ACEH UTARA – Seorang kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Aceh Utara dikabarkan adu jotos dengan pengurus Mesjid hingga ditonjok pada bagian wajahnya sampai berdarah oleh salah seorang pengurus pembangunan masjid Babussalam di Keude Simpang Peut, Kacamatan Simpang Kramat, karena ngotot memasan atribut partai di pagar masjid.
Denny Safrizal yang biasa akrab disapa Tgk Abang caleg DPRK Aceh Utara dari PKS itu menaikkan spanduk dan umbul-umbul partai di pagar Mesjid Babussalam Simpang Keuramat pada Sabtu (13/1/2024) sekitar pukul 14.30 WIB.
Setelah memasang atribut PKS tersebut, atribut tersebut tiba-tiba datang pengurus masjid berinisial DI menyuruhnya untuk mencabut semua atribut partai tersebut agar tak di pasang di Mesjid. Tapi si Caleg dari PKS tersebut tidak mengindahkannya, sehingga DI marah dan langsung menonjok wajah Denny hingga berdarah, saat itu Denny juga mengaku DI mengeluarkan parang dan mengancam diri si Caleg.
Setelah adu jotos, warga yang berada di salah satu warung di dekat mesjid itu, sempat membantu melerai agar keributan tidak berlanjut. Setelah itu, Tgk Abang yang juga sekretaris DPD PKS Lhokseumawe itupun lansung menuju ke kantor DPD PKS kota Lhokseumawe dan juga melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Polres Kota Lhokseumawe.
Menurut Denni selaku korban ia menerangkan bahwa kepada awak media, setelah di visum bahwa saya di ancam agar segera menurun kan bendera PKS yang di pajang di jalan Keude Simpang Peut, Kec. Simpang Keuramat.
Dalam hal ini Tgk. Abang bersikeras tidak mau menurunkan, dan diancam akan ditebas parang oleh oknum tersebut, sembari menjawab silahkan saja. Setelah itu oknum pelaku membuang parang dan menghantam Tgk. Abang.
Selain itu, Taufiq Hidayah selaku ketua Kepemudaan dan pengamanan DPD PKS Aceh Utara mengharapkan agar Polisi segera menindak lanjuti laporan pihaknya.
Laporan tersebut terbuat dalam surat SURAT TANDA TERIMA LAPORAN POLISI NOMOR: STTLP/10/1/2024/SPKT/Res Lsmwl Polda Aceh, Berdasarkan Laporan Polisi Nomor LP/10/1/2024/SPKT/Res Lamw/ Polda Aceh, Tanggal 13 Januari 2024.
“Kita harapkan Polisi dalam hal ini Polres Kota Lhokseumawe agar segera menindaklanjuti laporan dari korban, dan agar pelaku dapat segera ditangkap karena hal ini menyangkut ancaman dengan senjata tajam dan penganiayaan,” ucap Taufik Hidayah melalui siaran Pers Minggu, (14/01/24).
Sementara itu, Keuchik Gampong Keude Simpang Peut yang juga saksi mata di lokasi kejadian Iswar Fuadi menerangkan bahwa sebelum insiden, dirinya dipanggil oleh DI yang sedang duduk di warung kopi dan memberitahukannya bahwa ada caleg yang pasang atribut partai di pagar masjid.
“DI bertanya kepada saya, apakah dibenarkan pasang atribut partai di lingkungan masjid. Saya jawab tidak dibenar karena itu masjid tempat ibadah, bukan arena kampanye. Jadi tidak boleh ada atribut partai apapun. Kemudian saya datang ke lokasi dan meminta Denny mencabut semua atribut partai, aneh dia malah marah dan ajak saya berantam,” terang Iswar Fuadi, Minggu (14/1/2024).
Menurut Iswar yang juga bagian keamanan Masjid Babussalam , sikap emosi dan ngotot Denny yang juga sekretaris DPD PKS Aceh Utara itu membuat orang-orang yang berada di lokasi kejadian ikut tersulut emosi, sampai akhirnya DI datang dan memukul mulut Denny atau Tgk Abang karena tidak berhenti merepet.
“Karena dia merepet terus waktu kita larang pasang atribut partai, maka dipukul mulutnya oleh DI, karena DI juga ketua panitia pembangunan Masjid Babussalam,” jelas Iswar.
Sebagai saksi di lokasi kejadian, Iswar juga membantah bahwa terjadi pengancaman terhadap Denny oleh DI, apalagi sampai disebut pengancaman dengan senjata tajam. Menurut Iswar, hal itu terlalu dibesar-besarkan oleh Denny untuk membentuk opini negatif di masyarakat, karena fakta di lapangan sangat berbeda dengan apa yang sudah beredar di beberapa media.
“Ini adalah masalah larangan pemasangan atribut partai di lingkungan masjid dan berlaku untuk semua partai. Andai saja Denny mengakui kesalahan dan mencabut semua atribut yang telah dia pasang, insiden tersebut tidak akan terjadi, dan disini terkesan yang bersangkutan berusaha menyulut emosi pengurus masjid,” jelasnya.
(HS)