Pemuda Muhammadiyah Aceh Kecam Pengalihan Empat Pulau ke Sumut: “Mendagri Jangan Adu Domba, Aceh Punya Bukti Kuat!”

Redaksi Bara News

- Redaksi

Sabtu, 14 Juni 2025 - 01:00 WIB

50159 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDA ACEH — Polemik pengalihan empat pulau yang selama ini diyakini sebagai bagian dari wilayah Aceh kembali mencuat dan menimbulkan kegelisahan di tengah masyarakat. Sorotan tajam datang dari Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Aceh, Arif Pribadi, yang menilai langkah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian justru berpotensi memicu ketegangan antarprovinsi.

Empat pulau yang dipermasalahkan adalah **Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Gadang, dan Pulau Mangkir Ketek**, yang berdasarkan **Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri)** telah dialihkan menjadi bagian dari wilayah administratif Provinsi Sumatera Utara.

Pernyataan Mendagri yang menyarankan agar pengelolaan empat pulau itu dilakukan secara kolaboratif antara Pemerintah Aceh dan Sumut pada Kamis, 12 Juni 2025, dinilai tidak menyelesaikan akar masalah. Justru sebaliknya, menurut Arif Pribadi, pernyataan tersebut memperkeruh suasana dan membuka kembali luka lama konflik Aceh yang belum sepenuhnya pulih.

“**Pernyataan Mendagri ini sangat tidak bijak. Seharusnya beliau menyelesaikan masalah dengan dasar hukum dan sejarah yang jelas, bukan malah melempar solusi yang berpotensi memecah-belah dua daerah. Jangan adu domba Aceh dan Sumut!**” tegas Arif.

Ia menambahkan, **bukti-bukti otentik** yang menunjukkan keempat pulau tersebut masuk ke dalam wilayah Aceh sudah sangat jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. “Bukan asal klaim. Ada dasar historis, hukum, bahkan administrasi yang menunjukkan keempat pulau itu masuk Aceh. Jadi tidak bisa sembarangan dipindah ke Sumut,” katanya.

Lebih lanjut, Pemuda Muhammadiyah Aceh meminta agar Mendagri segera **mencabut keputusan yang mengalihkan empat pulau itu**, serta menghentikan segala bentuk kebijakan yang memicu konflik horizontal di tengah masyarakat.

“**Jangan ganggu Aceh lagi dengan keputusan yang tidak berdasar. Ini bisa jadi pemicu konflik baru. Kami tidak tinggal diam jika wilayah kami diganggu. Aceh sudah banyak berkontribusi untuk Indonesia, jangan balas dengan ketidakadilan.**”

Arif juga meminta agar pemerintah pusat bersikap adil dan objektif dalam menyikapi batas wilayah provinsi, serta mendengarkan suara masyarakat lokal yang selama ini merasa terabaikan.

“Pemerintah harus mengedepankan fakta dan rasa keadilan. Jangan hanya karena keputusan administratif lalu mengorbankan kehendak dan sejarah rakyat Aceh,” pungkasnya.

Sementara itu, hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari pihak Kemendagri menanggapi desakan dari Pemuda Muhammadiyah Aceh. Namun reaksi keras dari berbagai elemen sipil di Aceh menunjukkan bahwa polemik ini tidak bisa diselesaikan dengan pendekatan kompromi administratif semata.

Pemerintah pusat kini dihadapkan pada tuntutan untuk  bertindak cepat, adil, dan transparan  dalam menyelesaikan persoalan tapal batas yang menyangkut harga diri dan kedaulatan wilayah Aceh. Jika tidak, dikhawatirkan polemik ini akan berkembang menjadi krisis kepercayaan antara pemerintah pusat dan daerah. (*)

Berita Terkait

IMP Seramoe Mekah Serukan Referendum: Tegaskan Penolakan atas Ketidakadilan Terhadap Aceh
Aceh Tegaskan Kepemilikan atas Empat Pulau, Tunjukkan Bukti Hukum dan Historis
“Bintang Bulan di Kantor Gubernur”: Aksi Mahasiswa Aceh Tuntut Keadilan dan Marwah Wilayah
Aksi Massa di Banda Aceh Memanas: Tuntut Empat Pulau Dikembalikan, Bawa Bendera Bulan Bintang dan Serukan Referendum
Empat Pulau Dirampas, Ketum HMI FISIP USK: Elite Politik Sumut Jangan Sembarangan Komentar, Pahami Hak dan Sejarah Aceh
Gubernur Mualem Tegas Tolak Kompromi: Empat Pulau Itu Milik Aceh Sejak Dahulu, Bukan untuk Dikelola Bersama
UUI dan IAI Wilayah Aceh Sinergikan Program Kerja
Forbes DPR dan DPD RI Asal Aceh Sepakat Empat Pulau Sengketa Sah Milik Aceh, TA Khalid Terpilih Jadi Ketua Baru

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 22:57 WIB

Aceh Tegaskan Kepemilikan atas Empat Pulau, Tunjukkan Bukti Hukum dan Historis

Senin, 16 Juni 2025 - 18:19 WIB

“Bintang Bulan di Kantor Gubernur”: Aksi Mahasiswa Aceh Tuntut Keadilan dan Marwah Wilayah

Senin, 16 Juni 2025 - 15:16 WIB

Aksi Massa di Banda Aceh Memanas: Tuntut Empat Pulau Dikembalikan, Bawa Bendera Bulan Bintang dan Serukan Referendum

Senin, 16 Juni 2025 - 14:48 WIB

Empat Pulau Dirampas, Ketum HMI FISIP USK: Elite Politik Sumut Jangan Sembarangan Komentar, Pahami Hak dan Sejarah Aceh

Minggu, 15 Juni 2025 - 19:27 WIB

Gubernur Mualem Tegas Tolak Kompromi: Empat Pulau Itu Milik Aceh Sejak Dahulu, Bukan untuk Dikelola Bersama

Sabtu, 14 Juni 2025 - 21:37 WIB

UUI dan IAI Wilayah Aceh Sinergikan Program Kerja

Sabtu, 14 Juni 2025 - 11:51 WIB

Forbes DPR dan DPD RI Asal Aceh Sepakat Empat Pulau Sengketa Sah Milik Aceh, TA Khalid Terpilih Jadi Ketua Baru

Sabtu, 14 Juni 2025 - 01:00 WIB

Pemuda Muhammadiyah Aceh Kecam Pengalihan Empat Pulau ke Sumut: “Mendagri Jangan Adu Domba, Aceh Punya Bukti Kuat!”

Berita Terbaru

ACEH TENGGARA

Kegiatan UPTD Puskesmas Lawe Dua Berjalan Normal

Selasa, 17 Jun 2025 - 14:02 WIB

ACEH TENGGARA

Kabar Gembira! Gaji ke-13 ASN Aceh Tenggara Cair Sebelum HUT ke-51

Selasa, 17 Jun 2025 - 13:49 WIB