Ketika Sujud Tak Lagi Menggetarkan Jiwa: Sebuah Seruan untuk Muhasabah

Redaksi Bara News

- Redaksi

Minggu, 25 Mei 2025 - 22:16 WIB

50289 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: [Edi Safutra] | Kabiro Analisa News

Di tengah pusaran zaman yang makin riuh dengan kesibukan dan kemewahan duniawi, satu pertanyaan mendasar perlahan tenggelam: masihkah shalat kita bernilai di sisi Allah? Sebuah pertanyaan sederhana namun menohok, terutama ketika melihat fenomena umat Islam yang semakin banyak mengerjakan shalat hanya sebagai rutinitas, bukan lagi sebagai bentuk ketundukan total kepada Sang Pencipta.

Bukan rahasia lagi, kini tak sedikit orang yang shalatnya hanya formalitas. Raga bergerak, tetapi hati absen. Pikiran menerawang, sementara mulut sekadar melafazkan bacaan yang tak dicerna maknanya. Gerakan sujud pun kehilangan kekhusyukan. Semua berlalu cepat, sekadar menggugurkan kewajiban. Padahal, shalat adalah tiang agama, fondasi utama yang menjadi tolak ukur kualitas keimanan seseorang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Nafsu menjadi biang keladi yang perlahan namun pasti merusak hubungan spiritual antara manusia dan Tuhannya. Ketika nafsu berkuasa, hati menjadi gelap, nurani tertutup. Shalat yang sejatinya menjadi penyelamat dari perbuatan keji dan mungkar (QS. Al-Ankabut: 45), berubah menjadi ritual kosong tanpa ruh.

Menurut banyak ulama, shalat yang dilakukan tanpa kehadiran hati dapat jatuh pada kategori lalai, seperti disebut dalam Al-Qur’an, “Maka celakalah orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dalam shalatnya.” (QS. Al-Ma’un: 4-5). Ini bukan tentang mereka yang tidak shalat, tetapi mereka yang shalat namun tidak hadir secara batin dalam ibadah tersebut.

Fenomena ini mengundang keprihatinan mendalam dari para tokoh agama. Mereka menegaskan pentingnya kualitas shalat, bukan sekadar kuantitas. Keikhlasan, kekhusyukan, dan pemahaman akan bacaan shalat harus ditumbuhkan sejak dini. Sebab, shalat yang benar adalah yang mampu membentuk karakter, menahan amarah, meredam nafsu, dan menjadi kompas moral dalam kehidupan sehari-hari.

Di sisi lain, tekanan hidup, godaan teknologi, serta gaya hidup hedonistik turut mendorong manusia menjauh dari esensi ibadah. Waktu lima menit untuk shalat sering terasa berat, sementara berjam-jam di media sosial tak pernah terasa. Inilah saatnya umat Islam kembali merenung: apa arti shalat bagi diri kita?

Seorang imam masjid besar di kota menyampaikan dalam khutbahnya, “Shalat bukan hanya komunikasi, tapi juga refleksi. Dalam setiap gerakan, ada pesan. Dalam setiap bacaan, ada makna. Dalam setiap sujud, ada penyerahan diri total.” Ia mengajak jamaah untuk menyucikan kembali shalat dari kebiasaan yang hambar, dan mengisinya dengan kesadaran penuh bahwa mereka sedang berdiri di hadapan Allah.

Kini, lebih dari sebelumnya, umat Islam membutuhkan kesadaran baru untuk memaknai shalat secara utuh. Menghadirkan hati dalam tiap rakaat, menyambut adzan dengan rindu, dan menjadikan sujud sebagai tempat menumpahkan segala keluh kesah, bukan sekadar menggugurkan kewajiban.

Karena pada akhirnya, bukan jumlah shalat yang diingat, tapi seberapa besar shalat itu mengubah kita menjadi pribadi yang lebih bertakwa. Dan ketika shalat dilakukan dengan sepenuh hati, di situlah letak kekuatan Islam sebagai agama yang memuliakan manusia—bukan hanya dari cara hidup, tetapi dari cara ia tunduk kepada Tuhan-Nya. (*)

Berita Terkait

6 Produk Bolde Utensils Yang Harus Anda Miliki di Dapur
6 Barang Elektronik Blibli yang Bisa Anda Beli
Ragam Perubahan Nama dan Panggilan Seseorang Menurut Local Wisdom Gayo
Empat Pulau Yang Dirampas: Menggugat Keadilan Wilayah Dan Martabat Otonomi Aceh
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Jangan Hanya Seremonial dan Simbolik di Aceh Tenggara
Malam di Muzdalifah: Keheningan yang Menyentuh Jiwa dan Makna Kehidupan
Redaksi Bara News Ucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1446 H, Ajak Masyarakat Teladani Semangat Pengorbanan
Kelebihan dan Harga iPad Air M3

Berita Terkait

Rabu, 16 Juli 2025 - 11:45 WIB

Bupati Aceh Tenggara Terima Forum Membangun Desa, Sejumlah Isu Masyarakat Dibahas

Rabu, 16 Juli 2025 - 01:50 WIB

Polres Aceh Tenggara Tangkap Dua Pelaku Curas Terhadap Anak di Bawah Umur di Kecamatan Bambel

Rabu, 16 Juli 2025 - 01:17 WIB

Bupati Aceh Tenggara Buka MPLS SMKN 1 Kutacane: Ajak Siswa Jadi Generasi Unggul dan Berakhlak

Selasa, 15 Juli 2025 - 01:51 WIB

Polres Aceh Tenggara Tangkap Dua Pria Diduga Pengedar Sabu, Barang Bukti Diamankan dari Pinggang Pelaku

Senin, 14 Juli 2025 - 13:54 WIB

Polres Aceh Tenggara Gelar Apel Operasi Patuh Seulawah 2025, Wujudkan Tertib Lalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas

Minggu, 13 Juli 2025 - 22:26 WIB

Operasi Patuh Seulawah 2025 Dimulai: Polisi Fokus pada 7 Pelanggaran Prioritas

Jumat, 11 Juli 2025 - 16:12 WIB

DPW LSM Korek Aceh Desak Keseriusan Pemerintah Aceh Tenggara dalam Pemberantasan Narkoba

Jumat, 11 Juli 2025 - 12:19 WIB

Masyarakat louser minta bpn buka peluang untuk mensukseskan program ptsl

Berita Terbaru