GEMIRA Dukung Penuh Muzakkir Manaf-Fadhlullah, Satukan Politik dan Agama dalam Rapimnas Pertama
JAKARTA – Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pertama Gerakan Muslim Indonesia Raya (GEMIRA) yang berlangsung pada 21-22 September 2024 di Hotel Bidakara, Jakarta, menjadi momentum penting dalam menyatukan visi antara politik dan agama. Ketua GEMIRA Aceh, Ustadz Nazaruddin Yahya, menyampaikan bahwa GEMIRA secara nasional akan terus menjalankan agenda besar untuk menyandingkan politik dengan agama sebagai kekuatan strategis.
Ustadz Nazar menjelaskan bahwa dalam rapimnas tersebut, peserta diberi arahan bahwa politik dan agama harus selalu berjalan beriringan. Hal ini sejalan dengan pemikiran Al-Mawardi yang pernah menyatakan bahwa kedua elemen ini tidak dapat dipisahkan. “Politik dibarengi agama akan menghasilkan keindahan, dan agama dibarengi politik akan menciptakan kekuatan,” ujar Ustadz Nazar, mengutip pemikiran klasik itu.
Lebih lanjut, Nazar menekankan bahwa peran agama dalam dunia politik sangat penting untuk memastikan moralitas dan etika politisi tetap terjaga. “Dengan politik yang dipandu oleh agama, para politisi akan terhindar dari perbuatan amoral dan tindakan yang berpotensi melanggar hukum. Agama menjadi benteng moral mereka,” lanjutnya.
Selain itu, Sekretaris Jenderal GEMIRA Aceh, Ustadz Haji Rasyid Bancin, yang juga merupakan calon Wali Kota Subulussalam, menambahkan bahwa GEMIRA Aceh siap berada di garda terdepan untuk mendukung pemenangan Muzakkir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah (Dek Fadh) dalam Pilkada Aceh 2024-2029. Dukungan ini tidak hanya terbatas pada pemenangan politik, tetapi juga untuk memperkuat syariat Islam di Aceh.
“GEMIRA Aceh akan mengerahkan seluruh sumber dayanya untuk mengawal pasangan Mualem-Dek Fadh dalam upaya memajukan Aceh. Kami akan bekerja sama dengan para ulama untuk memastikan janji-janji politik mereka sesuai dengan nilai-nilai agama dan kesejahteraan masyarakat Aceh,” kata Ustadz Rasyid.
GEMIRA Aceh menilai bahwa Mualem-Fadhlullah memiliki komitmen kuat terhadap syariat Islam dan visi pembangunan Aceh yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan. “Kita harus memastikan Aceh tidak hanya makmur secara ekonomi, tetapi juga bermartabat dari sisi keagamaan. Syariat Islam harus menjadi landasan utama dalam setiap kebijakan,” tambah Ustadz Rasyid.
Dukungan ini juga diberikan untuk menjaga komitmen Prabowo Subianto, calon Presiden yang didukung GEMIRA, terhadap Aceh. GEMIRA Aceh optimis bahwa Prabowo akan memenuhi janji-janji politiknya untuk menjadikan Aceh sebagai daerah yang maju dan mandiri dengan selalu memperhatikan aspirasi masyarakatnya, terutama dalam penguatan syariat.
Ustadz Nazaruddin mengajak seluruh anggota GEMIRA di Aceh, baik di tingkat kecamatan maupun desa, untuk terus bergerak bersama dalam memenangkan Mualem dan Dek Fadh. Ia menegaskan pentingnya konsolidasi dan sinergi antara organisasi keagamaan dan politik untuk mencapai tujuan yang lebih besar bagi Aceh.
Rapimnas GEMIRA kali ini bukan hanya sekadar ajang konsolidasi organisasi, tetapi juga menegaskan pentingnya sinergi antara agama dan politik untuk menciptakan tatanan sosial yang lebih baik di seluruh Indonesia, khususnya di Aceh.(H)