Banda Aceh – Di balik senyum lelah seorang pemuda dari Desa Selemak, Aceh Timur, tersembunyi cerita perjuangan yang luar biasa. Namanya Arpin. Anak kampung biasa dengan mimpi luar biasa jadi sarjana di Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh. Kedengarannya sederhana, tapi buat Arpin, ini adalah misi hidup yang ia perjuangkan habis-habisan.
Lahir dari keluarga dengan kondisi ekonomi pas-pasan, Arpin tahu betul jalan yang akan ia tempuh nggak bakal mudah. Tapi justru di sanalah semangatnya menyala. Bukannya ciut, Arpin memilih menghadapi semua keterbatasan dengan kepala tegak dan hati membara. Ia pun mantap memilih Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Fakultas Agama Islam (FAI), sebagai panggung perjuangannya.
“Saya tahu ini tidak gampang, tapi saya juga tahu saya gak boleh menyerah,” kata Arpin.
Hidup Serba Pas-pasan, Tapi Semangat Nggak Pernah Tipis
Kehidupan Arpin selama kuliah penuh dengan kisah yang bikin mata berkaca-kaca. Pernah kelaparan karena nggak punya uang buat makan? Sudah. Pernah tidur di sekretariat organisasi karena nggak mampu bayar kos? Itu udah biasa. Tapi satu hal yang nggak pernah hilang dari Arpin yaitu semangat belajar.
Ia tetap rajin kuliah, aktif organisasi, dan terus mengasah kemampuan komunikasi. Segala keterbatasan justru membuatnya semakin tangguh. Ia bukan cuma belajar di kelas, tapi juga belajar tentang hidup, tentang bertahan, berjuang, dan bermimpi besar meski dari titik nol.
Momen Haru: Skripsi Tuntas, Gelar Sarjana di Tangan
Hari yang dinanti pun tiba. Sabtu, 24 Mei 2025, Arpin menjalani sidang skripsi alias Munaqasyah. Dengan nilai memuaskan, ia resmi menyandang gelar sarjana. Tangis haru pun pecah. Bukan karena lelah, tapi karena mimpi yang ia peluk sejak lama akhirnya jadi nyata.
“Saya persembahkan ini untuk ibu saya. Beliau selalu mendoakan saya, meski saya jauh dari rumah,” ucap Arpin, menahan haru.
Di balik suksesnya, ada sosok ibu yang jadi sumber kekuatan. Meski harus meninggalkan pelukan hangat sang bunda demi kuliah di kota, Arpin tahu, tiap langkahnya didorong oleh cinta dan doa ibu tercinta.
Bukan Sekadar Lulus, Tapi Menginspirasi
Kisah Arpin bukan cuma soal perjuangan meraih gelar, tapi juga soal bagaimana keteguhan dan cinta bisa mengalahkan segala keterbatasan. Ia membuktikan bahwa kamu tidak perlu lahir di kota besar atau punya uang berlimpah untuk bermimpi tinggi. Yang kamu butuh cuma satu tekad baja dan hati yang tidak gampang nyerah.
Sekarang, Arpin siap membuka lembaran baru. Entah itu melanjutkan studi, atau terjun ke dunia kerja, satu hal pasti, dia akan terus melangkah dengan semangat yang sama, semangat untuk membuat ibu bangga dan menginspirasi anak muda lain di seluruh Indonesia.
“Kerja keras saya bukan buat pamer, tapi buat jadi bukti bahwa siapa pun bisa berhasil asal tidak menyerah,” tutup Arpin.
Kisah Arpin adalah pengingat bahwa kadang, dari tempat terpencil sekalipun, bisa lahir cahaya yang menyinari banyak jiwa. Keep dreaming, keep fighting!