Desak Mualem gantikan direktur utama PT. Pema

Redaksi Bara News

- Redaksi

Jumat, 2 Mei 2025 - 00:43 WIB

50227 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh – Forum Bisnis dan Investasi Aceh (Forbina) menilai penyegaran manajemen di tubuh PT Pembangunan Aceh (PEMA) tidak akan berdampak signifikan selama Direktur Utama saat ini, Mawardi Nur, masih dipertahankan. Muhammad Nur, Direktur Eksekutif Forbina, menegaskan bahwa sejak awal, proses penunjukan Mawardi Nur sebagai Direktur Utama sarat kecacatan prosedural dan mengabaikan transparansi.

“Selama Direktur Utamanya tidak diganti, penyegaran itu hanya kosmetik. Akar masalah tetap ada,” tegas Muhammad Nur dalam keterangannya, Menurutnya, kebijakan bisnis yang dijalankan PEMA saat ini cenderung arogan dan tertutup terhadap masukan publik.

Forbina juga mempertanyakan arah hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang menurut mereka tidak menjawab tantangan substansial di sektor bisnis yang akan dibangun. “Ketika seorang Direktur Utama dengan lantang mengatakan tidak perlu dana Otsus karena Aceh kaya akan sumber daya alam, maka perlu dipertanyakan: apakah ada rencana mengganggu bisnis pelaku lain hanya karena ingin mengelola semuanya sendiri?” kritik Muhammad Nur.

Lebih lanjut, Forbina meminta klarifikasi dari PEMA: berapa banyak analisis bisnis dan risiko yang telah dirancang oleh Mawardi Nur? Apakah ada wacana sinergi dengan program nasional atau justru ingin bergerak tanpa koordinasi dengan pusat?

“PT PEMA perlu menjelaskan ini secara terbuka. Masyarakat Aceh punya hak untuk tahu, apalagi jika semua kebijakan hanya mengandalkan kedekatan dengan gubernur dan wakil gubernur,” ujar Muhammad Nur.

Pihaknya juga mengingatkan agar tidak mengklaim keberhasilan yang bukan hasil kerja sendiri. “Bisnis PGE yang kini dibanggakan justru merupakan buah tangan manajemen PEMA sebelumnya. Pertanyaannya, apakah Mawardi Nur hanya piawai mengelola dana dari PGE? Lalu, bagaimana dengan visi bisnis masa depan PEMA dan kontribusinya bagi pendapatan Aceh?” tanya Muhammad Nur.

Forbina menutup pernyataan dengan desakan agar PT PEMA lebih terbuka, responsif terhadap kritik, dan menjelaskan kepada publik apa saja dampak nyata dari kebijakan-kebijakan yang diambil—terutama terkait sumber dana, kontribusi terhadap PAD Aceh, serta alasan sebenarnya menolak dana Otsus.

Berita Terkait

Peringati Hardiknas, Wagub Aceh Ajak Seluruh Elemen Masyarakat Turut Mendukung Pendidikan Nasional
Wagub Fadhlullah: Pemerintah Aceh Dukung Penyelenggaraan Muzakarah Saudagar
Wagub Aceh Terima Kunjungan Persahabatan Investor Dari Hangzhou Chamber Of Commerce
PT. Aceh Kiat Beutari Kembali Ekspor Tras ke Bangladesh, Bea Cukai Aceh Hadir Berikan Dukungan
Polda Aceh Sukses Amankan Peringatan May Day
Tingkatkan Kompetensi, Kanwil Bea Cukai Aceh Gelar PKP Bertema Security Awareness
Kekeluargaan Warnai Halal Bihalal Forum Silaturahmi Masyarakat Trienggadeng
SAPA Desak Pembubaran DPRA dan DPRK, Dinilai Hanya Bebani Anggaran Rakyat
https://xml.qualiclicks.com/redirect?feed=0&auth=&url=https://baranewsaceh.co&subid=