Bener Meriah Baranewsaceh.co | Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia Provinsi Aceh, Ir. Armia, memaparkan keberadaan sejumlah UMKM serta kondisi terkini kopi Gayo, dalam diskusi bersama para dosen dan mahasiswa dari berbegai Universitas dalam dan luar negeri yang tergabung dalam, aliansi program studi manajemen dan Bisnis Indonesia (APSMBI). Diskusi berlangsung di aula Setdakab Bener Meriah. Kamis (26/9/2024)
Diskusi yang disponsori oleh universitas Malikul Saleh Lhokseumawe, merupakan Kolaborasi Internasional program pengabdian masyarakat yang mengambil tema “Kopi Gayo dalam rantai pasokan membangun kualitas produk dan branding menuju pasar global”
Dalam penuturannya, Ir Armia yang juga calon wakil Bupati Bener Meriah dari pasangan TAGAR, banyak menjelaskan terkait hasil produksi kopi Gayo yang semakin menurun, kendati lahan terus bertambah. Armia juga menyebutkan terkait keberadaan atau domisili kopi Gayo meliputi tiga kabupaten yakni, kabupaten Aceh Tengah, kabupaten Bener Meriah, dan kabupaten Gayo Lues.
Selain itu Armia juga mengatakan perbedaan antara kopi Gayo dengan kopi kopi dari seluruh dunia. Pada intinya perbedaan terdapat pada aroma dan rasa. Kalau kopi dari negara lain, kalau kita minum rasanya datar-datar saja, tapi kalau kopi Gayo rasanya agak nendang. ungkapnya. Makanya saat ini di belahan dunia kopi Gayo selalu jadi Branding.
Sedangkan menyangkut proses pengolahan, kalau di Gayo, kita mengenal ada istilah kopi Kering basah, akan tetapi di negara lain, hal itu tidak ada. Jelasnya. Kedepan kita berharap para pelaku UMKM tidak hanya terpaku sebagai pelaku usaha kecil menengah. Akan tetapi harus berani tampil menjadi seorang eksportir. Ucapnya.
Armia juga menyatakan bahwa yang namanya kopi organic itu hanya ada di sini. Kemudian Armia juga menjelaskan terkait tantangan kopi Gayo saat ini. Menurut Armia, hampir 99% produksi kopi Gayo masih diekspor dalam bentuk bahan mentah, dan hanya 1% dalam bentuk barang jadi, dan itupun hanya untuk memenuhi pasar domestik. Ucapnya.
Ir. Armia, calon wakil Bupati dari Pasangan Tagore Abu Bakar ini, juga menyampaikan langkah langkah yang harus di tempuh dalam memperkuat pelaku usaha strategis UMKM.
– Kualitas produksi konsisten
– Teknik dan teknologi kemasan lebih
menarik.
– Memanfaatkan teknologi digital
Dalam memasarkan produk
– Melakukan patnertship.
Sedangkan peran Pemerintah menurut Ir. Armia adalah sebagai berikut.
– Meningkatkan peran pemerintah dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan UMKM dalam proses produksi.
– Membantu menerobos pasar domestik ekspor, melalui pameran promosi.
– Selanjutnya bantu dan fasilitasi UMKM dalam menyediakan vis dan mempromosikan produknya di level pusat Jakarta dan Asean.
– Fasilitasi UMKM dalam menurunkan ongkos angkut.
Armia juga mengatakan, ongkos angkut dari sini ke Belawan sama dengan ongkos dari Belawan ke Australia. Tutupnya. Diskusi juga di hadiri oleh Pj. Bupati Bener Meriah, Mohd Tanwir, Rektor Unimal Atas nama Prof. Dr. Herman Fitrha,ST., MT., Asean., Eng. Sedangkan pemateri masing masing Dr. Rafidah Olhman, Kepala bea cukai kota Lhokseumawe, Agus Siswandi, Zulfikar Ahmad dari Disprindag Bener Meriah dan Ir. Armia dari Asosiasi eksportir kopi Indonesia Provinsi Aceh. (Hamdani)