Aceh Tenggara, 31 Mei 2025 — Puting beliung melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Tenggara pada Jumat malam (30/5) sekitar pukul 19.00 WIB. Kejadian cuaca ekstrim ini mengakibatkan kerusakan pada 18 unit rumah dan berdampak pada puluhan warga di beberapa desa.
Menurut laporan dari Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara, angin kencang disertai hujan deras menyebabkan atap rumah warga terbang terbawa angin dan beberapa pohon tumbang menutup akses jalan umum. Kejadian ini juga merusak kabel listrik sehingga menyebabkan pemadaman di wilayah Kecamatan Lawe Bulan dan sekitarnya.
Bencana ini tersebar di beberapa kecamatan, yaitu Kecamatan Babussalam, Badar, dan Deleng Pokhison. Desa yang terdampak meliputi Batumbulan Baru dan Alas Merancar di Babussalam; Kuta Tinggi di Badar; serta Kaya Pangur dan Beriring Naru di Deleng Pokhison.
Sebanyak 18 kepala keluarga dengan total 80 jiwa menjadi korban terdampak dari peristiwa ini. Mereka mengalami kerusakan rumah yang cukup berat akibat puting beliung yang melanda. Meski begitu, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka yang dilaporkan.
Warga terdampak memilih mengungsi sementara ke rumah saudara terdekat sebagai upaya menghindari risiko akibat cuaca yang masih berpotensi buruk.
BPBD Aceh Tenggara telah mengerahkan tim untuk melakukan kajian cepat di lokasi kejadian. Petugas juga melakukan monitoring dan pendataan untuk memetakan kondisi korban serta kerusakan yang terjadi.
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tenggara, Mohd. Asbi, ST, MM, menyatakan bahwa pihaknya terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memberikan bantuan dan mitigasi yang diperlukan. Ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan melaporkan segera apabila terjadi bencana serupa.
Hingga Sabtu pagi, cuaca di Aceh Tenggara tercatat berawan dengan suhu 18°C dan kelembapan 88 persen. Kecepatan angin sekitar 6 km/jam dari arah barat laut.
Meskipun bencana ini tidak menyebabkan korban jiwa, peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi di wilayah ini. BPBD Aceh Tenggara terus meningkatkan upaya edukasi dan mitigasi untuk meminimalkan dampak bencana di masa depan. (RED)