Subulussalam – Dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional, Polres Subulussalam menggelar aksi tanam jagung serentak di Pesantren Tazkaiyaturraida, Desa Suka Makmur, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Kamis (7/8/2025). Kegiatan ini menjadi simbol sinergi antara aparat keamanan, santri, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam memperkuat sektor pangan yang tengah menjadi fokus pemerintah pusat.
Kapolres Subulussalam AKBP Muhammad Yusuf yang memimpin langsung kegiatan ini menyatakan bahwa penanaman jagung merupakan bentuk konkret komitmen Polri dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Ia menegaskan bahwa ketahanan pangan bukan semata urusan pemerintah atau petani, melainkan tanggung jawab kolektif seluruh elemen bangsa.
“Dengan menanam jagung, kita ikut berkontribusi dalam meningkatkan ketahanan pangan dan perekonomian masyarakat,” ujar AKBP Yusuf. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi bukti bahwa Polri tidak hanya hadir dalam urusan penegakan hukum, tapi juga siap mendukung agenda strategis nasional, termasuk swasembada pangan.
Dalam kegiatan tersebut, terlihat semangat gotong royong antara aparat kepolisian, santri, TNI, perangkat desa, hingga tokoh masyarakat. Para santri terlihat antusias ikut menanam bibit jagung di lahan yang telah disiapkan. Kegiatan berlangsung tertib, meriah, dan penuh semangat kolaborasi lintas sektor.
“Ketahanan pangan bukan hanya soal kecukupan bahan makanan, tetapi tentang keterlibatan semua pihak. Penanaman jagung hari ini menjadi langkah konkret sinergi antara Polri, TNI, pondok pesantren, dan masyarakat dalam membangun kemandirian pangan,” tutup Kapolres.
Sejumlah tokoh penting turut hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain Kabag Ops Polres Subulussalam AKP Adriamus, Kabag SDM AKP Syahril, anggota DPRK Subulussalam H. Abdul Hamid, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan & Perikanan Kota Subulussalam Rosihan Indra, S.P., M.Si., serta Kepala Desa Suka Makmur Amansyah, A.Ma.Pd. Kehadiran berbagai unsur ini menunjukkan komitmen bersama untuk membangun ketahanan pangan dari level paling bawah, yakni desa dan pesantren.
Penanaman jagung di lingkungan pesantren ini sekaligus memperluas cakupan edukasi kepada generasi muda terkait pentingnya kemandirian pangan. Tidak hanya mengaji, para santri juga diajak untuk memahami nilai ekonomi dan strategis dari sektor pertanian, khususnya komoditas jagung yang menjadi bahan pangan dan pakan ternak utama.
Langkah yang dilakukan oleh Polres Subulussalam ini sejalan dengan agenda nasional dalam mengembangkan program Food Estate berbasis masyarakat. Dengan mengedepankan kolaborasi dan pendekatan komunitas, ketahanan pangan nasional diharapkan tumbuh dari inisiatif lokal yang berkelanjutan.
Kegiatan ditutup dengan makan bersama dan foto bersama seluruh peserta sebagai simbol kebersamaan dan komitmen bersama membangun negeri. Aksi tanam jagung ini diharapkan menjadi awal dari rangkaian program pertanian berkelanjutan yang melibatkan semua elemen masyarakat di Subulussalam dan sekitarnya. (SP)