Banda Aceh – Pasangan 01 hanya jadi follower bukan lawan debat bagi cagub Muzakkir Manaf (Muallem) dan cawagub Fadhlullah (Dek Fadh)” kata juru bicara Dek Fadh Center Fikri Haikal.
Memasuki segmen ke 2 dan 3, kebingungan mulai terjadi di pasangan 01 dalam menjawab pertanyaan dari penalis, dan ini menjadi langkah awak bagi pasangan Muallem – Dek Fadh untuk menguasai panggung debat.
Yang paling ditunggu-tunggu oleh undangan dan penonton debat adalah segmen saling bertanya dan menanggapi antar Paslon.
“Dari Segmen 4 dan 5, kita dapat menilai Paslon 02 sangat menguasai panggung debat sedangkan Paslon 01 hanya jadi follower bukan lawan debat bagi Muallem – Dek Fadh” ujar Fikri saat kami wawancara selesai debat tadi malam.
“Aceh dihebohkan dengan kasus korupsi watafel yang saat ini sedang berjalan pengadilan, bagaimana langkah dan strategi saudara untuk mencegah korupsi berjamaah seperti kasus korupsi wastafel didalam tubuh pemerintah Aceh saat ini ?” Tanya cagub muallem disegmen 4 ini diikuti gemuruh tepuk tangan undangan dan penonton debat.
Disegmen ke 5 giliran cawagub nomor urut 2 Fadhlullah (Dek Fadh) bertanya ” Apakah tata kelola pemerintahan Aceh saat ini menjadi salah satu faktor terhambatnya investasi dan peningkatan ekonomi Aceh yang sangat lambat, bagaimana strategi Paslon 01 mengatasinya ?
“Kiban.. ditanyoeng hana nyambung” kata. Muallem menanggapi jawaban Palon 01, tidak nyambungnya jawaban dari Paslon 01 menjadi tertawaan undangan dan penonton debat tadi malam.
Pantun Melayu dan pepatah Gayo menjadi penutup debat pasangan Muallem-Dek Fadh
“Cantik selendang putri Melayu, menata bunga diatas tandang, rakyat Aceh bersatu padu, kita hancurkan mafia tambang“ pantun Muallem. Disambung oleh Dek Fadh dengan pepatah Gayo”Kuatas mupucuk lemi kutuyuh mujantan tegep”.