Dek Gam Minta Pemerintah Abdya Hentikan Ekspansi Tambang di Babahrot

Redaksi Bara News

- Redaksi

Rabu, 8 Oktober 2025 - 00:28 WIB

50198 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aceh Barat Daya — Tokoh muda Babahrot, Dek Gam, menyampaikan keprihatinannya terhadap maraknya aktivitas pertambangan di Kabupaten Aceh Barat Daya, khususnya di wilayah Babahrot dan Kuala Batee. Berdasarkan data yang diperolehnya, sedikitnya terdapat sembilan perusahaan yang telah atau akan beroperasi di dua kecamatan tersebut.
Menurut Dek Gam, luasnya wilayah izin usaha pertambangan (IUP) yang diberikan pemerintah daerah menimbulkan kekhawatiran besar terhadap dampak lingkungan dan sosial masyarakat. “Babahrot bukan kawasan industri, melainkan wilayah pertanian dan sumber air masyarakat. Jika seluruh lahan diberikan kepada perusahaan tambang, lalu ke mana masyarakat harus menggantungkan hidup?” ujarnya.

Ia meminta Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya untuk menghentikan penerbitan izin pertambangan baru serta melakukan evaluasi menyeluruh terhadap perusahaan yang telah beroperasi. Pemerintah, kata Dek Gam, tidak boleh takut menghadapi perusahaan yang tidak memberikan manfaat bagi masyarakat maupun daerah.
“Jika pemerintah terus membiarkan, dikhawatirkan akan memicu konflik antara masyarakat dan pihak perusahaan. Jangan sampai rakyat menjadi korban akibat lemahnya kebijakan,” tegasnya.

Selain perusahaan berizin, Dek Gam juga menyoroti keberadaan tambang ilegal yang disebut masih beroperasi di kawasan Babahrot. Ia mendesak agar aparat penegak hukum segera bertindak sesuai pernyataan Gubernur Aceh mengenai pemberantasan aktivitas pertambangan tanpa izin.

“Penegakan hukum harus tegas dan adil. Jangan hanya tambang rakyat kecil yang ditindak, sementara perusahaan besar yang melanggar aturan dibiarkan,” pungkasnya.

Isu pertambangan di Aceh Barat Daya kini semakin menjadi perhatian publik, terutama setelah muncul berbagai laporan mengenai kerusakan lingkungan, pencemaran sungai, serta berkurangnya lahan produktif di wilayah yang selama ini menjadi lumbung pertanian masyarakat Babahrot.

Berita Terkait

BWS Sumatera I Lakukan Pemeliharaan Saluran Irigasi D.I. Susoh di Aceh Barat Daya
Pemkab dan Komponen di Abdya Dukung Penuh Pembangunan Yon TP Tahap III di Surin
DPW APRI Aceh Puji Langkah Berani Bupati Abdya dalam Menegakkan Keadilan Sumber Daya Alam
Penasehat dan Ketua APRI Aceh Selatan Kunjungi Bupati Abdya, Bahas Mekanisme WPR
Inisiator Muda Nusantara Apresiasi Kapus, Perawat, dan Sopir Ambulans Puskesmas Manggeng
Empat Pencuri Ternak Dibekuk Polres Abdya, Gunakan Mobil Avanza untuk Angkut Sapi dan Kambing
Dandim Abdya Buka Persami Saka Wira Kartika 2025
Cabut Rekomendasi IUP PT Laguna Jaya Tambang, Masady Manggeng Mengaku Salut Langkah Tegas Bupati Abdya

Berita Terkait

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 00:03 WIB

IPELMAWAR Meulaboh Minta Pemerintah Cabut Izin PT MGK di Krung Woyla

Selasa, 7 Oktober 2025 - 01:57 WIB

Tulang dan Kantong Jenazah Ditemukan di Proyek RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh

Minggu, 5 Oktober 2025 - 18:23 WIB

Fasilitas Tambang PT MGK di Aceh Barat Dirusak Warga, Insiden Viral di Media Sosial

Kamis, 2 Oktober 2025 - 20:29 WIB

Ratusan Warga Warga Aceh Barat Minta Gubernur Aceh Tidak Hentikan Tambang Rakyat

Kamis, 2 Oktober 2025 - 15:06 WIB

Bea Cukai Aceh Tingkatkan Kapasitas Pemeriksaan Ekspor Barang Curah Lewat Pelatihan di Meulaboh

Rabu, 1 Oktober 2025 - 22:01 WIB

Nobar Film G30S/PKI di UTU: Momentum Refleksi Sejarah bagi Mahasiswa

Rabu, 1 Oktober 2025 - 03:40 WIB

PEMA UTU Gelar Pelatihan Jurnalistik, Mahasiswa Didorong Lebih Kritis dan Teliti dalam Menyampaikan Informasi

Selasa, 23 September 2025 - 17:18 WIB

EWC IV Tingkat Nasional 2025: Ajang Literasi Akademik Mahasiswa Kembali Digelar

Berita Terbaru

OPINI

Republik yang Dirampok dari Dalam

Rabu, 22 Okt 2025 - 05:04 WIB