Banda Aceh – Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia memuji perkembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial Di Aceh yang terus berkembang ke beberapa kabupaten.
Hal itu dikatakan Kepala Perpustakaan Nasional yang diwakili oleh Dra Adriati MHum, Pustakawan Ahli Utama Perpusnas RI, Jumat (4/8/2023), pada pertemuan Stakeholder Meeting di tingkat provinsi.
Selain itu, Dra Adriati MHum berharap perkembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial terus dapat berkembang keseluruh kabupaten di Aceh hingga Perpustakaan sebagai salah satu pusat perubahan ekonomi masyarakat dapat terur diperluas.
Sebelumnya, ia mengatakan pertemuan Stakeholder Meeting di tingkat provinsi ini merupakan bagian dari upaya menciptakan ekosistem pendukung bagi pelaksanaan program di level provinsi, kabupaten/kota dan desa.
Ekosistem pendukung yang diharapkan dapat memastikan tersedianya landasan kebijakan yang dibutuhkan bagi pelaksanaan program di daerah, terbentuknya kerjasama dan jejaring antara perpustakaan daerah dengan pemangku kepentingan dan terjadinya perluasaan program melalui replikasi transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial secara mandiri dan berkelanjutan.
“Pertemuan ini diadakan untuk membahas perkembangan terbaru, tantangan, peluang dan rencana tindakan masa depan. Saya mengharapkan diskusi yang produktif dan kolaboratif dari setiap stakeholder di ruangan ini demi keberlanjutan proses membangun sumber daya manusia melalui penguatan literasi dalam transformasi perpustakaan,” ujarnya. (IP)