Demi Persatuan Ummat Islam di Aceh, Masyarakat Diminta Tak Dukung Calon yang Berafliasi Paham Wahabi

Redaksi Bara News

- Redaksi

Minggu, 25 Agustus 2024 - 00:30 WIB

50277 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 Wahabi Anti Maulid Nabi, Zikir Jamaah dan Kenduri Tahlilan Orang Meninggal Dunia

Banda Aceh – Kehadiran jejaring paham wahabi di dalam pemerintahan dan pengambil kebijakan akan menjadi persoalan meresahkan dalam kehidupan masyarakat di Aceh. Sehingga masyarakat hendaknya selektif dalam memilih pemimpin agar jangan sampai pemimpin terpilih adalah sosok yang teafliasi dengan kelompok wahabi.

“Jika Pemerintahan dikendalikan oleh jejaring kelompok wahabi nantinya memberikan karpet merah bagi kelompok wahabi berkembang semakin pesat di Aceh dan hal ini sangat mengkhawatirkan. Dampak kehadiran wahabi di Aceh dapat menimbulkan perpecahan ummat karena mayoritas rakyat Aceh menganut paham ahlussunnah waljama’ah,” ungkap koordinator Gerakan Muda Peduli Aceh (GeMPA) Ariyanda Ramadhan, Jumat 23 Agustus 2024.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dia menjelaskan, kita (ummat islam) di Aceh Dengan Wahabi kita (umat Islam) susah untuk dekat apalagi bergandengan dengan wahabi sebab bagi wahabi acara seperti maulid nabi, kenduri tahlilan orang meninggal dunia, Nuzulul Quran, tahun baru hijriah, hingga berdzikir dan berdoa bersama pun nanti disebut bid’ah. “Jadi, tentunya jika penganut paham wahabi berkuasa ini akan sangat meresahkan masyarakat, karena mereka menganggap acara seperti itu sebagai bid’ah dan sesat. Untuk perkembangan wahabi di Aceh harus diantisipasi jangan sampai nantinya justru kekuasaan atau pemerintahan di dalam pengaruh paham wahab. Wahabi itu sangat anti dengan zikir jamaah, maulid nabi dan sebagainya,”tegasnya.

Baca Juga :  Ingin Liburan Tetap Tenang, PLN berikan Tips Listrik Aman Saat Liburan Nataru 2024

Ariyanda menyebutkan, salah satu daerah yang berpotensi serta sangat rawan menjadi ruang dan pintu gerbang bagi jejaring wahabi masuk adalah Banda Aceh, karena merupakan pusat provinsi Aceh dan penyebaran misinya akan lebih mudah dilakukan.

“Jangan sampai misi perubahan dari masyarakat kita yang menganut ahlussunnah waljamaah ke wahabi ini terwujud. Jadi harus dibendung pergerakannya dengan mengantisipasi hadirnya pemimpin yang terafliasi dengan jejaring penganut wahabi,” katanya.

Untuk itu, lanjut Ariyanda, masyarakat Aceh hendaknya lebih selektif dalam memilih pemimpin agar paham wahabi ini dapat dibendung berkembang di masyarakat nantinya. “Kita berharap para ulama dan santri-santri di Aceh akan menjadi ujung tombak membendung pergerakan wahabi di Aceh dengan melakukan pencerahan kepada ummat tentang bahaya wahabi, dan apa dampaknya jika kekuasaan di kendalikan oleh jejaring penganut paham wahabi. Jika tidak dibendung, maka ke depannya akan sulit membendung wahabi berkembang di Aceh jika kekuasaan memberikan ruang-ruang bahkan pintu gerbang bagi jejaring kelompok ini bergerak masif di Aceh. Tentunya kita tidak mau hal-hal baik yang sudah jadi tradisi di masyarakat kita seperti maulid, zikir dan doa berjamaah, nuzulul qur’an serta berbagai kegiatan lainnya dihambat kekuasaan karena dianggap bid’ah, jika kekuasaan dikuasai oleh jejaring penganut wahabi. Mari kita ummat islam di Aceh Bersatu tolak dan boikot calon pemimpin yang terafliasi dengan penganut paham wahabi. Jangan sampai nanti pemerintah sudah mulai kurang peduli dengan pelaksanaan maulid, nuzulul qur’an, zikir dan sebagainya karena dikuasai oleh jejaring yang menganut paham wahabi, ini harus kita bendung dan antisipasi bersama,”pungkasnya.

Baca Juga :  Siap Sambut PON XXI Aceh-Sumut 2024: PLN Lakukan Apel Siaga Kelistrikan

Berita Terkait

Forum Komunikasi Doktor Pendukung Mualem-Dek Fadh Siap Berkantor di Wali Nanggroe, Fokus Bangun Aceh Masa Depan
KPT ; DYK memiliki Peran Strategis untuk Lahirkan Inovasi
Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Berjalan Sukses, Haji Uma Apresiasi DPR Aceh
Kabid Propam Polda Aceh Buka Turnamen Badminton Friendship Game Sinergi Cup II
Dony Arega Rajes Dukung Penuh Kepemimpinan Mualem-Dek Fadh untuk Kemajuan Aceh
Juru Bicara Muallem – Dek Fadh : Soal Barcode BBM, adalah Soal Rasa Keadilan bagi Rakyat Aceh
KPT ; Pentingnya Sidang Lapangan atau Pemeriksaan Setempat (PS)
Asas Dominus Litis yang Terdapat Dalam RKUHAP Terhadap Kejaksaan Bisa Menyebabkan Absolutely Power

Berita Terkait

Sabtu, 15 Februari 2025 - 01:29 WIB

Personel Polres Gayo Lues Salurkan Zakat profesi untuk Bantuan Bedah Rumah kepada Warga Kurang Mampu

Sabtu, 15 Februari 2025 - 00:57 WIB

Pengulu Kampung Gajah Mengucapkan Selamat Dan Sukses Atas Pelantikan Suhaidi,S.Pd, M.Si – H.Maliki,SE, M.AP Sebagai Bupati & Wakil Gayo Lues Masa Jabatan 2025-2030

Sabtu, 15 Februari 2025 - 00:01 WIB

Pengulu Kampung Agusen Mengucapkan Selamat Dan Sukses Atas Pelantikan Suhaidi,S.Pd, M.Si – H.Maliki,SE, M.AP Sebagai Bupati & Wakil Gayo Lues Masa Jabatan 2025-2030

Jumat, 14 Februari 2025 - 23:56 WIB

Ketua APDESI Gayo Lues Mengucapkan Selamat Dan Sukses Atas Pelantikan Suhaidi,S.Pd, M.Si – H.Maliki,SE, M.AP Sebagai Bupati & Wakil Gayo Lues Masa Jabatan 2025-2030

Jumat, 14 Februari 2025 - 22:01 WIB

Keluarga Besar BaraNews Mengucapkan Selamat Dan Sukses Atas Pelantikan H.M. Salim Fakhry, SE,M.M – dr. Heri Al Hilal Sebagai Bupati & Wakil Bupati Aceh Tenggara Masa Jabatan 2025-2030

Jumat, 14 Februari 2025 - 21:44 WIB

BPKD Kab. Aceh Tenggara Beserta Jajaran Mengucapkan Selamat Dan Sukses Atas Pelantikan H.M. Salim Fakhry, SE,M.M – dr. Heri Al Hilal Sebagai Bupati & Wakil Bupati Aceh Tenggara Masa Jabatan 2025-2030

Jumat, 14 Februari 2025 - 17:08 WIB

Waktunya SwaCAM di PLN Mobile 23-27 Setiap Bulannya!

Jumat, 14 Februari 2025 - 16:32 WIB

Inilah 4 Alasan Produk Buttonscarves Tetap Laris Meski Mahal

Berita Terbaru

BANDA ACEH

KPT ; DYK memiliki Peran Strategis untuk Lahirkan Inovasi

Sabtu, 15 Feb 2025 - 03:14 WIB