MEULABOH, BARANEWS – Ketua Majlis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk. H. Faisal Ali atau lebih dikenal Abu Lem Faisal yang juga Ketua Tanfidziyah PWNU Aceh memberikan dukungan untuk program sosial pembangunan rumah layak huni untuk kaum dhuafa di Aceh dari donasi Rp. 10.000/bulan yang digagas oleh Gerakan Relawan Rumah Dhuafa Indonesia atau GARDA Indonesia.
Dukungan tersebut disampaikan Abu Lem Faisal saat menerima kunjungan silaturrahmi pengurus GARDA Indonesia di ladang perkebunan beliau, di kawasan pegunungan Lamno, Aceh Jaya, Sabtu (02/09/2023).
Abu Lem Faisal mengapresiasi gerakan sosial yang digagas oleh GARDA Indonesia itu karena nilai donasinya dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dan telah terbukti secara nyata programnya.
“Gerakan sosial seperti ini perlu kita dukung. Semoga kedepan lebih ramai lagi masyarakat yang ikut serta dan cita-cita Pak Aduwina Pakeh beserta rekan-rekan penggerak GARDA Indonesia untuk menghimpun 10 ribu orang donatur akan tercapai, dengan demikian semakin banyak rumah layak huni bagi kaum dhuafa akan terbangun,” jelas Abu Lem Faisal
Abu Sibreh yang juga Pimpinan Dayah Mahyal ‘Ulum Al Aziziyah, Aceh Besar tersebut turut mengajak masyarakat Aceh untuk memberikan dukungan kepada GARDA Indonesia melalui donasi rutin Rp. 10.000 /bulan.
Hanya Rp10.000 sebulan, saya pikir semua dari kita dapat ikut serta, karena tidak memberatkan, namun pemanfaatannya luar biasa untuk bantu bangun rumah, apalagi yang dibangun ini rumah keluarga kurang mampu, sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk ikut membantu sesama.
Sementara itu, Aduwina Pakeh selaku Penggagas gerakan berbagi Rp. 10.000/bulan GARDA Indonesia mengaku senang dan terharu atas dukungan yang diberikan oleh salah seorang ulama kharismatik di Aceh ini.
“Kami mengucapkan terimakasih atas dukungan yang sangat luar biasa ini. Dengan turut hadirnya dukungan dari Abu Lem Faisal, harapan kami kedepan akan lebih banyak masyarakat di Aceh untuk ikut serta bergabung sebagai donatur tetap 10.000 rupiah perbulan,” kata Aduwina Pakeh.
Lebih lanjut ia menjelaskan, GARDA Indonesia mengusung konsep #Gerakan10Ribu rupiah dengan cara mengajak masyarakat bergabung menjadi donatur tetap dengan memberikan donasi Rp. 10.000 perbulan/perorang. Donasi tersebut nantinya akan disalurkan untuk membangun rumah layak huni bagi kaum dhuafa.
Untuk membangun sebuah rumah membutuhkan biaya yang besar, maka untuk itu dibutuhkan jumlah donatur yang banyak dengan nilai donasi yang sama agar memudahkan dalam sosialisasi maupun terkait transparansi.
Gerakan sosial ini lahir atas sikap keprihatinan terhadap ditemukannya banyak masyarakat kurang mampu (kaum dhuafa) yang tinggal di rumah-rumah yang tidak layak huni yang tersebar diberbagai daerah di Aceh. Kehadiran GARDA Indonesia sebagai bagian dari partisipasi masyarakat dalam upaya mendukung pengentasan kemiskinan dan pembangunan daerah.
Kami menargetkan jumlah donatur yang bergabung dalam program ini mencapai 10.000 orang, hingga saat ini baru tercapai 52 % dari target tersebut atau 5,293 orang donatur. Harapannya kedepan lewat gerakan ini, GARDA Indonesia mampu membangun minimal 1 unit rumah layak huni setiap bulannya.
“Mohon doa dan dukungan dari masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Aceh, agar cita-cita kita bersama untuk membantu membebaskan rakyat Aceh dari hunian tidak layak huni ke rumah yang layak huni akan tercapai,” pintanya.
Bagi masyarakat yang ingin ikut bergabung sebagai anggota atau donatur di program GARDA Indonesia ini silahkan hubungi para donatur atau penggerak terdekat yang sudah duluan bergabung yang tersebar hampir disetiap desa di Aceh Barat maupun di berbagai kabupaten/kota di Aceh lainnya. Atau dapat menghubunginya langsung di Nomor WA 082166725955 (Aduwina Pakeh).
“Kami melihat potensi, bahwa niat membantu itu ada pada setiap orang, apalagi membantu pembangunan rumah layak huni bagi warga, namun karena keterbatasan baik waktu maupun tenaga, sehingga niat tersebut belum tersalurkan. Maka lewat Gerakan Relawan Rumah Dhuafa Indonesia (GARDA Indonesia) inilah kami memberikan peluang dan kesempatan besar bagi siapa saja untuk aktif sebagai donatur maupun sebagai penggerak, tanpa harus menyita waktu kerja masing-masing. Karena gerakan ini dibangun berbasis teknologi informasi dan millenial,” terangnya
“Orang Aceh dari dulu sudah terkenal dengan nilai sosialnya yang sangat tinggi. Dua buah pesawat terbang RI 001 dan RI 002 yang telah disumbangkan untuk Indonesia dulu, merupakan hasil dari kegiatan-kegiatan sosial rakyat Aceh seperti ini,” lanjutnya.
Gerakan GARDA Indonesia ini tidak semata-mata tujuannya untuk membangun rumah layak huni saja, akan tetapi lebih kepada ingin membangun kembali kepedulian sosial ummat Rasulullah SAW yang mulai pudar di tengah-tengah masyarakat Islam dewasa ini.
“Kepedulian, budaya gotong royong, gemar sedekah dan mencegah sikap individualisme yang berlebihan dengan cara menguatkan interaksi sosial kemasyarakatan. Lewat gwrskan berbagi Rp. 10.000 /bulan ini insya Allah setiap orang dapat ikut membantu,” pungkas Dosen Prodi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Teuku Umar ini. (RED)