Jeritan Pedagang Kaki Lima Semenjak Amir Wali Kota Banda Aceh

HW

- Redaksi

Kamis, 27 Juni 2024 - 12:10 WIB

5086 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

baranewsaceh.co, Banda Aceh: Kebijakan penggusuran pedagang kaki lima (PKL) di belakang Masjid Raya Jalan Pante dinilai tidak pro kemanusiaan. Penertiban puluhan lapak pedagang kaki lima di Jalan Tgk Chiek Pante Kulu, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh, telah membuat banyak pedagang kehilangan tempat berjualan. Aktivis Aceh, Fajarul, mengungkapkan keprihatinannya atas nasib para pedagang yang semakin terdesak. Kamis 27/6/24

“Pak Amir harus mengerti jeritan rakyat, khususnya pedagang kaki lima. Selama Pak Amir menjabat Pj Wali Kota, banyak kebijakan yang pro dan kontra, yang ujung-ujungnya membuat rakyat menjerit,” ungkap Fajarul. Ia menambahkan bahwa kebijakan penertiban tersebut tidak memberikan solusi yang memadai bagi para pedagang yang kehilangan tempat berjualan.

Banyak pedagang kaki lima mengeluhkan nasib mereka. Salah satu pedagang mengungkapkan, “Kami tidak tahu harus kemana mengadu. Kami digusur tanpa diberikan tempat jualan yang layak dan ramai pembeli seperti sebelumnya. Sumber ekonomi kami terancam,” keluhnya. Pedagang lainnya menyatakan bahwa mereka merasa ditinggalkan dan tidak mendapatkan perhatian yang semestinya dari pemerintah kota.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penertiban ini tidak hanya berdampak pada hilangnya tempat berjualan, tetapi juga mempengaruhi pendapatan para pedagang. “Pendapatan kami turun drastis. Kami kehilangan pelanggan setia dan kesulitan mencari tempat baru yang strategis,” ungkap seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya. Ia berharap pemerintah dapat memberikan solusi yang lebih manusiawi dan mempertimbangkan nasib para pedagang kecil.

Fajarul menyoroti bahwa kebijakan penggusuran ini tidak hanya mengganggu perekonomian para pedagang, tetapi juga menambah beban psikologis mereka. “Banyak dari mereka yang sudah berjualan di tempat itu selama bertahun-tahun. Mereka kehilangan mata pencaharian dan merasa tidak dihargai oleh pemerintah,” jelasnya.

Aktivis lainnya, Rahmat, juga menyatakan kekhawatirannya. “Kebijakan ini seharusnya disertai dengan solusi yang konkret. Pemerintah harus menyediakan tempat relokasi yang memadai dan mendukung keberlanjutan usaha para pedagang,” tegasnya. Rahmat menambahkan bahwa pemerintah kota perlu lebih peka terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat kecil.

Para pedagang berharap agar pemerintah kota segera mengambil langkah-langkah yang lebih bijaksana dan tidak hanya fokus pada penertiban. “Kami berharap ada dialog yang lebih intens antara pemerintah dan pedagang kaki lima. Kami butuh solusi, bukan hanya penggusuran,” ujar seorang pedagang lainnya. Mereka meminta agar pemerintah memberikan perhatian yang lebih serius terhadap nasib mereka.

Di tengah situasi yang semakin sulit, para pedagang kaki lima tetap berusaha untuk bertahan. “Kami tidak punya pilihan lain selain berjuang. Kami berharap pemerintah mendengar jeritan kami dan memberikan solusi yang adil,” kata seorang pedagang dengan penuh harap. Mereka ingin agar kebijakan yang diambil oleh pemerintah kota tidak hanya mengutamakan kepentingan tertentu, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan rakyat kecil.

Berita Terkait

SAPA Desak Hukuman Mati untuk Oknum TNI Pelaku Pembunuhan di Aceh Utara
Aminullah Usman Apresiasi Gubernur Aceh atas Penunjukan Kembali Fadhil Ilyas sebagai Plt Dirut Bank Aceh
Ketua BEM Fakultas Teknik Abulyatama Aceh Mendorong Rektorat Baru Segera Melaksanakan Pelantikan Dan Meminta Presma Unaya Mundur Dari Jabatannya.
Semarak Ramadhan KMK UIN AR-RANIRY Bersama Anak Panti Asuhan
Tular Nalar Mafindo Lakukan Survei Most Significant Change di Aceh Jelang Tular Nalar Summit 2025
Srikandi PLN UID Aceh dan PIKK Berbagi Kebahagiaan di Bulan Ramadhan
Ide Inspirasi : “Hamil Bawa Berkah, Jurus Jitu Usir Kemiskinan!”
Puluhan Pelajar dan Mahasiswa Aceh Tenggara Unjuk Rasa Di Gedung DPRA, Ini Tuntutannya

Berita Terkait

Senin, 17 Maret 2025 - 23:04 WIB

Semangat Profesionalisme! Kapolres Pidie Jaya Pimpin Upacara HKN dan Beri Reward untuk Personel Terbaik

Senin, 17 Maret 2025 - 23:03 WIB

Terawih & Ceramah Nuzulul Qur’an 1446 H, Kapolres Pidie Jaya Ajak Masyarakat Perkuat Iman & Taat Hukum

Senin, 17 Maret 2025 - 22:58 WIB

Kapolres dan Bupati Pidie Jaya Hadiri Prosesi Peusijuk Pimpinan Baru Ponpes Darul Munawwarah

Senin, 17 Maret 2025 - 22:58 WIB

Solidaritas Ramadhan: Kapolres Pidie Jaya dan Polsek Meurah Dua Sebar 200 Kotak Takjil Gratis

Senin, 17 Maret 2025 - 22:56 WIB

Sinergi Polres Pidie Jaya dan HMI: 400 Paket Takjil Dibagikan untuk Pengguna Jalan

Senin, 17 Maret 2025 - 22:54 WIB

Safari Subuh Kapolres Pidie Jaya: Perkuat Silaturahmi dan Jaga Kamtibmas di Bulan Ramadhan

Jumat, 14 Maret 2025 - 21:58 WIB

Aksi Peduli di Bulan Suci, Kapolres Pidie Jaya Bersama Sat Samapta dan Polsek Meurah Dua Berbagi Takjil

Jumat, 14 Maret 2025 - 21:55 WIB

Selama 14 Hari Ramadhan, Polres Pidie Jaya Bagikan 3.500 Takjil kepada Masyarakat

Berita Terbaru

OPINI

Jaksa Agung : “Negara Masih Ada”

Senin, 17 Mar 2025 - 23:21 WIB

NASIONAL

Buka Puasa TNI-Polri, Perkuat Soliditas dan Pertebal Keimanan

Senin, 17 Mar 2025 - 23:06 WIB