Reuni dan Klarifikasi di Kampus Hutan: Jokowi Kembali ke UGM di Tengah Isu Ijazah Palsu

Redaksi Bara News

- Redaksi

Sabtu, 26 Juli 2025 - 13:10 WIB

50420 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sleman, Baranews – Sabtu pagi, 26 Juli 2025, Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, kembali melangkahkan kaki ke kampus almamaternya, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Ditemani sang istri, Iriana Jokowi, kedatangan mantan presiden itu bukan sekadar temu kangen, tetapi juga hadir dalam momen yang mengandung muatan simbolik dan konfirmasi sejarah personal.

Jokowi tiba di lokasi reuni sekitar pukul 10.18 WIB. Dengan pakaian sederhana khasnya—kemeja putih dan celana panjang hitam—ia disambut hangat oleh sejumlah rekan seangkatan yang mengenakan pakaian berwarna biru senada. Senyum Jokowi mengembang, mencerminkan keakraban dan nostalgia yang mengalir deras di lingkungan yang membesarkan namanya sebagai mahasiswa angkatan 1980 jurusan Teknologi Kayu, Fakultas Kehutanan UGM.

Reuni berlangsung di gedung Fakultas Kehutanan UGM mulai pukul 09.00 hingga 11.00 WIB. Lebih dari sekadar silaturahmi, acara ini mempertemukan ratusan alumni yang pernah berbagi ruang kuliah dan hutan pendidikan bersama Jokowi semasa muda. Beberapa dari mereka bahkan menunjukkan dokumentasi pribadi berupa foto perkuliahan, wisuda, hingga salinan transkrip nilai asli milik Jokowi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, kehadiran Jokowi di kampus bukan semata soal reuni. Di balik suasana akrab dan kekeluargaan, terselip konteks lain yang lebih luas: klarifikasi terhadap tudingan ijazah palsu yang kembali mencuat di ruang publik.

Dalam beberapa pekan terakhir, nama Jokowi kembali menjadi sorotan setelah dilaporkan ke Polda DIY oleh Rismon Sianipar atas dugaan penggunaan ijazah palsu. Laporan tersebut mencakup tiga dugaan tindak pidana, termasuk penyebaran informasi bohong soal dosen pembimbing skripsinya, Kasmujo. Rismon juga sempat melaporkan Rektor UGM Prof Ova Emilia atas tuduhan serupa, bahkan mengikutsertakan sejumlah alumni UGM yang menuduh adanya kebohongan dalam pernyataan Jokowi terkait jurusan kuliahnya.

UGM sendiri telah merespons tudingan tersebut melalui pernyataan resmi. Dalam klarifikasi terbuka, pihak universitas menegaskan bahwa Joko Widodo benar tercatat sebagai mahasiswa dengan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 80-34416-KT-1681, dan telah dinyatakan lulus pada 5 November 1985 dari jurusan Teknologi Kayu. Bukti administrasi akademik yang sah, seperti ijazah dan transkrip nilai, telah diverifikasi dan dinyatakan autentik.

Kehadiran Jokowi dalam reuni kali ini pun tak pelak menjadi penegasan tak langsung terhadap isu yang berkembang. Di tengah suasana persahabatan dan candaan teman lama, mantan presiden itu memperlihatkan sikap tenang menghadapi polemik yang menerpa dirinya. Dalam satu kesempatan, Jokowi hanya berkata ringan, “Mau nengok saudara sambil reuni,” seolah menyiratkan bahwa perjalanan ini adalah tentang kembali pada akar, bukan sekadar menjawab keraguan.

Sebagian pengamat menilai bahwa langkah Jokowi menghadiri reuni di tengah isu tersebut merupakan strategi komunikasi non-verbal yang kuat. Ia tidak menjawab dengan konferensi pers atau klarifikasi resmi, melainkan dengan menghadirkan dirinya langsung di ruang sejarah—di tempat di mana perjalanan intelektual dan hidupnya dimulai.

Reuni ini pun menjadi ruang bagi para alumni untuk memperkuat solidaritas, serta menghidupkan kembali semangat kebersamaan yang dibentuk di antara barisan pohon dan aroma kayu kampus kehutanan.

Lebih dari sekadar nostalgia, pertemuan ini menjadi semacam peneguhan kolektif bahwa sejarah akademik tidak bisa dihapus oleh prasangka. Dan bahwa, dalam wajah-wajah tua yang kini berkumpul kembali, ada cerita bersama yang tak bisa disangkal oleh narasi apapun. (*)

Berita Terkait

Maju Tak Gentar Hasto Kristiyanto: Vonis, Politik, dan Gugatan atas Keadilan yang Cacat
Viral Gerhana Matahari Total 2 Agustus, Ini Faktanya
KPK Vs Hakim: Drama Hukum di Balik Vonis Hasto
Hasto Kristiyanto Dipenjara 3,5 Tahun: Vonis Politik atau Akhir Manuver?
Publik Apresiasi Kakorlantas Polri Irjen Agus Raih Penghargaan Kakorlantas Polri Pembaharu Keselamatan Lalin
Di Klaten, Presiden Prabowo Murka: Vampir Ekonomi Sedot Rp100 Triliun Uang Rakyat
212 Merek Beras Terciduk Oplosan, Kementan Bongkar Skandal Beras Palsu Berkedok Premium
Presiden Prabowo Resmi Luncurkan Logo dan Tema HUT ke-80 RI, Tekankan Persatuan dan Kesejahteraan Bangsa

Berita Terkait

Sabtu, 26 Juli 2025 - 07:18 WIB

Dorong Ketahanan Pangan, Bupati Bener Meriah Temui Kementerian Transmigrasi Bahas Pengembangan Komoditas Tebu

Sabtu, 26 Juli 2025 - 07:13 WIB

Ladang Ganja Diselipkan di Kebun Kopi, Polres Bener Meriah Tangkap Satu Pelaku

Jumat, 25 Juli 2025 - 15:39 WIB

Kapolsek Bukit Jadi Khatib Shalat Jum’at, Sampaikan Pesan Kamtibmas dan Kebersamaan di Masjid Al-Muhajirin

Jumat, 25 Juli 2025 - 15:12 WIB

Mahasiswa USK Bangun Budaya Baca dari Pasar Tradisional Bener Meriah

Kamis, 24 Juli 2025 - 02:32 WIB

Budaya Literasi Mulai Tumbuh di Kalangan Anak Usia Dini Desa Blang Panas

Kamis, 24 Juli 2025 - 01:35 WIB

Mahasiswa USK Gelar Program Literasi di SMP Muhammadiyah 11 Simpang Teritit, Tanamkan Cinta Membaca di Kalangan Pelajar

Selasa, 22 Juli 2025 - 14:30 WIB

Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Laksanakan KKN Tematik Literasi di Kampung Simpang Teritit, Bener Meriah

Selasa, 22 Juli 2025 - 08:19 WIB

Tumbuhkan Cinta Literasi, Agar Anak-anak Antusias Mengikuti Kegiatan Membaca

Berita Terbaru