Mahasiswa Dorong Penguatan ESG dalam Industri Tambang, IMM Aceh Gelar FGD Kolaboratif

Redaksi Bara News

- Redaksi

Rabu, 16 Juli 2025 - 00:56 WIB

50189 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDA ACEH, BARA NEWS  — Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Aceh menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Kolaborasi Mahasiswa dalam Mendorong Penerapan Prinsip ESG pada Sektor Pertambangan” di Banda Aceh, Selasa (15/7/2025). Kegiatan ini menghadirkan berbagai elemen penting, mulai dari mahasiswa, akademisi, hingga pelaku industri pertambangan di Aceh.

Forum diskusi ini menjadi ruang dialog strategis dalam merespons dinamika sektor pertambangan, khususnya dalam kaitannya dengan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) — sebuah kerangka kerja keberlanjutan yang semakin diakui dalam tata kelola perusahaan modern.

Ketua Umum DPD IMM Aceh dalam sambutannya menegaskan peran penting mahasiswa dalam memperkuat kesadaran publik terhadap isu-isu besar yang menyangkut masa depan daerah. Salah satunya adalah sektor pertambangan yang tidak hanya menyangkut soal ekonomi, tetapi juga ekologi dan etika pengelolaan sumber daya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Mahasiswa harus membuka cakrawala ke arah yang lebih maju, dengan memahami bagaimana sektor pertambangan tidak hanya mengejar profit, tetapi juga harus bertanggung jawab secara lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG),” ujarnya.

Tiga narasumber utama hadir dalam diskusi tersebut, masing-masing dari unsur legislatif, industri, dan akademik, memberikan perspektif yang saling melengkapi.

Dari unsur legislatif, Nurchalis, S.P., M.Si., anggota Komisi III DPRA, menekankan bahwa pengawasan terhadap operasional tambang di Aceh harus dilakukan secara serius dan tidak bersifat seremonial semata. Menurutnya, penerapan ESG harus berjalan bersamaan dengan penguatan regulasi dan pelibatan masyarakat sipil.

“Penerapan ESG tidak boleh sekadar simbolik. Regulasi harus diperkuat dan pengawasan terhadap perusahaan tambang harus melibatkan unsur masyarakat, termasuk mahasiswa. Kita di Aceh butuh lapangan kerja, tapi itu tidak berarti perusahaan bisa main-main. Harus ada keseimbangan antara ekonomi dan keberlanjutan,” tegas Nurchalis.

Sementara itu, Tengku Khaddafi, S.P., M.P., selaku Division Head CSR PT Mifa Bersaudara, menyampaikan langkah-langkah konkret yang telah dilakukan perusahaannya dalam mendukung prinsip ESG.

“Kami di PT Mifa tidak hanya fokus pada produksi, tapi juga berkomitmen untuk mendukung pemberdayaan masyarakat sekitar dan menjaga keseimbangan lingkungan,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa PT Mifa menjalankan berbagai program lingkungan, sosial, hingga beasiswa bagi masyarakat di wilayah operasional, khususnya Aceh Barat. Menurutnya, ESG bukan lagi sekadar tren, tetapi keniscayaan bagi perusahaan yang ingin bertahan dalam jangka panjang.

Dari sisi akademisi, Ir. Nurul Kamal, M.Sc., dari Teknik Pertambangan Universitas Syiah Kuala (USK), turut memberikan apresiasi terhadap praktik ESG yang dijalankan oleh PT Mifa. Ia menilai bahwa perusahaan tersebut menjadi contoh positif bagi pelaku tambang lainnya di Aceh.

“Jika membicarakan ESG, PT Mifa merupakan contoh terbaik dan sangat tepat dalam penerapan prinsip tersebut. Dari beberapa perusahaan tambang yang ada di Aceh, menurut saya PT Mifa yang paling konsisten dan cukup baik menjalankannya,” ungkapnya.

FGD ini diharapkan menjadi momentum awal yang mendorong sinergi konkret antara mahasiswa, akademisi, dan pelaku industri. IMM Aceh melalui forum ini menekankan pentingnya kesadaran kolektif dalam memastikan bahwa sektor pertambangan di Aceh berjalan dengan prinsip keadilan, keberlanjutan, dan tata kelola yang baik.

“IMM Aceh ingin menjadi bagian dari perubahan positif, terutama dalam mengawal praktik pertambangan yang tidak hanya memberi manfaat ekonomi, tetapi juga memperhatikan keberlangsungan lingkungan dan sosial,” tutup Ketua Umum IMM Aceh. (red)

Berita Terkait

Polda Aceh Gelar Operasi Patuh Seulawah 2025, Fokus pada Tujuh Pelanggaran Prioritas
Festival Band Hari Bhayangkara ke-79 Resmi Ditutup, Polres Aceh Tengah Raih Juara Pertama
Pemkab Gayo Lues Terima DAK BKKBN untuk Dukung Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
Bea Cukai Aceh Ungkap 4,5 Ton Narkotika Semester Pertama 2025, Separuh dari Total Nasional
Polda Aceh Gelar Kapolda Cup 2025, Total Hadiah Rp60 Juta Diperebutkan
BenQ dan Datascrip Perkuat Pengadaan Digital Berbasis Produk Lokal di Aceh
M Hawanis Ketua LSM Rambu Darat Apresiasi Dinas ESDM Aceh, Sumur Minyak Rakyat Menuju Legalitas
Museum Tsunami Aceh Gelar Pameran Temporer, Ajak Masyarakat Siaga Hadapi Bencana

Berita Terkait

Sabtu, 5 Juli 2025 - 21:25 WIB

Meski Minim Persiapan, Tim Dayung Bener Meriah Berhasil Amankan 11 Tiket ke PORA Aceh Jaya 2026 Lewat Pra PORA Simeulue

Sabtu, 5 Juli 2025 - 00:45 WIB

Adam Depok FC Nagan Raya VS AJ Motor Bireun Dalam Rangka HUT Bayangkara Polres Pidie Jaya Besok Tampil

Selasa, 24 Juni 2025 - 18:35 WIB

Tiem Adam Depok FC Siap Bertarung Di Even Turnamen Sepak Bola Piala Wagub Aceh.

Minggu, 22 Juni 2025 - 00:27 WIB

Bapas Kelas II Nagan Raya Gelar Senam Jantung Sehat Bersama YJI

Kamis, 24 April 2025 - 12:12 WIB

*Liverpool Selangkah lagi Juara Liga Inggris*

Rabu, 26 Maret 2025 - 03:00 WIB

Simak Kelebihan dan Kekurangan On Cloud Drift Terbaru 2025 Ini

Kamis, 30 Januari 2025 - 18:25 WIB

Presiden Adam Depok Buka Suara Soal Tudingan Komdis Aceh

Senin, 20 Januari 2025 - 18:44 WIB

Iskandar Pj. Bupati Iskandar Lepas Tim Adam Depok FC untuk Berlaga di Liga 4 Aceh

Berita Terbaru