Langit Akan Gelap 6 Menit: Gerhana Abad Ini Datang Agustus 2027

Redaksi Bara News

- Redaksi

Sabtu, 26 Juli 2025 - 08:16 WIB

50178 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BARANEWS | Dunia tengah menghitung mundur menuju salah satu pertunjukan langit paling langka yang hanya datang sekali dalam lebih dari satu abad. Tanggal 2 Agustus 2027, sejumlah wilayah di tiga benua akan menyaksikan siang yang berubah menjadi malam. Bukan karena badai, bukan pula karena kabut tebal, melainkan oleh bayangan Bulan yang menutupi cahaya Matahari secara penuh selama lebih dari enam menit.

Fenomena itu disebut sebagai gerhana Matahari total. Tapi bukan sembarang gerhana. Panjang durasi dan luasnya jalur lintasan membuatnya dijuluki gerhana abad ini. Peristiwa langka ini diprediksi berlangsung selama 6 menit 23 detik—durasi yang bahkan tidak akan terulang hingga setidaknya tahun 2114. Gerhana ini bukan hanya kabar gembira bagi para pemburu langit, tetapi juga menjadi perhatian serius komunitas ilmuwan dan astronom internasional. Mereka menyebutnya bagian dari siklus Saros 136, sebuah pola berulang dalam astronomi yang telah mengorbitkan banyak gerhana spektakuler sebelumnya.

Jalur totalitas—daerah yang akan mengalami kegelapan total—diperkirakan akan dimulai dari Samudra Atlantik dan menyapu daratan Eropa Selatan, Afrika Utara, Timur Tengah, hingga Afrika Timur. Negara-negara seperti Spanyol (khususnya kawasan selatan dan Gibraltar), Maroko, Aljazair, Tunisia, Libya, Mesir, Sudan, Arab Saudi, Yaman, dan Somalia akan masuk dalam zona inti. Di antara semuanya, wilayah timur laut Mesir diperkirakan menjadi titik terbaik dengan durasi gerhana terlama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bagi sebagian orang, peristiwa ini hanyalah tontonan langit. Namun bagi banyak lainnya, ini adalah momen sekali seumur hidup. Tak ada jaminan bahwa gerhana serupa bisa disaksikan lagi dalam rentang usia manusia rata-rata. Bahkan gerhana total terakhir dengan durasi lebih dari enam menit terjadi pada 1991, dan yang berikutnya baru akan datang pada 2114.

Pakar astronomi menyebutkan bahwa kegelapan selama enam menit ini cukup untuk mengubah suhu lokal, memengaruhi pola angin, hingga memungkinkan pengamatan korona Matahari secara ideal. Tak heran, banyak lembaga antariksa dan ilmuwan atmosfer mulai bersiap mengatur logistik, instrumen optik, dan misi penelitian yang akan ditempatkan tepat di jalur gerhana.

Namun, seperti peristiwa langka lainnya, menyaksikan gerhana bukan perkara sepele. Lokasi harus tepat, cuaca harus mendukung, dan alat pelindung mata wajib disiapkan. Kacamata khusus gerhana menjadi alat wajib untuk menghindari kerusakan retina akibat sinar Matahari yang tetap berbahaya meski hanya sebagian tertutup Bulan.

Tak berlebihan bila peristiwa pada 2 Agustus 2027 disebut sebagai panggung kolosal yang diciptakan alam semesta. Langka, megah, dan tak bisa diulang. Maka, bagi siapa pun yang bisa, menyaksikannya bukan sekadar pilihan—melainkan warisan pengalaman astronomi yang hanya diberikan satu kali dalam seabad. (*)

Berita Terkait

Tragedi KM Barcelona V di Laut Talise: Bayi 3 Bulan Selamat, Orangtua Masih Hilang
Pemuda Aceh Tamiang Ditemukan Meninggal Dunia Setelah Tenggelam di Sungai
KM Barcelona V Terbakar di Perairan Talise, Tiga Tewas dan Ratusan Penumpang Lompat ke Laut
Polsek Blangkejeren Gerak Cepat Padamkan Kebakaran Lahan di Belakang MTsN 2 Blangbengkik
Kebakaran Hanguskan 25 Hektar Lahan Sere Wangi di Gayo Lues
Kebakaran Ruko di Desa Pulonas Akibat Diduga Kebocoran Gas, Satu Rumah Alami Kerusakan
Kapolres Aceh Barat Kunjungi Mako Brimob Batalyon C Pelopor. Untuk Pererat Silaturrahmi
Breaking News: Dayah Darul Hidayat Nagan Raya Terbakar Wabup Serahkan Bantuan Masa Panik.

Berita Terkait

Jumat, 25 Juli 2025 - 19:37 WIB

Peringatan HAN 2025, DPRK Aceh Tengah Tegaskan Komitmen Bersama Lindungi Hak Anak

Kamis, 24 Juli 2025 - 10:48 WIB

Wakil Ketua DPRK Aceh Tengah Tegaskan Komitmen Bersama untuk Perlindungan Anak dalam Peringatan HAN 2025

Kamis, 24 Juli 2025 - 02:57 WIB

Dosen UIA jadi Juri Duta Guru CBP Rupiah Championship 2025

Selasa, 22 Juli 2025 - 22:29 WIB

Pekerja Migran Indonesia Asal Aceh Tengah Terjebak di Kamboja, Upaya Pemulangan Masih Berlangsung

Minggu, 20 Juli 2025 - 02:09 WIB

DPRK Aceh Tengah Setujui Rancangan Qanun Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBK 2024

Senin, 14 Juli 2025 - 22:25 WIB

Hari Pertama Sekolah, Wakil Ketua DPRK Aceh Tengah Tekankan Peran Orang Tua dan Disiplin Diri

Minggu, 13 Juli 2025 - 05:50 WIB

Bupati Aceh Tengah Resmi Lepas Keberangkatan Umrah Perdana Azzikra Pasca-Haji di Masjid Agung Ruhama’ Takengon

Jumat, 11 Juli 2025 - 17:37 WIB

Cerita “Dari Tagore ke Tagore”: Awal Berpemulon, Akhir Bepemungen

Berita Terbaru