Oleh :
Dina Atika dan widya Ananda Fitriani
Prodi : Ekonomi syariah, IAIN Langsa
Pendidikan merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara sistematis dan sadar untuki mengembangkan potensi individu, dengan pendidikan dapat mempersiapkan diri setiap individu dalam kemampuannya untuk berperan dalam suatu lingkungan masyarakat (Pratomo, Imam Catur. & Herlambang, 2021). Sejalan dengan pendapat (Darman, 2017)pendidikan untuk seseorang itu sangatlah penting, dengan pendidikan dapat menghasilkan manusia yang cerdas secara intelektual dan dapat berpikir secara saintifik serta mampu mengembangkan sifat spiritualnya.
Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi topik yang terus dibicarakan dalam profesi pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan merupakan upaya yang harus terus dilakukan untuk mencapai mutu dan relevansi pendidikan yang harus dimiliki.
Kemajuan suatu negara tentu memerlukan pendidikan yang berkualitas, pendidikan tidak hanya menjadi “agen perubahan” bagi generasi muda penerus negara, namun juga harus menjadi “produsen” negara. Pendidikan yang menjadi tolak ukur bukan sekedar pendidikan formal, namun pendidikan yang mampu mengubah mentalitas dan cara pandang anak cucu penerus bangsa di masa depan. Inovasi dan pendidikan yang berkualitas akan mendorong kreativitas manusia, khususnya generasi muda, dan mengasah rasa ingin tahu mereka sebagai agen inovasi, yang akan berperan penting di masa depan dan menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan hasil laporan UNESCO, Indonesia saat ini menduduki peringkat pertama internasional dalam hal kualitas pendidikan. 64 dari 120 negara. Sedangkan menurut Indeks Pembangunan Pendidikan, Indonesia berada pada peringkat 57 dari 115 negara pada tahun 2015. Dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya seperti Singapura yang menempati peringkat ke-11, kualitas pendidikan di Indonesia masih tertinggal jauh. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Sustainable Development Indonesia menerapkan program Development Goals (SDG) yang bertujuan untuk meningkatkan dan memajukan kesejahteraan masyarakat, salah satunya adalah peningkatan kualitas pendidikan (Humaida et al., 2020). Tujuan Pembangunan Berkelanjutan merupakan Tujuan Pembangunan Milenium atau kelanjutan dari Tujuan Pembangunan Milenium dan melibatkan negara-negara yang lebih maju, berkembang, dan kurang berkembang
Tugas pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia adalah menjamin mutu pendidikan di Indonesia merata dan setiap daerah mempunyai kualitas yang sama dengan daerah lainnya. Setiap daerah di Indonesia mempunyai ciri khas masing-masing dan perlu menjadi tolak ukur keberhasilan pemerataan pendidikan (Alifah, 2021). Kearifan dan karakter lokal menjadi kunci keberhasilan dan keunikan pendidikan Indonesia. Melalui kearifan lokal yang dimiliki masing-masing daerah, Indonesia diharapkan menjadi pemimpin dalam mewujudkan pendidikan yang berorientasi global dan berbasis kearifan lokal. Pembelajaran terpadu dengan mulok (muatan lokal) dapat memudahkan siswa dalam mencerna materi pembelajaran melalui lingkungan sekitarnya (Asriati, 2012). Bila dibanding menggunakan negera maju yang lain, kualitas pembelajaran di Indonesia terkategori masih rendah, karena belum menggapai mutu yang optimal, dan tujuan pendidikan sebelumnya juga belum tercapai (Kadi et al., 2017). perihal tadi ditimbulkan oleh keterbatasan pada penyesuaian pertumbuhan ilmu pengetahuan serta teknologi, serta sosial, ekonomi, budaya, serta rakyat.
Pada upaya tingkatkan mutu pembelajaran di Indonesia, pemerintah telah melaksanakan serta menyusun sebagian acara pada tingkatkan mutu pendidikian pada upaya menggapai program yang diturunkan oleh PBB yaitu Sustainable Development Goals (SDGs) yang mana dalam usaha tesebut ada sebagian acara yg dirintis oleh pemerintah pada menggapai target asal SDGs tadi sampai 2030. Latar belakang diciptakannya SDGs yaitu buat menciptakan masa depan yg lebih baik bagi seluruh global tanpa terkecuali. contohnya yaitu menghapuskan tindakan subordinat pada pengentasan kemiskinan, mejaga lingkungan agar tetap terawat, serta pendidikan yang merata (Juniadi, 2021).program tersebut merupakan SATAP (Satu Atap), program SM3T (Sarjana Mendidik di wilayah terdepan terluar tertinggal, dan program Indonesia mengajar Calistung (baca, tulis, hitung) yg akan dibahas dalam sebagian poin yg sudah jabarkan:
- program SATAP (Satu Atap) program manajemen berbasis sekolah yang di implementasikan disekolah Satu Atap (SATAP) adalah program yang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia untuk memberikan kesempatan buat kanak-kanak yg kurang beruntung ataupun kurang sanggup untuk mampu mengecap pembelajaran dasar artinya sekolah dasar maupun sekolah menengah Tujuan universal program ini ialah memesatkan penyelesaian belajar pembelajaran bawah 9 tahun serta tingkatkan kualitas pembelajaran bawah. sebaliknya tujuan khususnya yaitu: Memperluas layanan pembelajaran bawah ataupun tingkatkan energi tampung Sekolah Menengah Pertama pada wilayah terpencil, terpencar serta terisolir untuk mendukung tercapainya penyelesaian normal pembelajaran bawah 9 tahun. Mendekatkan SMP dengan Sekolah Dasar pendukungnya, dan membagikan peluang dan kesempatan untuk anak meneruskan pendidikannya, dan menaikkan partisipasi masyarakat.UNICEF juga saat ini sedang melakukan program SATAP yg beredar di 120 sekolah di segala Tanah Papua pada pencapain Sustainable Development Goals (SDGs). Program ini merupakan program kerja sama antara UNICEF dan Pemerintah Indonesia selama 2011-2015 yg dibiayai oleh Kementerian Luar Negara serta Perdagangan dari Pemerintah Implementasi SDGs dalam pembelajaran pada Papua. Tujuannya adalah untuk menguji efisien dan pendekatan yg berkepanjangan buat tingkatkan hasil belajar keaksaraan pada kelas dini. Ini hendak menolong membentuk area belajar yg lebih baik di mana kanak-kanak senantiasa dan sukses dalam riset mereka
- program SM3T (Sarjana Mendidik di daerah Terdepan Terluar Tertinggal)program SM3T adalah program yg dicetuskan sang Kemenristek Dikti dimana acara ini diselaraskan menggunakan program Profesi pengajar (PPG), sebab PPG hendak pribadi oleh masing-masing partisipan SM3T selaku bonus dedikasi pada menolong mencerdaskan kehidupan pada wilayah terdepan,terluar, tertinggal. tidak hanya mendidik didalam dikelas, pengajar-guru asal SM3T ini juga membuka kelas calistung selesainya jam pelajaran terselesaikan serta kelas calistung diadakan di mess maupun rumah pribadi asal guru SM3T tersebut.dalam perihal ini, kerja keras energi pendidik sebagai tombak utama dalam mencerdaskan kehidupan di daerah pelosok serta jadi aktor asal pembelajaran bermutu buat warga pada menggapai Sustainable Development Goals.menggunakan keahlian akademis yang ada pada guru-guru SM3T diperlukan membagikan pengetahuan baru buat warga itu sendiri, bukan cuma pembelajaran resmi juga akademis bisa pada ajarkan sang pengajar-guru ini melainkan pengetahuan tentang kehidupan sehari-hari semacam mengarahkan perihal pemakaian sabun, pasta gigi, beternak, pertanian dan bermacam berbagai keahlian yg lain yg mampu di bagikan pada warga didaerah pelosok paling utama yang didaerah pegunungan yang mana sangat jauh dari kata sejahtera.
- program Calistung (Membaca, Menulis, Berhitung)Calistung ialah akronim asal membaca, menulis, dan berhitung yg mana calistung artinya bawah strata orang bisa memahami huruf serta Banyak ahli menyangka pentingya calistung buat memudahkan komunikasi dalam wujud baca, tulis, dan angka ditimbulkan calistung ini lebih banyak diperoleh pada pembelajaran resmi.