Harimau Kembali ke Alam Liar Gayo Lues, Masyarakat Bertanya: Kenapa Kami yang Dipilih?

Redaksi Bara News

- Redaksi

Rabu, 21 Mei 2025 - 22:30 WIB

50759 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gayo Lues, Aceh — Sejak tahun 2020 hingga 2025, setidaknya sudah tiga kali dilakukan pelepasan Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) ke kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), tepatnya di wilayah Gayo Lues. Kegiatan konservasi ini menuai perhatian dan pertanyaan dari masyarakat setempat yang merasa bahwa wilayah mereka seolah menjadi lokasi utama pelepasan satwa buas tersebut. Padahal, TNGL mencakup lebih dari 830 ribu hektare lahan dan tersebar di 11 kabupaten di dua provinsi, Aceh dan Sumatera Utara.

Masyarakat mulai mempertanyakan alasan di balik pemilihan Gayo Lues sebagai lokasi pelepasan. Apakah karena faktor geografis, ekosistem, atau ada pertimbangan lain yang belum disampaikan ke publik? Mereka juga ingin tahu apakah ada kajian ilmiah yang mendalam dan komprehensif sebelum keputusan tersebut diambil. Terlebih lagi, apakah dinas lingkungan hidup dan pemerintah daerah benar-benar terlibat secara aktif dalam proses ini?

Warga tidak sekadar mempertanyakan, mereka juga menuntut transparansi. Mereka ingin melihat draf kajian ilmiah dan perencanaan pelepasan, agar bisa memahami secara objektif dampak positif dan negatif terhadap kehidupan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Karena mayoritas penduduk Gayo Lues adalah petani, pekebun, dan peladang yang hidup bergantung pada alam, kehadiran satwa predator tentu bukan hal sepele bagi mereka.

Kekhawatiran pun mengemuka. Jika terjadi konflik antara manusia dan harimau, seperti penyerangan terhadap ternak atau yang lebih parah, terhadap manusia, siapa yang akan bertanggung jawab? Apakah pemerintah daerah siap menanggung kerugian dan memberi perlindungan hukum dan sosial bagi warga yang terdampak?

Masyarakat Gayo Lues menegaskan bahwa mereka bukan anti-konservasi. Mereka memahami pentingnya menjaga keberlangsungan satwa langka seperti harimau Sumatera. Tapi, mereka juga berhak mendapatkan rasa aman dan informasi yang jelas tentang maksud dan tujuan dari pelepasan tersebut. Mereka bukan orang-orang bodoh yang tidak mengerti konservasi, mereka hanya ingin dilibatkan, dihargai, dan dijelaskan secara jujur.

Pelepasan satwa ke alam liar tidak hanya soal penyelamatan ekosistem, tetapi juga soal bagaimana manusia dan alam bisa hidup berdampingan secara harmonis. Maka dari itu, kehadiran harimau di negeri seribu bukit ini harus dibarengi dengan kebijakan yang adil, terbuka, dan berpihak pada keselamatan semua makhluk, termasuk manusia yang menjadi bagian dari ekosistem itu sendiri. (*)

Berita Terkait

Polsek Blangkejeren dan Warga Kolaborasi Dukung Ketahanan Pangan: Implementasi Nyata Asta Cita di Gayo Lues
Warga Blangkejeren Geger, Seorang Pria Ditemukan Meninggal Gantung Diri di Rumah Kontrakannya
Kapolsek Putri Betung Pimpin Gotong Royong Bersihkan Masjid Al Muttaqin Bersama Mahasiswa KKN dan Masyarakat
Bupati Gayo Lues Serahkan SK kepada 78 CPNS Formasi 2024, Tekankan Kedisiplinan dan Dedikasi sebagai Abdi Negara
Pemerintah Kabupaten Gayo Lues Gelar Musrenbang RPJMK 2025–2029, Bupati Suhaidi Tekankan Sinergi Pusat dan Daerah
Pemkab Gayo Lues Gelar Rekonsiliasi Iuran BPJS Kesehatan Triwulan II 2025, Wakil Bupati: Demi Kepastian dan Perlindungan Hak Peserta
Pelecehan Seksual di Dalam Mobil Travel: Seorang Sopir di Gayo Lues Dilaporkan ke Polisi
Bupati Suhaidi Serukan Komitmen Bersama Tingkatkan PAD Gayo Lues: Wujudkan Kemandirian Daerah dari Potensi Lokal yang Terlupakan

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 15:52 WIB

Hadiri Pengukuhan MPU, Bupati Mirwan MS: Ulama adalah Lampu Penerang Masyarakat

Rabu, 18 Juni 2025 - 01:33 WIB

RTA Aceh Selatan: Kami Siap Kawal Ulama, Jaga MPU dari Pengaruh Orang Fasik

Rabu, 18 Juni 2025 - 01:03 WIB

Bupati H. Mirwan MS Ucapkan Selamat atas Pengukuhan MPU Aceh Selatan 2025–2030: “Ulama adalah Pelita Ummat”

Minggu, 15 Juni 2025 - 23:30 WIB

Bupati H. Mirwan MS Terbuka untuk Diskusi dan Gagasan Inovatif demi Aceh Selatan Maju dan Produktif

Minggu, 15 Juni 2025 - 23:26 WIB

Bupati H. Mirwan: Sejak Aceh Singkil Masih Bagian Aceh Selatan, Keempat Pulau Itu Memang Sudah Sah Milik Aceh

Jumat, 13 Juni 2025 - 19:13 WIB

Ketua DPM UTU Desak Bupati Aceh Barat Gugat PT MGK atas Dugaan Perusakan Lingkungan

Jumat, 13 Juni 2025 - 08:33 WIB

Bupati Bersama Wakil Bupati Aceh Selatan Terus Bergerak Demi Aceh Selatan Maju dan Produktif

Jumat, 6 Juni 2025 - 02:11 WIB

Bupati Aceh Selatan Hadiri Panen Raya Jagung Serentak di Trumon Tengah dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan Nasional

Berita Terbaru

OPINI

Kerikil dalam Sepatu Damai Aceh

Rabu, 18 Jun 2025 - 16:07 WIB