Gayo Lues – Kapolres Gayo Lues, AKBP Hyrowo, S.I.K., M.H., memimpin langsung upacara pemberangkatan Tim Ekspedisi Lauser yang digelar khidmat di halaman Mapolres Gayo Lues, Senin pagi, sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025. Dalam suasana pagi yang sejuk dan syahdu, ketika embun masih menyelimuti bumi Seribu Bukit dan langit berbalut awan tipis, prosesi berlangsung dengan semangat nasionalisme yang kental.
Upacara tersebut tidak hanya menjadi momen simbolis pemberangkatan semata, melainkan juga menjadi perwujudan nyata dari nilai-nilai pengabdian, disiplin, dan cinta tanah air. Dalam amanatnya, Kapolres AKBP Hyrowo, S.I.K., M.H. menyampaikan bahwa pendakian yang akan dilakukan oleh tim ekspedisi bukan sekadar perjalanan fisik ke ketinggian, melainkan sebuah misi yang mengandung makna filosofis dan kebangsaan yang mendalam. Menurutnya, ekspedisi ini merupakan cerminan dari perjuangan dan pengorbanan yang juga diemban oleh aparat kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat setiap harinya.
“Perjalanan ini adalah simbol dari tantangan yang setiap hari kita hadapi sebagai anggota Polri. Diperlukan semangat, kerja keras, dan dedikasi tinggi untuk mampu menaklukkan medan, baik di gunung maupun dalam kehidupan bertugas sebagai abdi negara,” tegas Kapolres.
AKBP Hyrowo juga menekankan pentingnya pengibaran Bendera Merah Putih sebagai bagian dari ekspedisi ini. Ia menyebut bahwa pengibaran bendera bukan hanya kegiatan simbolik, tetapi merupakan pengingat akan jasa para pahlawan dan anggota Polri yang telah mengorbankan segalanya demi kemerdekaan dan kedaulatan bangsa.
“Pengibaran bendera ini harus dimaknai dengan penuh penghormatan dan keikhlasan. Ini bukan sekadar ritual, tapi napak tilas perjuangan bangsa,” ujarnya.
Selain menyampaikan nilai-nilai perjuangan, Kapolres AKBP Hyrowo juga memberikan arahan teknis kepada para anggota tim ekspedisi. Ia menekankan pentingnya aspek keselamatan selama perjalanan, mengingat medan yang akan ditempuh cukup ekstrem dan penuh tantangan. Cuaca di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser dikenal tak menentu, dan kondisi geografis yang curam memerlukan kewaspadaan tinggi serta persiapan matang.
“Saya ingatkan agar seluruh peserta tetap saling menjaga dan membangun kekompakan sebagai satu tim yang solid. Di samping itu, jagalah kelestarian lingkungan selama ekspedisi. Leuser bukan sekadar lokasi, tapi warisan dunia yang harus kita rawat bersama,” katanya.
Momentum upacara pemberangkatan ini turut dihadiri oleh berbagai pihak penting di daerah, antara lain Bupati Gayo Lues, Dandim 0113 Gayo Lues, Kajari Gayo Lues yang diwakili, Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) Gayo Lues, Camat Blangjerango, para tokoh masyarakat, tokoh agama, serta Dansat Brimob Polda Aceh Kombes Pol Zuhdi. Kehadiran tokoh lintas sektor tersebut menunjukkan bahwa semangat ekspedisi tidak hanya menjadi tanggung jawab institusi kepolisian, melainkan juga milik seluruh elemen bangsa.
Tim Ekspedisi Lauser sendiri terdiri dari anggota terlatih yang telah mempersiapkan diri secara fisik dan mental untuk menempuh jalur berat menuju puncak-puncak tertinggi di kawasan Leuser. Dalam ekspedisi ini, mereka membawa serta Bendera Merah Putih yang akan dikibarkan di atas ketinggian sebagai lambang kebanggaan, semangat, dan persatuan bangsa Indonesia.
Tidak ada yang lebih membanggakan dari melihat Sang Saka Merah Putih berkibar di antara awan dan langit biru di atas gunung, sebagai penanda bahwa semangat kebangsaan masih menyala dalam dada anak-anak negeri ini.
Ekspedisi ini juga diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi masyarakat luas, khususnya generasi muda, bahwa nilai nasionalisme bukan sekadar ungkapan verbal atau seremoni tahunan. Nasionalisme sejati adalah tindakan nyata—berani berkorban, siap menghadapi tantangan, dan menjaga kehormatan negara dari berbagai lini kehidupan.
Dari pendakian ini, lahir pesan kuat: bahwa Bhayangkara tidak hanya hadir di tengah masyarakat sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai penjaga moral dan inspirator semangat kebangsaan.
Salah satu peserta ekspedisi menyampaikan bahwa pendakian ini merupakan pengalaman spiritual dan kebangsaan yang luar biasa. Ia dan rekan-rekannya membawa serta harapan dari masyarakat, dan bertekad menyelesaikan misi dengan selamat, sukses, dan penuh kebanggaan.
Dalam langkah kaki mereka, tergambar tekad baja untuk membuktikan bahwa Merah Putih tidak akan pernah luntur, meski diterpa hujan badai dan kabut pegunungan. Mereka adalah simbol keteguhan hati, keberanian, dan semangat tak gentar demi Indonesia.
Dengan harapan dan doa dari masyarakat serta dukungan dari para pemimpin daerah, Tim Ekspedisi Lauser kini telah memulai perjalanannya. Mereka tidak hanya membawa peralatan dan logistik di punggung mereka, tetapi juga membawa semangat perjuangan, cita-cita persatuan, dan tekad menjaga kehormatan negeri.
Semoga seluruh rangkaian ekspedisi berjalan lancar dan menjadi bagian dari kisah indah kebangsaan yang kelak akan dikenang sepanjang masa. (Abdiansyah)