Refleksi 18 Tahun MoU Helsinki:FPA Menilai Aceh Masih Jauh Dari Harapan

Redaksi Bara News

- Redaksi

Senin, 14 Agustus 2023 - 14:58 WIB

50302 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDA ACEH, BARANEWS | Refleksi 18 Tahun MoU Helsinki yang ditandatangani antara Pemerintah Republik Indonesia (RI) dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Helsinki Finlandia, Forum Pemuda Aceh menilai masih jauh dari harapan maka dari itu kita harus mampu memberikan kesadaran kepada masyarakat Aceh agar mereka tahu memaknai apa itu perdamaian di Aceh.

“18 Tahun usia MoU Helsinki juga harus menjadi refleksi diri kita dalam mengenang sejarah masa lalu, bagaimana perjuangan rakyat Aceh,” Kata Syarbaini

Menurut Syarbaini, pada momentum refleksi 18 tahun perdamaian antara GAM dan RI, terdapat sejumlah kesepakatan yang sampai saat ini belum dijalankan dan dituntaskan oleh Pemerintah Aceh dan Pemerintah Republik Indonesia, sehingga menyebabkan sejumlah pihak merasa belum puas terhadap implementasi butir-butir MoU, Senin (14/08/2023).

“Sebenarnya Undang-Undang sudah memberikan kewenanga yang besar dalam UUPA,tetapi itu semua perlu regulasi lanjutan dan itu tugasnya Gubernur Aceh dan DPRA”,jelas syarbaini.

“Tentu masyarakat Aceh berharap Kerjasama antara Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat yang saat berjalan namun harus lebih ditingkatkan, tentu dengan mengedepankan perspektif yang sama, sehigga tidak menimbulkan perselisihan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Aceh,” ujarnya.

Tambah Syarbaini yang juga Aktivis aceh, kondisi ideal yang diharapan para pihak tersebut dapat terwujudkan dengan baik, bila mendapat dukungan dari masyarakat Aceh dan seluruh elemen yang ada di Aceh.

“Semua pihak harus tetap menjaga apapun yang dapat mewujudkan hasil perjanjian di Aceh, sehingga Aceh kedepannya dapat menjadi daerah yang maju, baik dalam sektor ekonomi, sosial, budaya dan lainnya, sejauh tidak bertentang dengan nilai-nilai Syariat Islam,” tutur Beni.

Syarbaini berpesan kepada pemerintah aceh dan DPRA untuk terus melakukan regulasi-regulasi lanjutan agar kewenangan yang sudah diberikan dalam UU itu bisa terlaksanakan di Aceh.

Pemerintah aceh, harus melibatkan petinnggi GAM dan Mantan Juru Runding dalam perencanaan pembangunan sehingga ruh dan semangat perdamaian serta implementasi UUPA dapat berjalan sesuai harapan,tutup Syarbini (RED)

Berita Terkait

Empat Pulau Aceh Masuk Sumut, Haji Uma: Ini Bukan Soal Bagi Hasil, Tapi Marwah Wilayah
SAPA Desak Polresta Usut Dugaan Pungli PPDB di MIN 5 dan MIN 6 Banda Aceh
Siapa Pengkhianatnya? Tarmizi Age Desak Pemerintah Aceh Bongkar Dalang Hilangnya 4 Pulau ke Sumut
Komandan Santri Bela Negara dan Ketua Umum Barsela Desak Mendagri Kembalikan Empat Pulau Milik Aceh
“Perampasan Wilayah Aceh Adalah Penjajahan Gaya Baru”: DEMA UIN Ar-Raniry Desak Pembatalan Keputusan Mendagri, Peringatkan Bangkitnya Gelombang Gerakan Rakyat
Polda Aceh Imbau Masyarakat Waspadai Angin Kencang Disertai Hujan: Risiko Tinggi terhadap Keselamatan
Kontingen UUI Siap Berlaga di Ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah
Polda Aceh Ungkap 75 Kasus Judi Online dalam 40 Hari, Omzet Salah Satu Jaringan Capai Rp100 Juta per Bulan