BARANEWS — Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memantau dengan seksama eskalasi perkembangan situasi di kawasan Timur Tengah dan terus mengintensifkan komunikasi dengan beberapa kedutaan besar di kawasan itu, terutama untuk mengetahui situasi warga negara Indonesia (WNI) di sana.
Dalam pernyataan pers Kemlu RI yang diterima VOA pada Minggu (14/4), disampaikan bahwa pemerintah Indonesia “terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan KBRI Amman di Yordania, KBRI Teheran di Iran, dan kantor-kantor perwakilan lain di Timur Tengah.”
Sejauh ini KBRI Amman telah menjalin komunikasi dengan WNI yang menetap di wilayah Israel, yang jumlahnya diketahui mencapai 115 orang. Mayoritas WNI menetap di Yerusalem, Tel Aviv dan Arava. Hingga laporan ini disampaikan “belum ada informasi tentang WNI yang terdampak serangan balasan Iran ke Israel pada 14 April,” tambah pernyataan Kemlu itu.
Sementara KBRI Teheran mencatat 376 WNI di Iran, mayoritas berstatus pelajar atau mahasiswa yang tinggal di Kota Qom.
Sebelumnya pada Jumat (12/4) malam Kemlu telah meminta “seluruh WNI di wilayah Iran, Israel dan Palestina untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi terjadinya eskalasi keamanan.”
Secara khusus Kemlu RI meminta WNI yang belum lapor diri setibanya di ketiga wilayah itu, “untuk segera menghubungi perwakilan RI terdekat atau melakukan lapor diri secara online.” Sementara bagi WNI yang berencana melakukan perjalanan ke Israel/Iran, “sekiranya tidak mendesak, diimbau menunda perjalanan.”
Pihak Kemlu juga memasang tiga nomor hotline jika WNI di Iran, Israel dan Palestina menghadapi keadaan darurat. Yaitu :
Hotline KBRI Teheran : +9890-24668889
Hotline KBRI Amman : +9627-79150407
Hotline KBRI Kairo : +2010-22229989. [em/dw]