KUTACANE | Bupati Aceh Tenggara, H.M. Salim Fakhry, SE, MM, memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah Kodim 0108/Agara yang dinilai berhasil menjadi motor penggerak inovasi ketahanan pangan berbasis potensi lokal. Pernyataan itu disampaikannya dalam kegiatan Safari Inovasi Ketahanan Pangan yang dilaksanakan pada Sabtu, 14 Juni 2024, di sejumlah desa dalam wilayah Kecamatan Lawe Bulan, Kabupaten Aceh Tenggara.
Dalam sambutannya, Bupati menyatakan bahwa peran TNI hari ini telah berkembang tidak hanya sebatas pertahanan dan keamanan, tetapi juga sebagai katalisator pembangunan desa, terutama dalam sektor strategis seperti ketahanan pangan. Menurutnya, langkah Kodim 0108/Agara dalam mendorong pemanfaatan jerami menjadi pakan ternak fermentasi adalah bukti nyata bagaimana potensi lokal dapat diberdayakan secara inovatif.
“Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kodim 0108/Agara yang telah menginisiasi program ketahanan pangan yang sangat relevan dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat desa. Ini bukan hanya soal pakan ternak, ini adalah tentang masa depan pangan kita,” ujar Bupati.
Lebih lanjut, Bupati Salim Fakhry menegaskan bahwa pemerintah daerah siap mendukung penuh setiap inisiatif yang mengarah pada penguatan fondasi ketahanan pangan, terutama yang berasal dari inisiatif masyarakat dan institusi seperti TNI. Ia menyebut kolaborasi antara pemerintah, TNI, masyarakat, dan sektor swasta sebagai kunci utama dalam mewujudkan kemandirian pangan daerah.
“Apa yang dilakukan Kodim Agara hari ini harus kita replikasi ke seluruh kecamatan, desa, dan dusun. Semangat gotong royong dan inovasi harus menjadi nafas dalam upaya kita menghadapi tantangan pangan ke depan. Mari satukan langkah untuk kedaulatan pangan di Aceh Tenggara,” tambahnya.
Pernyataan Bupati tersebut disampaikan dalam rangkaian kegiatan peninjauan langsung ke beberapa lokasi program ketahanan pangan, di antaranya peternakan ayam petelur dan ikan air tawar di Desa Lawe Sagu, budidaya bebek di Desa Lawe Pangkat, serta peternakan entok dan bebek petelur di Pajak Duafa. Dalam kegiatan tersebut, Bupati turut menyimak pemaparan dari para Babinsa dan perwakilan Kodim terkait proses fermentasi jerami yang menjadi inti inovasi pakan alternatif.
Program ini menjadi salah satu bentuk konkret sinergi lintas sektor yang menunjukkan bagaimana Aceh Tenggara tidak hanya bergantung pada pasokan pangan dari luar, melainkan mulai membangun kekuatan dari potensi lokal yang ada. (*)