Tolak Penambahan 4 Batalyon di Aceh, Mahasiswa UIN Ar-Raniry: “Ini Melanggar MoU Helsinki”

Redaksi Bara News

- Redaksi

Minggu, 6 Juli 2025 - 22:11 WIB

50179 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh, 7 Juli 2025 – Rencana pemerintah menambah empat batalyon militer baru di Provinsi Aceh menuai penolakan keras dari kalangan mahasiswa. Salah satu suara kritis datang dari Fauzul Kabir, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, yang menyebut langkah tersebut bertentangan dengan semangat perdamaian dan MoU Helsinki yang telah menjadi dasar rekonsiliasi antara Aceh dan Republik Indonesia.

Menurut Fauzul, penambahan pasukan militer tidak relevan dengan kondisi keamanan Aceh saat ini. “Situasi keamanan di Aceh saat ini dapat dikatakan terkendali. Tidak ada eskalasi konflik yang memerlukan penambahan pasukan bersenjata. Penempatan empat batalyon baru justru berpotensi menciptakan ketegangan baru yang membahayakan proses damai yang telah berlangsung hampir dua dekade,” tegasnya.

Ia menyatakan bahwa rakyat Aceh lebih membutuhkan kehadiran negara dalam bentuk pembangunan yang menyentuh kebutuhan dasar, seperti akses pendidikan, layanan kesehatan, dan lapangan kerja. Bukan dalam bentuk peningkatan kekuatan militer yang bisa menimbulkan trauma baru bagi masyarakat yang pernah mengalami konflik bersenjata.

“Penambahan 4 batalyon bukan solusi untuk masalah Aceh. Kami butuh pembangunan yang menyentuh kebutuhan dasar rakyat, bukan penambahan kekuatan militer yang bisa memicu ketidakpercayaan dan ketegangan di masyarakat,” ujarnya.

Fauzul juga menyinggung bahwa penambahan batalyon tersebut secara jelas bertentangan dengan butir 4.7 dalam perjanjian MoU Helsinki yang ditandatangani antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada tahun 2005 di Helsinki, Finlandia. Dalam butir tersebut disebutkan bahwa jumlah tentara organik yang diizinkan berada di Aceh setelah proses relokasi adalah sebanyak 14.700 personel.

Rencana pembentukan batalyon militer yang tersebar di beberapa wilayah seperti Pidie, Nagan Raya, Aceh Tengah, dan Aceh Singkil, menurutnya, telah melampaui batas jumlah personel yang disepakati dan bisa mengganggu stabilitas sosial-politik di wilayah yang sedang membangun perdamaian secara berkelanjutan.

Selain itu, keputusan penambahan batalyon ini dinilai melanggar semangat Otonomi Khusus Aceh, yang seharusnya memberikan ruang bagi pemerintah daerah untuk mengatur kebijakan strategis, termasuk soal keamanan, dengan memperhatikan konteks lokal.

“Pemerintah pusat seharusnya lebih fokus pada pemenuhan hak-hak dasar rakyat Aceh daripada memperbesar kekuatan militer yang bisa memicu trauma masa lalu. Ini bukan hanya masalah teknis, tapi menyangkut kepercayaan publik terhadap pemerintah,” tambah Fauzul.

Fauzul menegaskan bahwa kalangan mahasiswa dan pemuda Aceh akan terus bersuara menolak kebijakan ini demi menjaga perdamaian yang telah diperjuangkan dengan susah payah. Ia meminta Pemerintah Aceh dan DPR Aceh untuk bersikap tegas dan tidak diam melihat rencana pusat yang dianggap inkonstitusional dan tidak berpihak pada rakyat. (*)

Berita Terkait

Bea Cukai Aceh Berikan Pembebasan Bea Masuk Lebih dari 1,5 Juta Dolar AS untuk Dukung Investasi Hulu Migas dan Ketahanan Energi Nasional
Ribuan Warga Terima Sajikan Bubur Kanji Asyura untuk Warga Dari DPW GR Aceh
IMP Seramoe Mekkah Soroti Kekacauan di PT. PEMA: “Mawardi Nur Bisa Apa?”
Wakapolda Aceh Pimpin Sidang Terbuka Kelulusan Calon Akpol, Bintara, dan Tamtama TA 2025
Wakapolda Aceh: Tahun Baru Islam Momentum Refleksi dan Transformasi Polri untuk Masyarakat
Pangdam Iskandar Muda Terima Audiensi HMM FEB USK: Bahas Sinergi Mahasiswa dan TNI dalam Pembangunan Bangsa
Pangdam Iskandar Muda Terima Audiensi SEMMI Aceh: Bahas Peran Mahasiswa dalam Mendukung Program Strategis Kodam IM
Pangdam Iskandar Muda Pimpin Sidang Pantukhir Sub Panpus Penerimaan Caba PK TNI AD Tahun 2025 di Makodam IM

Berita Terkait

Selasa, 8 Juli 2025 - 01:41 WIB

TRK Ajak Warga Sambut HUT Nagan Raya Ke 23 Tahun Pada Tanggal 20 -21 Juli Dengan Meriah

Senin, 7 Juli 2025 - 12:03 WIB

Camat Seunagan Timur Gelar IKRAR DAMAI Pemilihan Keuchik PAW.

Minggu, 6 Juli 2025 - 22:46 WIB

Ribuan Warga Terima Sajikan Bubur Kanji Asyura untuk Warga Dari DPW GR Aceh

Minggu, 6 Juli 2025 - 03:46 WIB

Mari Kita Sudahi Konflik Ijazah Jokowi dengan Kesimpulan Akhir “Insya Allah Palsu”

Sabtu, 5 Juli 2025 - 22:53 WIB

Ribuan Warga Padati Halaman Kantor Camat Seunagan Timur Memperingati Tahun Baru Islam 1447.H./2025.M.

Sabtu, 5 Juli 2025 - 08:19 WIB

Lain Beathor Lain Armando, Inilah Potret Politik Berhala

Jumat, 4 Juli 2025 - 23:53 WIB

Raja Sayang Wabup Nagan Raya Hadiri Munas I ASWAKADA Indonesia di Yogyakarta

Jumat, 4 Juli 2025 - 19:42 WIB

Ribuan ASN Dan PPK Tersenyum Gaji Ketiga Belas Segera Cair. Ini Harapan Bupati TRK

Berita Terbaru