.
Wakil Bupati Gayo Lues, H. Maliki, SE., M.AP, dalam diskusi rembuk stunting yang digelar di Aula Setdakab pada Kamis (07/08/2025), mengungkapkan kekhawatirannya terkait penurunan angka stunting yang dinilai juga dipengaruhi oleh anak-anak yang sudah melewati usia pemantauan. Namun, Kepala Dinas P3AP2KB Gayo Lues, Dr. Sartika Mayasari, menegaskan bahwa penurunan tersebut merupakan hasil nyata dari intervensi pemerintah daerah.
“Sekitar 80 persen penurunan angka stunting ini berkat intervensi yang kami lakukan di lapangan. Program OTA kami galakkan agar setiap anak memiliki orang tua asuh yang mendampingi mereka dalam pertumbuhan dan pemenuhan gizi,” ujar Dr. Sartika saat diwawancarai secara terpisah, Jumat (08/08/2025).
Menurutnya, program OTA tidak hanya membantu memantau perkembangan anak tetapi juga memastikan pemberian gizi yang cukup guna mencegah stunting. Selain itu, edukasi gizi yang diberikan tidak hanya ditujukan kepada ibu hamil, melainkan juga pada calon pengantin dan remaja putri sebagai langkah preventif jangka panjang.
“Pemberian vitamin dan edukasi gizi dimulai sejak dini, bahkan sejak calon pengantin dan putri SMP-SMA agar mereka siap menjadi ibu yang sehat,” tambahnya.
Meski demikian, penanganan stunting di daerah-daerah terpencil masih menghadapi tantangan akses yang sulit. Dinas P3AP2KB memerlukan waktu lebih lama untuk menjangkau kecamatan yang jauh dari pusat kabupaten dibandingkan daerah perkotaan yang lebih mudah diakses.
Dalam rembuk stunting tersebut juga disepakati perlunya pengembangan aplikasi cerdas yang dapat merangkum data posyandu secara real time, sehingga petugas kesehatan dapat proaktif melakukan pemantauan dan intervensi secara tepat sasaran.
Hingga tahun 2025, pemerintah daerah mencatat penurunan angka stunting sebesar 14,8 persen, sebuah pencapaian yang diharapkan terus meningkat dengan dukungan berbagai pihak dan keseriusan dalam pelaksanaan program.
“Kami berharap semua tenaga kesehatan dan petugas lapangan terus bekerja dengan data yang akurat dan mendetail agar penanganan stunting lebih efektif,” tutup Dr. Sartika.
Dengan berbagai upaya preventif dan program yang terintegrasi, Pemerintah Gayo Lues optimistis mampu menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa depan. (RED(