Nagan Raya : Dosen Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar (UTU) Dr. Rahmat Pramulya, S.TP., M.M mengatakan ikan asap produksi kelompok masyarakat desa persiapan Sumber Bakti Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya, memiliki kualitas rasa yang tinggi.
” Hasil pengolahan ikan asap air tawar yang diolah secara tradisional oleh kelompok masyarakat desa persiapan Sumber Bakti itu berkualitas tinggi, sebab teksturnya kering, padat, kenyal, dan memiliki aroma dan cita rasa yang khas,” kata Dr. Rahmat, Kamis, 19 September 2024.
Dia juga menyebutkan, ikan asap yang saat ini sangat diminati terutama oleh konsumen lokal Nagan Raya itu, dapat menjadi salah satu icon kuliner lokal populer jika terus diberdayakan secara serius dan berkesinambungan.
” Selain sebagai sebuah mata pencaharian ekonomi masyarakat, produk ikan asap air tawar tersebut juga akan jadi salah satu icon kuliner lokal populer nantinya jika terus diberdayakan secara serius dan berkesinambungan,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menambahkan terkait pemberdayaan kelompok masyarakat produsen ikan asap, saat ini tim dosen Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar (UTU) sedang melaksanakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) kepada sebanyak 10 orang pengolah ikan asap di desa persiapan Sumber Bakti. PKM yang bertema: ” pengembangan potensi lokal desa gambut lestari sebagai penopang kesejahteraan rakyat dan keberlanjutan lingkungan,” itu, sub kegiatannya adalah kegiatan pelatihan pengasapan ikan berbasis pada standar nasional ikan asap.
” Selain pelatihan yang telah dilaksanakan kemarin 8 September 2024, kita juga memberikan teknologi alat pengasapan kepada masyarakat pengolah ikan asap, agar produk ikan memenuhi standar hegienitas dan efisien,” terang Rahmat yang juga ketua tim PKM UTU hibah pengabdian.
Sub kegiatan lain PKM sumber dana dari hibah penelitian dan pengabdian dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) tahun 2024 tersebut, adalah berupa kegiatan pelatihan pemanfaatan limbah jeruk sebagai pupuk organik cair.
” Sub kegiatan pelatihan pupuk organik cair diikuti oleh 13 petani jeruk desa Sumber Bakti ditanggal yang sama kemarin, dan Kegiatan PKM UTU ini melibatkan dosen pertanian, teknik, dosen fakultas kesehatan masyarakat, mahasiswa, dan juga berkolaborasi dengan satu orang dosen STIAPEN,” tutup Dr. Rahmad Pramulya. (*)